BELAWAN (Waspada): Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Sumatera Utara Azlinda Nailurifari Hutagalung S.Pi dan jajarannya melaksanakan audiensi ke Mako Ditpolairud Polda Sumut di Belawan, Jumat (19/7).
Melalui Kasubbag Renmin Ditpolairud Kompol Bakhdaruddin, SH.,MH mengundang secara langsung Ketua DPD HNSI SUMUT Ibu Azlinda Nailufari Hutagalung, SPi untuk dapat hadir dalam rangka Coffe Session sekaligus beraudiensi dengan Direktur Polairud Poldasu Kombes Pol Rudi Rifani S.I.K. selepas sholat jumat.
Didampingi oleh DPC HNSI Kota Medan, DPC HNSI Kota Sibolga, DPC HNSI Kab.Tapteng, Rukun HNSI Kelurahan Bagan Deli, Ketua DPD HNSI Sumut Azlinda Nailufari dan rombongan disambut hangat oleh Ditpolairud Kombes Rudi Rifani dan sekaligus menyampaikan secara langsung rasa terima kasih kepada Dirpolairud Poldasu karena sudah mengundang untuk dapat hadir di Mako Ditpolairud di Belawan.
Dalam coffe session tersebut, Ketua DPD HNSI Sumut Ibu Azlinda Nailufari Hutagalung, S.Pi menyampaikan beberapa keluh kesah masyarakat nelayan terkait Harga Acuan Ikan yang di nilai sangat tidak memihak kepada nelayan, juga terkait jalur penangkapan, Penangkapan Ikan Terukur, serta sulitnya nelayan tradisional mendapatkan BBM Solar bersubsidi.
“Miris kami melihat nasib nelayan saat ini, jauh dari kata sejahtera. Hasil tangkap tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk operasional mereka melaut karena rendahnya harga jual ikan yang sangat mencekik leher para nelayan. Belum lagi para nelayan tradisional dan nelayan berskala kecil sulit mendapatkan BBM subsidi serta juga harus bertarung dengan kapal-kapal skala besar yang diduga sering bermain di jalur penangkapan 12 mil ke bawa,” ungkap Azlinda.
Dalam hal ini, Ketua DPC HNSI Kota Medan Rahman Gafiqi, SH juga meminta petunjuk dan arahan dari Ditpolairud terkait pembuangan limbah secara langsung ke laut yang diduga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah bibir pantai.
“Bagaimana ekosistem hewan air mau cepat berkembang biak, di laut sekitar kita sudah banyak tercemar limbah. Seharusnya alur sungai dan bibir pantai dijadikan tempat ikan, udang dan kepiting untuk bertelur dan berkembang biak kini sudah babak belur dihantam limbah yang sangat massif dan terkesan kebal hukum,” ungkap Rahman.
Sedangkan Direktur Ditpolairud Kombes Pol Rudi Rifani menyampaikan siap berkolaborasi dengan HNSI terkait sektor Kelautan dan Perikanan. “Kami sebagai instansi penegakan hukum khususnya di wilayah perairan siap bekerja sama dengan HNSI, apapun permasalahan yang dihadapi diwilayah perairan mohon agar tetap berkordinasi kepada kami agar ke depan bisa menjadi lebih baik lagi.
Diakhir kegiatan, Ketua DPD HNSI Sumut menyerahkan berkas administratif organisasi sekaligus SK pengurus DPD HNSI Sumut agar dapat menjadi dasar dan acuan HNSI khususnya diwilayah provinsi Sumatera Utara. Kegiatan Coffe Session plus audiensi tersebut diakhiri dengan foto bersama.(m27)