MEDAN (Waspada): Yayasan MedanPlus bekerjasama dengan AHF Idonesia mengadakan acara bertema “2 Juta Kehidupan dalam Perawatan” yang berlangsung di Champion Cafe Jalan Dr Mansur, Medan, Kamis (25/7/2024).
Acara ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terkait dan mendukung AHP Indonesia dalam program-program di lapangan.
“Ini adalah pencapaian monumental bagi AHF yang telah berhasil memberikan layanan kesehatan kepada 2 juta orang dengan HIV di seluruh dunia, mencakup 45 negara,” ujar Country Program Manager AHF Indonesia, Asep Eka Nurhidayat.
Menurut Asep, di Indonesia sendiri, AHF telah beroperasi di 7 provinsi dan 16 kabupaten/kota.
“Kami bekerja sama dengan layanan kesehatan dan LSM lokal untuk memberikan dukungan finansial kepada mitra kami khususnya MedanPlus. Mereka nantinya akan menyalurkan dukungan ini kepada pasien-pasien yang membutuhkan, terutama mereka yang hidup dengan HIV,” terangnya.
Di Sumatera Utara, AHF Indonesia bermitra dengan beberapa fasilitas kesehatan seperti
Rumah Sakit Pirngadi dan beberapa puskesmas.
“Secara estimasi, setiap layanan kesehatan tersebut melayani sekitar 600 hingga 700 pasien dengan HIV, sehingga totalnya sekitar 2000 pasien di Sumatera Utara yang mendapatkan dukungan dari kami,” jelasnya.
Dukungan yang mereka berikan, sambung Asep, mencakup berbagai aspek, mulai dari bantuan finansial hingga dukungan sosial. Misalnya, bagi pasien di rumah sakit yang tidak memiliki BPJS Kesehatan, mereka memberikan bantuan untuk biaya registrasi.
Sejak beroperasi di Indonesia pada tahun 2016, AHF Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung hingga tahun 2026 dan berharap pemerintah tetap membutuhkan keberadaan AHF.
Selain dukungan medis, orang dengan HIV juga memerlukan dukungan sosial.
“Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan LSM lokal untuk memberikan pendampingan sosial dan psikososial. Di Medan, misalnya, relawan kami memberikan motivasi, pelatihan kapasitas building, dan pendampingan agar orang dengan HIV dapat lebih berdaya guna,” tandasnya.
“Ke depannya, kami berencana untuk mengembangkan program ke daerah lain berdasarkan arahan dari dinas kesehatan dan dinas sosial setempat. Hingga saat ini, kami telah mendukung lebih dari 17.000 pasien di Indonesia. Harapannya, jumlah orang dalam perawatan akan terus bertambah dan dukungan akan meluas ke seluruh Indonesia,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Pendiri Medan Plus, Eban Totonta Kaban, sangat berterima kasih atas dukungan dari AHF (AIDS Healthcare Foundation) yang telah membantu pencapaian target nasional dalam penanggulangan HIV, yaitu “3 Zero”, zero infeksi baru, zero diskriminasi, dan zero kematian terkait AIDS.
“Dengan adanya program dari AHF, kualitas hidup orang dengan HIV (ODHIV) semakin meningkat. Program AHF memang disinergikan dengan target Indonesia, khususnya Kementerian Kesehatan, dalam penanggulangan HIV,” sebut Eban.
“Kami telah bekerja sama dengan AHF selama lebih dari 4 tahun, melibatkan beberapa relawan yang tergabung dalam organisasi MedanPlus dan kelompok-kelompok dukungan di bawahnya, terutama di kota Medan. Dukungan dari AHF mencakup berbagai kegiatan yang mendukung pencapaian target MedanPlus dalam memberikan dukungan kepada ODHIV. Sebagian besar kegiatan ini tercover oleh dukungan dari AHF, seperti pertemuan rutin kelompok yang eksklusif untuk ODHIV maupun kelompok belajar dengan narasumber ahli yang memberikan penjelasan tentang bagaimana ODHIV bisa meneruskan kehidupan dengan sehat dan bertanggung jawab,” ungkapnya.
Kemudian, sambung Eban, ada juga beberapa program dukungan dalam hal kegiatan pendampingan ke rumah-rumah, memastikan tidak adanya stigma di lingkungan di keluarga.
“Begitu juga dengan kegiatan pembelajaran, pelatihan-pelatihan dan yang paling penting sebetulnya kehadiran AHF juga memfasilitasi kami dalam bersinergi dengan stakeholder terutama pemerintah, dinas Kesehatan, dinas sosial dan Kementerian Kesehatan.
“Selain itu, kami juga melakukan kegiatan edukasi pasangan, di mana selama pendampingan ODHIV, kami memotivasi mereka untuk memeriksakan pasangan seksualnya terkait dengan penularan HIV. Kami juga membantu ODHIV yang telah putus pengobatan untuk mengakses kembali pengobatan di layanan Kesehatan,” tandasnya.(cbud)