Scroll Untuk Membaca

Berita

Tim PKM Dosen UNIVA-USU Terapkan TTG Untuk Budidaya Cabai

Tim PKM Dosen UNIVA-USU Terapkan TTG Untuk Budidaya Cabai

MEDAN (Waspada): Tim Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Dosen UNIVA-USU menerapkan Teknologi Tepat Guna(TTG) pada budidaya cabai dalam mendukung ekonomi hijau di Desa Pematang Guntung. Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai.

Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang berasal dari pendanaan Direktorat Riset Dan Pengabdian Kepada Masyarakat,  Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi,  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi tahun 2024 dilaksanakan di Sumatera Utara dengan sasaran kelompok tani (POKTAN) di Desa Pematang Guntung, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai.
Program PKM ini dilaksanakan dari Tim pengusul dari dosen Universitas Al Washliyah (UNIVA) Medan yang berkolaborasi dengan dosen Universitas Sumatera Utara (USU) dengan sasaran mitra yaitu Poktan Paung Pugak dari Desa Pematang Guntung.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Tim PKM Dosen UNIVA-USU Terapkan TTG Untuk Budidaya Cabai

IKLAN

Ketua Tim Pengusul PKM dari UNIVA, Dr.Syarifa Mayly B.Dachban, SP, MP mengatakan bahwa program bertajuk “Penerapan Teknologi Pembuatan Pupuk Organik Pelet Berbasis Limbah Kotoran Ayam dan Biochar Untuk Peningkatan Produktivitas Cabai Merah di Poktan Paung Pugak Desa Pematang Guntung Dalam Mendukung Green Economy.

“Ini diadakan untuk meningkatkan kesejahteraan, pengetahuan dan ketrampilan masyarakat melalui kegiatan budidaya yang berkelanjutan, penggunaan sumber daya alam secara hemat, mengurangi polusi dan ramah lingkungan (ekonomi hijau)”,ujarnya.

Poktan Paung Pugak beranggotakan 29 orang dengan luas lahan 42 ha, melakukan budidaya tanaman pangan dan hortikultura yaitu padi dan cabai.

Ketua Poktan Paung Pugak, M. Aminullah SP, seorang petani milenial yang memiliki beberapa capaian yaitu selain petani padi dan hortikultura, produsen poc homemade, founder Bibit Sakti(BISA) yaitu penyedia bibit hortikultura, peserta pekan nasional (Penas) kelompok tani andalan (KTNA) utusan Kabupaten Sergai tahun 2023 di Padang.

Pada tahap awal program ini telah dilakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang budidaya cabai merah yang baik, penerapan teknologi refugia sebagai pengendali hama alami tanaman cabai, penerapan teknologi pembuatan biochar dari limbah organik oleh narasumber yang berasal dari tim pelaksana pada hari Rabu tanggal 14 Agustus 2024.

Kegiatan sosialisasi ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah desa dan masyarakat setempat.  Sekretaris desa Pematang Guntung, Ibu Aisyah, dalam sambutannya mengungkapkan harapannya agar program PKM ini dapat menjadi titik awal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat/petani di Desa Pematang Guntung.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada universitas Al Washliyah Medan, yang telah memilih desa kami sebagai lokasi kegiatan PKM dan demplot budidaya cabai. Petani kami di desa Pematang Guntung dalam kegiatan budidayanya masih menghadapi berbagai tantangan yang menghambat peningkatan kuantitas dan kualitas produksi cabai mereka. Semoga hasil dari kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian petani kami,“ katanya.

Selain kegiatan sosialisasi dan penyuluhan pada kegiatan PKM ini juga dilakukan penerapan teknologi yang akan ditransfer kemasyarakat yaitu pembuatan demonstrasi plot (demplot). Budidaya cabai merah dengan penerapan teknologi refugia dan sistem mulsa plastik hitam perak MPHP), identifikasi kesesuaian lahan untuk pengembangan tanaman cabai merah, penerapan teknologi pembuatan pupuk organik pellet dan quality controlnya.

Tim pelaksana PKM memperkenalkan demplot budidaya cabai dengan penerapan teknologi Refugia dan sistem mulsa plastik hitam perak bagi petani yang bergabung di Poktan Paung Pugak di Dusun III Desa Pematang Guntung. 

Demplot budidaya cabai yang baik ini dirancang untuk sarana pelatihan dan demontrasi penerapan teknologi bagi petani untuk memudahkan petani dalam mengadopsi teknik budidaya yang lebih efektif dan efisien.

“Demplot ini selain bertujuan untuk memperkenalkan teknologi baru, tetapi juga untuk memberdayakan petani dengan pengetahuan dan ketrampilan sehingga mereka bisa menerapkannya pada lahan pertaniannya sendiri,”ujar Dr.Syarifa Mayly.

Dengan begitu, lanjutnya kita yakin bahwa dengan teknik yang tepat produksi cabai di Desa Pematang  Guntung dapat meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup petani, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian lokal dan ketahanan pangan desa.

Berikan bantuan

Pada kegiatan PKM ini diberikan juga bantuan alat pendukung produksi pembuatan pupuk organik yaitu mesin pelet pupuk untuk mencetak pupuk organik pelet.

Dengan adanya bantuan alat ini, diharapkan ada peningkatan nilai guna limbah organik yang akhirnya akan meningkatkan nilai tambah produk serta kesejahteraan petani.”ujar Syarifa Mayly yang didampingi anggota tim Dr.Ir.Misdawati, M.Si (UNIVA) dan Dr.Benny Hidayat, SP, MP (USU).

Ketua Poktan Paung Pugak M.Aminullah SP mengucapkan terimakasih atas apa yang diberikan oleh Kemendikbud Ristek melalui tim pelaksana PKM.

“Kami berterimakasih atas sumbangan alat ini, dan kami akan berusaha konsisten untuk menjalankan usaha produksi pupuk organik ini dan semoga kami bisa lebih maju dalam mengembangkan usaha kelompok” ujarnya.(m22)

Waspada/ist
PKM ini dilaksanakan dari Tim pengusul dari Dosen UNIVA Medan berkolaborasi dengan Dosen USU dengan sasaran mitra yaitu Poktan Paung Pugak dari Desa Pematang Guntung Sergai poto bersama.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE