Pembangunan Pusat Kebudayan Bali Perwujudan Trisakti Bung Karno

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada): Partai Demokrasi Indonesia  Perjuangan (PDIP) mendukung pembangunan Pusat Kebudayan Bali. Diharapkan masyarakat Bali dan luar Bali yang cinta Pulau Dewata akan ikut berpatisipasi mewujudkan hal itu. Sebab, Pusat Kebudayan Bali akan menjadi kebangkitan kembali puncak peradaban dan keadaban kebudayaan Bali. 

“Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali yang terintegrasi dan terpadu dengan sektor lainnya, menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, tak hanya sisi kebudayaan saja tapi juga memberi dampak ekonomi. Menjadi ikon Bali, menjaga melestarikan budaya Bali sekaligus perwujudan komitmen calon gubernur Bali, I Wayan Koster yang diusung PDI Perjuangan saat pilkada Bali,” ujar Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto usai menyaksikan acara groundbreaking tahap pekerjaan pematangan lahan kawasan Pusat Kebudayan Bali, Rabu, (12/1/2022). 

Hasto menyatakan para calon dan petahana kepala daerah PDIP selalu diingatkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk mewujudkan prinsip Trisakti Bung Karno yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan yang dilaksanakan melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah dan terintegrasi dalam bingkai NKRI berdasarkan nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945. 

Berdasarkan catatan sejarah, budaya Bali mencapai keemasan di Klungkung di masa Kerajaan Gelgel. Menurut Hasto pilihan lokasi di Kabupaten Klungkung adalah sangat tepat. 

Hasto berharap pembangunan ini bisa berjalan dengan lancar. Sehingga kelak Bali memiliki tempat pusat kebudayaan yang indah, terintegrasi dan bisa dipergunakan untuk berbagai even nasional dan internasional. 

Untuk diketahui, hari ini, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung akan menjadi ikon peradaban budaya Bali, menciptakan pusat perekonomian baru yang memberi dampak positif bagi masyarakat Bali. 

Menurut Koster, tak hanya masyarakat Klungkung yang akan merasakan manfaat ini, tapi wilayah lainnya juga akan terdampak. “Tidak hanya Klungkung, Bangli, Karangasem, dan Gianyar bisa merasakan manfaatnya,” jelas Koster. 

Pembangunan kawasan Pusat Kebudayaan Bali dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2020 sampai 2024 dimulai dari pembebasan lahan, pematangan lahan, pembangunan zona inti, zona penunjang dan zona penyangga. 

Berdasarkan desain, terkait fasilitas yang akan dibangun, di zona penunjang akan terdapat Gedung Auditorium Bung Karno berkapasitas ribuan orang dengan tata cahaya yang mengunakan teknologi modern terbaru. 

Koster menegaskan bangunan Pusat Kebudayan Bali ini milik Pemerintah Provinsi Bali, bukan pihak swasta. “Dan yang membanggakan adalah milik Provinsi Bali bukan punya swasta,” kata Koster. (irw)

  • Bagikan