MEDAN (Waspada): Pernahkan anda melihat banner di tempat swalayan dan merasa bahwa Rp99.990 itu lebih murah dari Rp100.000 ? Pernahkah anda merasa kata diskon itu benar- benar nyata atau hanya sugesti? Atau bertanya kenapa iklan produk di televisi selalu ditayangkan berulang ulang? Atau reklame produk yang sama di pasang di sepanjang jalan?
Herankah anda membaca berita seorang disabilitas dapat memperdaya orang normal? Semua fenomena ini dalam ilmu bahasa dikenal dengan istilah hypnolinguistic.
Demikian pandangan Dra. Roma Ayuni A. Loebis, MA kepala Pusat Bahasa USU (foto). Hipnolinguistik adalah gabungan antara hipnosis dan linguistik (ilmu bahasa) yang berfokus pada penggunaan bahasa untuk mempengaruhi pikiran bawah sadar seseorang.
Dalam hipnolinguistik, teknik-teknik bahasa digunakan untuk memodifikasi pola pikir, perilaku, atau perasaan melalui sugesti verbal, yang seringkali terjadi dalam keadaan relaksasi atau trance, seperti dalam hipnosis. Umum diketahui bahwa hipnosis adalah metode untuk memberdayakan program pikiran di alam bawah sadar manusia.
Hipnosis adalah suatu kondisi mental di mana seseorang berada dalam keadaan relaksasi mendalam dan fokus tinggi, yang membuatnya lebih terbuka terhadap sugesti atau perintah.
Dalam keadaan ini, individu lebih mudah menerima arahan yang dapat
memengaruhi pikiran, perasaan, atau perilakunya. Pikiran manusia dibagi menjadi dua bagian yaitu pikiran sadar dan pikiran alam bawah sadar. Pikiran sadar menganalisis, berpikir, dan mengumpulkan informasi yang masuk ke dalam otak.
Sementara itu, pikiran alam bawah sadar merupakan pikiran halus di mana memori masa kecil masih berpengaruh hingga dewasa.
Pikiran bawah sadar juga mampu memberikan intuisi atau kemampuan untuk memutuskan sesuatu secara tiba-tiba atau spontan karena gaya pemikiran intuitif ini melibatkan penggunaan ‘suara hati’ sebagai petunjuk dalam membuat keputusan atau mengambil suatu tindakan (Syaifuddin, 2016) Bahasa dan Alam bawah sadar Seiring dengan alam bawah sadar bagian dari pikiran manusia yang tidak dapat diakses atau dikendalikan secara sadar.
Alam bawah sadar menunjukkan dapat dipercaya mempengaruhi cara manusia merespon situasi sekitarnya ataupun peristiwa sehari-hari.
Oleh karena itu, bahasa dan alam bawah sadar memiliki hubungan yang erat karena bahasa sering kali berfungsi sebagai jembatan untuk mengakses pikiran, perasaan, dan dorongan yang tidak sepenuhnya disadari oleh individu.
Artinya, bahasa bukan semata-mata sekedar alat komunikasi, tetapi juga sarana untuk mengungkapkan dan memengaruhi apa yang ada di alam bawah sadar kita.
Secara keseluruhan, hipnolinguistik adalah pendekatan yang menggabungkan kekuatan bahasa dengan teknik hipnosis untuk mempengaruhi pikiran bawah sadar dan mencapai perubahan yang diinginkan dalam kehidupan seseorang. Pada sisi positif, hal ini sering digunakan dalam terapi dan pengembangan diri.
Akan tetapi pada sisi negatif kemampuan berbahasa yang halus dan menarik juga dapat digunakan untuk mempengaruhi seseorang, yang pada akhirnya membuat seseorang merasa kata-kata yang di dengarnya atau dibacanya merupakan sebuah kebenaran.
Akhirnya sesuatu yang mahal, akan tampak murah.Sesuatu yang tadinya tidak menjadi perhatian, akhirnya menjadi sebuah pilihan. Kata-kata yang menjurus pada perbuatan yang merugikan seakan terdengar seperti sebuah harapan yang menyenangkan.
Penutup
Meskipun intuisi sering kali berfungsi sebagai respon spontan terhadap situasi, itu sebenarnya merupakan hasil dari pengolahan informasi bawah sadar yang dikumpulkan dari pengalaman hidup. Salah satu cara untuk memperkuat intuisi adalah dengan peningkatan kesadaran diri, semakin banyak kita menyadari perasaan, pikiran dan reaksi kita terhadap berbagai situasi, semakin sukar kita dapat terhipnosis oleh kata-kata. (m19)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.