Scroll Untuk Membaca

BudayaNusantara

Anjungan Sumut “Lewat”, Bali Terbaik Dan Kaltim Terfavorit Anugerah Pradana Nitya Budaya TMII Award 2025

Anjungan Sumut "Lewat", Bali Terbaik Dan Kaltim Terfavorit Anugerah Pradana Nitya Budaya TMII Award 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyerahkan Anugerah Pradana Nitya Budaya Tahun Taman Mini Indonesia Indah ( TMII) Award Tahun 2025 kepada tiga provinsi terbaik dan satu provinsi terfavorit pada rangkaian “Acara Pesta Rakyat Nusantara” sebagai peringatan Hari Ulang Tahun ke-50 TMII, Jakarta, Minggu (20/4). Waspada/Ist

JAKARTA (Waspada) : Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia bersama dengan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), menyelenggarakan Anugerah Pradana Nitya Budaya TMII
Award Tahun 2025 atau Anugerah Anjungan Daerah TMII, merupakan rangkaian “Acara Pesta Rakyat Nusantara” sebagai peringatan Hari Ulang Tahun ke-50 Tahun Taman Mini Indonesia Indah yang berlangsung di Plaza Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Minggu (20/4).

Penghargaan ini diberikan kepada anjungan terpilih sebagai bentuk apresiasi kepada Pemerintah Daerah atas kontribusi dan peran serta dalam mengembangkan Anjungan Daerah sebagai entitas pelestarian budaya dan pengakuan upaya berkelanjutan setiap daerah dalam melestarikan, mempromosikan, dan mengembangkan warisan budaya di provinsinya masing-masing.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Anjungan Sumut "Lewat", Bali Terbaik Dan Kaltim Terfavorit Anugerah Pradana Nitya Budaya TMII Award 2025

IKLAN

Setelah melalui berbagai proses penilaian, sebanyak 16 anjungan terpilih sebagai nominasi dan melanjutkan ke tahap penilaian berikutnya. Pada tahap kedua, ditetapkan 3 anjungan terbaik, Kalimantan Selatan sebagai anjungan terbaik pertama, Bali sebagai Anjungan terbaik jedua, dan Jawa Timur sebagai Anjungan terbaik ketiga, serta Kalimantan Timur (Kaltim) terpilih sebagai anjungan terfavorit.

Sedangkan Anjungan Sumatera Utara (Sumut) yang banyak memiliki ragam budaya dan cagar budaya tidak terpilih “lewat” atau tidak mendapat Anugerah Anjungan Daerah TMII.

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengapresiasi kehadiran TMII karena selama 50 tahun telah menjadi etalase kekayaan budaya Nusantara, tempat berlangsungnya berbagai pertunjukan seni, pameran budaya, festival daerah, dan program edukasi lintas generasi.

Menbud menyampaikan di TMII kita bisa melihat, merasakan, dan merayakan kekayaan budaya dalam suatu tempat yang indah dan bermakna. Hal ini sejalan dengan gagasan Ibu Tien Soeharto saat mendirikan TMII untuk membuat sebuah taman budaya yang bisa menjadi miniatur Indonesia, tempat dimana orang bisa melihat keanekaragaman budaya Nusantara hanya dalam satu hari.

“Amanah konstitusi kita, mewajibkan kita untuk memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia. Atas bentukan dari Presiden Prabowo Subianto, baru pertama kali dalam 79 tahun kita sekarang memiliki Kementerian Kebudayaan yang berdiri mandiri. Dan ini merupakan komitmen dari Presiden untuk menggarisbawahi pentingnya kebudayaan,” terang Menbud.

Menbud menyampaikan jika Kementerian Kebudayaan turut mendukung dengan adanya Pradana Nitya Budaya TMII Award, sebagai bentuk apresiasi atas peran besar setiap anjungan daerah dalam menampilkan wajah budaya Nusantara kepada dunia.

“Kita harapkan anjungananjungan ini akan lebih baik lagi ke depan tampilannya, aktivitasnya, kegiatannya, dan tentu saja membutuhkan Kepala Daerah yang peduli dan mempunyai komitmen pada pemajuan kebudayaan,” sambungnya.

“Selamat ulang tahun ke-50 TMII, dan terima kasih atas dedikasi dan kontribusi dalam melestarikan serta memperkenalkan kekayaan budaya Nusantara kepada seluruh masyarakat Indonesia dan dunia. Semoga TMII terus menjadi simbol persatuan dalam keberagaman dan menjadi ruang edukasi serta rekreasi yang membanggakan bagi generasi kini dan mendatang,” pungkas Menteri Kebudayaan.

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Kebudayaan, Menteri Sekretariat Negara yang pada malam ini diwakili oleh Wakil Menteri Sekretariat Negara, Juri Ardiantoro, menyebutkan jika perjalanan setengah abad TMII bersama bangsa Indonesia adalah perjalanan yang luar biasa di tengah berbagai tantangan dan perubahan.

“Selama 50 tahun TMII sebagai miniatur kebhinekaan Indonesia berhasil survive sebagai salah satu komponen penting dalam merawat persatuan dan kesatuan lingkungan, yang memperkuat identifikasi kebangsaan bersama dengan tempat-tempat destinasi wisata yang lain yang kita miliki,” jelasnya.

Sedangkan Direktur Utama InJourney, Maya Watono, pada sambutan berikutnya mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh stakeholders terutama Kementerian Kebudayaan, atas diadakannya penganugerahan di hari ini.

“Serta seluruh masyarakat Indonesia yang telah bergotong-royong membangun dan menjadi bagian penting dalam perjalanan TMII selama 50 tahun ini. Dukungan kolaborasi dan juga pastinya cinta terhadap bangsa menjadi semangat bagi TMII dan InJourney untuk terus tumbuh dan berinovasi,” tutupnya.

Dalam malam anugerah ini juga turut dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup, Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Wakil Menteri Pariwisata, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, paraDuta Besar Negara Sahabat, para pejabat di lingkungan Kementerian Kebudayaan, serta Dewan Direksi InJourney. Selain itu, terhitung sudah hampir 50.000 masyarakat mengunjungi TMII pada hari perayaan 50 tahun TMII, sejak pagi hingga malam ini.

Pradana Nitya Budaya TMII Award kedepannya akan menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan oleh TMII. Dewan Juri yang terdiri dari Bambang Paningron, Gilang Ramadhan, Iskandar Eko, Annisa Rengganis, dan Arie Prasetyo, menjelaskan dalam proses penilaian telah melakukan penilaian terhadap 32 anjungan daerah untuk menilai aspek fisik, yang terdiri dari pengelolaan bangunan dan lingkungan bangunan adat, lanskap, keunggulan tata pamer, serta kelengkapan fasilitas, kejelasan petunjuk arah, dan informasi yang ada. Selain itu juga penilaiakn didasarkan pada aspek tata kelola dan sumber daya manusia, termasuk di dalamnya anggaran dan lainnya yang dioptimalkan untuk mendukung pelestarian budaya.

Hadirnya penghargaan ini, diharapkan menjadi pemicu agar dapat terus meningkatkan konsistensi dan kualitas pengelolaan, juga mendorong inovasi dan perbaikan anjungan yang ada di Taman Mini Indonesia Indah sebagai entitas pelestarian budaya. (j01)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE