Wujudkan Kelurahan Siaga Sehat Jiwa, YNLM Dan Dinkes Medan Gelar Pertemuan

  • Bagikan
Wujudkan Kelurahan Siaga Sehat Jiwa, YNLM Dan Dinkes Medan Gelar Pertemuan

MEDAN (Waspada): Dalam upaya memperkuat layanan kesehatan jiwa masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Medan menggelar pertemuan tim pelaksana program kesehatan jiwa berkelanjutan menuju kelurahan siaga sehat jiwa, Kamis (13/2) di Hotel Grand Kanaya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan yang diwakili oleh dr. Pocut menegaskan, kesehatan jiwa merupakan salah satu Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam bidang kesehatan, yang juga bersinggungan dengan aspek sosial, terutama dalam penanganan penyandang disabilitas mental dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) terlantar.

“Ini bukan hanya tugas kesehatan, tetapi juga tugas kemanusiaan yang harus kita pikirkan dan selesaikan bersama. Salah satu langkah besar yang telah disiapkan adalah pembangunan Rumah Perlindungan Sosial (RPS) sebagai tempat penampungan bagi masyarakat terlantar, termasuk ODGJ yang tidak memiliki keluarga tetapi tetap membutuhkan perawatan dan pengobatan rutin,” ujar dr. Pocut.

Ia menambahkan, Pemko Medan telah mengarahkan seluruh perangkat daerah untuk berkolaborasi dalam upaya pendataan, pemantauan, dan penanganan kasus ODGJ di masyarakat. Hal ini termasuk razia dan intervensi terhadap kondisi-kondisi darurat yang membutuhkan penanganan segera.

Selain aspek kuratif dan rehabilitatif, dr. Pocut menekankan pentingnya pendekatan preventif dan promotif. Dalam hal ini, peran camat dan kelurahan sangat diharapkan untuk menjadikan tujuh kelurahan sebagai proyek percontohan dalam program kesehatan jiwa.

Salah satu inisiatif yang telah berjalan adalah kerja sama dengan Yayasan Nurani Luhur Masyarakat (YNLM), yang selama lima tahun terakhir telah membantu pengobatan dan rehabilitasi ODGJ melalui dukungan keluarga serta puskesmas. Dengan pengobatan yang tepat dan dukungan sosial yang baik, banyak ODGJ yang berhasil kembali berfungsi secara normal dalam masyarakat.

“Kondisi ideal adalah ketika keluarga menyadari bahwa anggota keluarganya membutuhkan pengobatan dan bersedia mendukung proses pemulihannya. Namun, tantangan terbesar saat ini adalah banyaknya ODGJ yang ditelantarkan karena keluarganya tidak mengakui atau tidak siap merawat mereka,” jelasnya.

Camat Medan Helvetia, Juneidi Lumbangaol, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam memperkuat program kesehatan jiwa di wilayahnya. Dia menyampaikan, berbagai inisiatif telah dijalankan di kelurahan Medan Helvetia, khususnya di Kelurahan Helvetia Tengah, sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada kesehatan jiwa.

Menurutnya, program ini telah menjadi bagian dari identitas lokal dan terus berkembang melalui dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, serta berbagai organisasi sosial dan budaya. “Kami mengapresiasi pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam mendukung inisiatif ini, baik dalam hal pemodalan maupun pengembangan program di tingkat kelurahan,” ujarnya.

Juneidi juga menyoroti pentingnya keterlibatan sektor swasta, dalam mendukung layanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan. Ia berharap ada kolaborasi yang lebih luas, termasuk dalam aspek rehabilitasi, perawatan, serta pemberdayaan ekonomi bagi para mantan pasien gangguan jiwa (eks ODGJ) agar mereka bisa kembali berdaya dan mandiri secara ekonomi.

Kepala Puskesmas (Kapus) Helvetia, dr. Heva Julietta Sinaga, mengungkapkan bahwa hingga Desember 2024, sebanyak 242 pasien dengan gangguan kesehatan jiwa akan mendapatkan layanan prioritas tanpa harus mengikuti alur antrian biasa. Langkah ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat dan tepat kepada mereka yang membutuhkan penanganan khusus.

Selain itu, Puskesmas Helvetia secara rutin mengadakan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Kesehatan Jiwa setiap hari Kamis pada minggu kedua setiap bulan. Kegiatan ini melibatkan tenaga kesehatan jiwa dari berbagai kelurahan, Lembaga Masyarakat (LM), serta pihak terkait lainnya. “Posbindu ini rutin dilaksanakan di berbagai lokasi, seperti kantor kelurahan, kecamatan, puskesmas, atau tempat lain yang disesuaikan dengan kebutuhan,” ujar dr. Heva.

Dalam menangani pasien dengan gangguan jiwa, Puskesmas Helvetia juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan yang optimal. “Jika ada pasien yang mengalami kekambuhan, kami segera berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan tingkat lanjut agar mereka dapat segera ditangani,” jelasnya.

Selain penanganan medis, faktor sosial dan ekonomi juga menjadi perhatian dalam program ini. Dr. Heva menyoroti, salah satu penyebab gangguan kesehatan jiwa pada remaja adalah tekanan ekonomi, kecanduan gadget, serta kurangnya perhatian dari keluarga. “Banyak remaja yang mengalami gangguan mental karena tekanan ekonomi, kurangnya dukungan keluarga, serta pengaruh lingkungan,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Winrina Purba, menjelaskan, Program Kelurahan Sehat Jiwa yang menjadi bagian dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) masih dalam tahap revisi dan belum terselesaikan akibat pergantian kepemimpinan yang terus berlangsung.

Menurut Winrina, program ini seharusnya dapat memastikan bahwa seluruh Puskesmas memiliki layanan kesehatan jiwa yang optimal. “Untuk memenuhi target 100%, tantangannya semakin besar, terutama di tengah kondisi efisiensi anggaran yang signifikan,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa pemangkasan anggaran yang terjadi cukup drastis, dengan alokasi yang sebelumnya sudah dipotong sebesar 60%, kemudian hanya 20% dari sisa anggaran tersebut yang dapat digunakan. “Dampaknya sangat terasa, terutama dalam penyediaan obat-obatan bagi pasien gangguan jiwa,” tambahnya.

Winrina juga menyoroti peran BPJS Kesehatan dalam memastikan ketersediaan obat jiwa di daerah. Ia berharap adanya koordinasi lebih lanjut dengan BPJS, mengingat beberapa apotek rekanan di kabupaten/kota terkadang tidak dapat memenuhi kebutuhan obat bagi pasien.

Selain itu, ia menyoroti perlunya partisipasi berbagai pihak dalam mendukung pembiayaan layanan kesehatan jiwa, termasuk dari yayasan atau organisasi sosial. “Kita perlu mencari alternatif lain, seperti dukungan dari yayasan atau institusi lain yang peduli terhadap kesehatan jiwa,” katanya.

Winrina juga menegaskan pentingnya dokumentasi dan publikasi program kesehatan jiwa di media sosial. “Banyak orang masih menganggap pencitraan sebagai hal negatif, padahal dokumentasi ini sangat penting untuk memberikan inspirasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat,” ujarnya.

Manajer Program Yayasan Nurani Luhur Masyarakat (YNLM), Joshua Simanulang, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam menangani isu kesehatan mental di tengah keterbatasan anggaran.

“Di tengah pemotongan anggaran dari pusat hingga ke daerah, kolaborasi antara pemerintah dan swasta menjadi sangat penting. Kami dari sektor swasta berperan mengisi kesenjangan yang ada, terutama dalam perencanaan dan pendanaan program kesehatan mental,” ujar Joshua.

Menurutnya, tanpa anggaran yang memadai, program kesehatan mental hanya akan menjadi sekadar rencana tanpa realisasi. Oleh karena itu, YNLM terus berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak guna memastikan keberlanjutan program yang telah dirintis.

Joshua juga mengungkapkan, YNLM sedang dalam tahap menyusun strategi transisi untuk wilayah yang telah dibina selama lima tahun terakhir. “Tidak ada pesta yang tak berakhir, tetapi kami akan memastikan program ini terus berjalan dengan baik. Saat ini, kami tengah mencari wilayah lain di Kota Medan dengan tingkat kebutuhan layanan kesehatan mental yang tinggi,” jelasnya.

Dalam satu tahun ke depan, YNLM berencana memperluas cakupan program ke kecamatan lain yang telah diidentifikasi bersama pemerintah provinsi. Joshua berharap, ketika organisasi mereka mulai fokus ke wilayah baru, program yang telah berjalan tidak mengalami kemunduran seperti lima tahun sebelumnya.

“Kami ingin memastikan program kesehatan mental ini terus berkembang dan semakin baik. Terima kasih atas kolaborasi dan dukungan yang telah diberikan kepada kami selama ini,” tutupnya.(cbud)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Wujudkan Kelurahan Siaga Sehat Jiwa, YNLM Dan Dinkes Medan Gelar Pertemuan

Wujudkan Kelurahan Siaga Sehat Jiwa, YNLM Dan Dinkes Medan Gelar Pertemuan

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *