JAKARTA (Waspada): Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, didampingi Wamen Kebudayaan Giring Ganesha, Rabu (22/10/2024) malam di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), membuka secara resmi Festival Budaya Panji 2024. Tahun ini, tema yang diangkat ‘Cerita Panji dalam Keragaman Budaya Nusantara’. Festival Budaya Panji berlangsung sejak 22-24 Oktober 2024 dan terbuka untuk umum.
Festival Budaya Panji menampilkan sepuluh karya seni terpilih yang telah diseleksi oleh para kurator, yakni Henri Nurcahyo, Wasi Bantolo, dan Seno Joko Suyono. Para penampil yang berpartisipasi mencakup berbagai kelompok seni dari seluruh Nusantara, diantaranya Padepokan Mangun Dharmo (Malang), Yayasan Tari Topeng Mimi Rasinah (Indramayu), Sanggar Sekar Kedhaton Somokaton (Klaten), Sanggar Seni Satriya Lelana (Bali), Sanggar Wayang Bundeng Gepuk (Wonosobo), Sanggar Albanyiuri (Banjarmasin), Pesinauan Sekolah Adat Osing (Banyuwangi), Sanggar Kedhaton Ati (Karanganyar), Komunitas Seni Tadulako (Palu), dan Sanggar Maestro Topeng Ghulur Ji Hanan (Sumenep).
Masing-masing kelompok penampil mendapat pendampingan kreatif dari seniman lintas disiplin seperti diantaranya Herry Dim (seni rupa), Aristofani Fahmi (etnomusikolog), Ismail Basbeth dan Tonny Trimarsanto (sineas), Djarot Budi Darsono (teater) dan Venzha Christ (futurolog). Kolaborasi kreatif ini menghasilkan pertunjukan yang memadukan kekuatan teknis estetika, dan makna filosofis dalam narasi budaya Panji.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan Festival Budaya Panji. Menurutnya, gelaran budaya seperti ini mampu membuka cakrawala masyarakat baik di dalam negeri bahkan sampai ke mancanegara, tentang kekayaan budaya Indonesia.
“Saya tegaskan, budaya Indonesia itu sangat kaya. Hanya saja perlu penguatan literasi lebih jauh, khususnya bagi generasi muda, supaya rasa memiliki dan bangga itu tertanam,” kata Menbud Fadli Zon.
Festival Budaya Panji (FBP) 2024 menghadirkan serangkaian kegiatan diantaranya pameran yang dilaksanakan selama festival berlangsung. Pameran tersebut terbagi di dua lokasi yang berbeda yaitu di GKJ dan Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Selain itu ada juga pemutaran film tari dan dokumenter seni serta diskusi tematik yang terbuka untuk umum.
Pemutaran film tari dan dokumenter seni di GKJ diputar pada Senin (21/10) dan Rabu (23/10) mulai pukul 09.00 WIB. Diskusi akan diadakan setiap hari (22-24/10) pada pukul 09.00-11.00 WIB, memberikan ruang bagi seniman penampil, seniman pendamping, dan pemerhati budaya untuk berbagi pemahaman tentang kekayaan makna dan relevansi kisah Panji di era kiwari. Malamnya rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan pergelaran oleh kelompok penampil yang akan berlangsung mulai pukul 19.30 WIB.
Kegiatan FBP ini merupakan bentuk komitmen untuk melestarikan dan mengembangkan Cerita Panji sebagai salah satu Objek Pemajuan Kebudayaan, sekaligus mendorong konservasi dan pengembangan seni budaya Panji. Festival ini adalah usaha untuk menjadikan budaya Panji sebagai sumber inspirasi etis, estetis, serta kebijaksanaan makna yang terus hidup di Masyarakat.
Rangkaian proses kreatif dari kegiatan ini menciptakan ruang bagi karya-karya baru yang berbasis pada kisah Panji, mempertemukan seni tradisi dengan ekspresi seni modern dalam konteks kekinian.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
