PDIP Gelar Wayangan Fisik Dalam Rangka BBK 2022

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada) – Dua tahun sudah sejak pandemi Covid-19, DPP PDI Perjuangan (PDIP) akhirnya bisa melaksanakan pagelaran wayang kulit oleh Ki Warseno Slank, secara fisik yang dihadiri oleh ratusan orang warga, dilakukan dalam rangka perayaan Bulan Bung Karno (BBK) 2022.

Pagelaran wayang berjudul “Bima Suci” itu dilaksanakan secara hybrid. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hadir secara daring dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Sabtu (25/6/2022) malam. Ratusan pengurus dan kader daerah PDIP juga ikut menonton melalui saluran daring yang disediakan. Begitupun dengan penikmat wayang lain yang bisa mengikuti melalui lima saluran youtube, salah satunya channel @bknp PDI Perjuangan.

Sementara secara fisik, pagelaran dihadiri ratusan warga sekitar Lenteng Agung Jakarta Selatan, dan Depok, Jawa Barat. Sebab digelar di halaman masjid At Taufiq, yang terletak di seberang Sekolah Partai PDIP di Jalan Lenteng Agung.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto hadir di lokasi, bersama Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soedjono, dan Ketua Penyelenggara Gembong Warsono, yang juga Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta.

“Terima kasih kepada Ibu Megawati. Beliau hadir secara daring beserta seluruh kader PDIP seluruh Indonesia. Dua tahun sudah kita alami pandemi Covid, dan selama itu kita tak bisa wayangan di sini. Alhamdulillah sekarang kita lakukan. Dan di sini sudah berdiri masjid kokoh yang mencerminkan budaya nusantara, masjid At Taufiq,” kata Hasto saat membuka acara itu.

Kata Hasto, setiap BBK, PDIP menggelar pertunjukkan budaya, salah satunya adalah wayangan itu. Pihaknya bersyukur wayangan yang dilakukan secara langsung ini akhirnya bisa dilaksanakan setelah sempat absen beberapa tahun akibat ganasnya pandemi.

Hanya saja, Hasto mengingatkan para warga yang hadir menonton, untuk tetap disiplin protokol kesehatan, khususnya memakai masker.

“Selama menikmati wayang ini. Tetap pakai masker. Kecuali Ki Dalang yang menyajikan wayang. Yang menonton harus tetap disiplin. Meski dilakukan di ruang terbuka, kita harus tetap jaga disiplin kesehatan,” kata Hasto.

Sementara Nusyirwan Soedjono mengatakan pagelaran wayang kulit ini dilaksanakan di tengah padatnya rangkaian kegiatan BBK 2022. Sebab PDIP mengusung semangat bahwa kegiatan budaya harus tetap diikuti, dijaga, dan dilestarikan.

Ketua Penyelenggara Gembong Warsono menambahkan, lakon Bima Suci yang digelar malam ini akan menyampaikan makna mendalam dibaliknya.

“Lakon ini mengandung makna filosofi sangat dalam, yang jadi alasan kecintaan Bung Karno terhadap tokoh Bima. Mudah-mudahan kita bisa meneladani tokoh yang tulus ikhlas berjuang demi bangsa dan negara ini,” kata Gembong. (Rel/J05)

  • Bagikan