Scroll Untuk Membaca

Berita

Warga Mengeluh Jembatan Jagong-Gegarang Dibiarkan Rusak Parah

Distribusi Panen Terhambat

Warga Mengeluh Jembatan Jagong-Gegarang Dibiarkan Rusak Parah
Jembatan Jagong -Gegarang rusak parah.Waspada/Ist

TAKENGON (Waspada): Warga mengeluhkan Jembatan Jagong-Gegarang yang rusak parah, sehingga distribusi hasil panen terhambat.

Keluhan warga terkait kondisi jembatan penghubung antar kecamatan yang mengalami kerusakan parah itu, disampaikan kepada Waspada, Senin (5/8).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Warga Mengeluh Jembatan Jagong-Gegarang Dibiarkan Rusak Parah

IKLAN

Jembatan yang menjadi urat nadi perekonomian dan lalaulintas utama warga ini telah mengalami kerusakan selama beberapa bulan terakhir. Namun hingga kini belum mendapatkan perbaikan yang memadai.

Jembatan tersebut merupakan penghubung satu-satunya bagi warga di lima kampung yaitu Telege Sari, Gegarang, Berawang Dewal, Merah Said dan Berawang Baru menuju pusat Kecamatan Jagong Jeget hingga Kota Takengon Kabupaten Aceh Tengah.

Amatan Waspada, jembatan tersebut berukuran kurang lebih panjang 10 meter dan lebar 5 meter tampak besi yang sudah berkarat.

Jembatan itu pun dibangun saat masa transmigrasi masa pemerintahan Presiden Soeharto tahun 1980-an.

Besi yang kini berwarna coklat itu satu per satu hangus dimakan usia, mulai dari penyanggah bahu jembatan kanan dan kiri yang pertama sekali hangus.

Selanjutnya besi lantai jembatan tidak lagi terpasang pada tempatnya, sehingga ada lubang yang menganga pada jembatan tersebut.

Menurut warga Gegarang, Yati, jembatan tersebut mengalami kerusakan parah pada beberapa tiang penyangga yang sudah terlihat miring.

Kondisi ini diperparah dengan lubang besar yang menganga di ujung jembatan, sehingga mengancam keselamatan pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor.

“Setiap hari saya harus melewati jembatan ini untuk bekerja. Kondisinya sangat mengkhawatirkan, terutama saat hujan karena licin dan rawan kecelakaan. Kami sangat berharap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki jembatan ini sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan,” harap Yati.

Selain Haryadi, keluhan serupa juga disampaikan warga lainnya. Mereka mengaku sudah beberapa kali melaporkan kondisi jembatan ini kepada pihak terkait, namun hingga kini belum ada tindakan nyata yang dilakukan.

“Kami sudah berulang kali melapor, tapi selalu dijanjikan akan diperbaiki. Padahal, jembatan ini sangat vital bagi aktivitas kami sehari-hari,” ujar Iranto yang setiap hari melintasi jembatan tersebut untuk mengantar anaknya ke sekolah.

Jembatan penghubung Jagong-Gegarang merupakan salah satu infrastruktur penting yang menghubungkan lima desa dengan pusat kota Aceh Tengah.

Jembatan ini juga digunakan untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan warga setempat. Dengan kondisi yang rusak parah, distribusi hasil panen pun menjadi terhambat, sehingga mempengaruhi perekonomian warga.

Sementara itu ketika dikonfirmasi Waspada via pesan WhatsApp, Kabid Jalan dan Jembatan Pijas Pisara menjawab dengan bahasa daerah, “Karna tun nie ara dana ken perbaiken ne, krn gre ilen tender makae gre ilen i bueten, artinya karena tahun ini sudah ada anggaran pebaikannya karena belum diperbaiki belum tender”.

Lanjutnya, “Krn nge mupien nie ku halen ku reje, masyarakat ., artinya; sudah kita sampaikan juga sama reje (kepala desa) dan masyarakat jembatan itu sudah pernah diperbaiki”.

“Jembatan di ruas jalan jagong-gegarang yang berada di desa telege sari akan segera diperbaiki tahun ini saat ini sedang proses persiapan lelang,” tutupnya.(cno)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE