MEDAN (Waspada): Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Edy Rahmayadi, menyampaikan mengapresiasinya. Karena Wawasan Kebangsaan dijadikan materi wajib pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus agi Mahasiswa Baru (PKKMB). Sebab sangat penting bagi generasi muda, agar saat mereka menjadi pemimpin nanti telah dilandasi kecintaan dan keikhlasan untuk kebaikan bangsa dan negara.
Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi, mengatakan itu, usai menjadi narasumber di Universitas Mandiri Bina Prestasi (MBP) dan Politeknik MBP, di Jalan Jamin Ginting, Medan, Senin (7/10). Mantan Pangkostrad itu kembali diundang pada kegiatan PKKMB Tahun Akademik 2024/2025.
Universitas MBP Medan, merupakan universitas ke empat yang mengundang Edy Rahmayadi, menjadi pemateri pada PKKMB tahun ini. Sebelumnya, Gubsu periode 2018 – 2023 itu diundang di Institut Bina Bisnis Indonesia (IBBI) Medan. Kemudian di Institut Sains & Teknologi TD Pardede (ISTP), dan Universitas Al-Washliyah (Univa) Medan.
“Saya senang bisa berbagi pengetahuan, apalagi dengan anak-anak muda. Mereka yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa ini. Penting bagi generasi muda untuk paham Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara,” ujar Edy Rahmayadi, yang sebelum menjadi Gubsu, telah berkarir di militer selama 32 tahun tersebut.
Edy Rahmayadi mengaku sangat merasakan kalau para mahasiswa baru di empat eniversitas yang mengundangnya sangat tertarik dengan konsep Wawasan Kebanhsaan. Hal itu terlihat dari perhatian para mahasiswa yang benar-benar serius. “Saya memperhatikannya dari mata mereka. Benar-benar mereka serius. Semoga materi tentang Wawasan Kebangsaan berlanjut diberikan kepada mahasiswa,” ujarnya.
5 Komponen
Sementara itu, dalam paparannya, mantan Pangdam I/BB itu menjelaskan lima komponen yang ada di dalam Wawasan Kebangsaan. Yakni, Ketahanan Nasional, Kewaspadaan Nasional, Wawasan Nusantara, Sistem Manajemen Nasional, dan Kepemimpinan Nasional. “Tapi, yang dapat saya jelaskan lebih saat ini hanya pada Kepemimpinan Nasional. Karena, ini terkait dengan masa depan kalian para mahasiswa,” ujarnya.
Disebutkan Edy Rahmayadi, untuk menjadi seorang pemimpin (dalam konteks Kepemimpinan Nasional), seseorang itu harus mempunyai integritas. Yakni, sikap yang tegas terhadap yang baik adalah baik, dan yang salah adalah salah. “Tidak ada boleh seorang pemimpin bersikap abu-abu,” katanya.
Selanjutnya, kata Edy Rahmayadi, untuk menjadi seorang pemimpin, harus taat beribadah (berdoa). Karena dengan berdoa, energi positif akan muncul dan membawa semangat yang baik. “Kita hanya punya dua tangan. Sementara persoalan yang akan diselesaikan sangat banyak. Maka berdoalah, agar setiap usaha kita dimudahkan,” sebutnya.
Kemudian, dalam diri seorang pemimpin harus ada sikap ikhlas (ridha) terhadap apa yang terjadi. Apapun yang kemudian terjadi dari keputusan atau kebijakan yang dilakukan harus diterima dengan ikhlas. “Kemudian, kalian sebagai calon pemimpin harus memiliki sikap kasih sayang. Rasa saling menyayangi. Jangan suuzon (buruk sangka),” lanjutnya.
Hal terakhir disebutkan Edy Rahmayadi, untuk menjadi pemimpin, mahasiswa harus mempunyai mimpi yang besar. Edy meminta para mahasiswa untuk tidak takut bermimpi besar. “Jangan tunggu nanti untuk bercita-cita. Karenanya, kalian harus pintar, jujur, benar, berani, tulus dan ikhlas. Tidak ada hasil besar, diperoleh dengan tidak belajar dan bekerja,” sebutnya.
Diakhir paparannya, Edy Rahmayadi menyampaikan pesan yang menurutnya sangat penting dari seluruh yang disampaikannya di atas. Yakni, tetap menghormati dan menyayangi orang tua, yang sudah berjuang membiayai anaknya, termasuk untuk mendapat pendidikan yang baik dan memiliki masa depan yang sukses ke depannya. “Hormati orang tua kita. Mereka melebihi apa yang ada di dunia ini,” katanya. (m07)
Waspada/Ist
Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi, saat menyampaikan materi Wawasan Kebangsaan kepada mahasiswa baru dan orang tua mahasiswa di Universitas MBP Medan.
