Scroll Untuk Membaca

Berita

Destanul Aulia Bawa Terobosan ICS Ke RS Haji Medan, Ciptakan Rumah Sakit Tangguh

Destanul Aulia Bawa Terobosan ICS Ke RS Haji Medan, Ciptakan Rumah Sakit Tangguh
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Di tengah tantangan besar yang dihadapi oleh rumah sakit dalam penanganan bencana dan insiden darurat, Ketua Pengda IAKMI Sumut, Destanul Aulia, mengambil langkah penting dengan memperkenalkan sistem pengorganisasian berbasis Incident Command System (ICS) dalam workshop bertema Safe Hospital di RSU Haji Medan, Rabu (25/9).

Pendekatan ini dirancang untuk memastikan bahwa rumah sakit dapat merespons situasi darurat dengan cepat, efektif, dan terkoordinasi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Destanul Aulia Bawa Terobosan ICS Ke RS Haji Medan, Ciptakan Rumah Sakit Tangguh

IKLAN

Pada kesempatan itu, Destanul Aulia, menjelaskan bagaimana ICS, yang awalnya dikembangkan untuk menangani kebakaran hutan di Amerika Serikat pada tahun 1970-an, kini bisa menjadi solusi bagi dunia kesehatan.

“Sistem ini bukan hanya tentang teknis, tapi bagaimana kita semua—tenaga medis, manajemen, dan setiap elemen rumah sakit—bekerja bersama, saling memahami peran kita dalam merespons krisis,” ujarnya di hadapan peserta workshop.

ICS, lanjut Destanul, lahir dari kebutuhan untuk menangani situasi darurat yang kompleks, di mana berbagai lembaga dan pihak terlibat.

Setelah tragedi serangan teroris pada 11 September 2001, pemerintah Amerika Serikat memperkenalkan Homeland Security Presidential Directive 5 (HSPD-5) pada Februari 2003, yang menggarisbawahi pentingnya sistem manajemen terintegrasi. Pada akhirnya, ICS menjadi salah satu fitur utama dari National Incident Management System (NIMS) yang diluncurkan pada Maret 2004.

“Ini semua tentang kolaborasi dan kesiapan, dan kita perlu menerapkan prinsip ini di rumah sakit,” kata Destanul.

Mengapa ICS Penting untuk Rumah Sakit? Dalam workshop ini, Destanul menyampaikan bahwa penerapan ICS di rumah sakit seperti RSU Haji Medan sangat relevan. Sebagai tempat yang selalu siap siaga menangani pasien dengan berbagai kondisi darurat, rumah sakit membutuhkan struktur yang jelas dalam merespons krisis. Dengan ICS, ada lima fungsi utama yang mendukung kelancaran operasi penanganan darurat.

“Pertama itu Komando. Peran pemimpin yang jelas sejak awal, memastikan semua operasi dijalankan dengan arahan strategis yang tepat,” ujarnya.

Kedua, kata dia, operasi. Pelaksanaan tindakan nyata di lapangan, seperti penanganan medis langsung terhadap korban.

“Ketiga perencanaan. Ini lebih kepada menyusun rencana respons yang terus diperbarui sesuai perkembangan situasi, serta mengelola data yang relevan,” jelasnya.

Keempat, sambung Destanul, yaitu logistik. Di mana, ini menjamin ketersediaan sumber daya—seperti peralatan medis, obat-obatan, dan ruang rawat—dapat mendukung kebutuhan selama krisis.

“Kelima itu menyangkut keuangan dan administrasi. Termasuk mengelola anggaran dan catatan administrasi yang penting dalam situasi darurat untuk memastikan keberlanjutan operasional,” urainya.

Destanul menambahkan bahwa ICS memberikan struktur yang jelas dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan spesifik rumah sakit. “Di sini, tidak ada yang bekerja sendiri. Semua orang tahu peran dan tugasnya. Hal ini menciptakan rasa percaya diri, bahwa apa pun krisis yang datang, kita siap menghadapinya bersama.”

Membangun Komunikasi yang Lebih Baik
Salah satu tantangan terbesar dalam menghadapi insiden darurat adalah bagaimana mengelola komunikasi yang efektif di antara berbagai pihak yang terlibat. ICS, menurut Destanul, memberikan solusi dengan menciptakan jaringan komunikasi yang efisien dan mempercepat alur informasi antara satuan kerja.

“Dalam ICS, ada satu komandan yang bertanggung jawab dari awal. Semua orang memiliki arahan yang jelas, sehingga tidak ada kebingungan dalam pengambilan keputusan,” jelasnya. Destanul juga menekankan bagaimana sistem ini mampu memperpendek rantai birokrasi yang seringkali memperlambat respons dalam situasi darurat. “Misalnya, distribusi logistik medis bisa lebih cepat karena kita tidak terhambat oleh birokrasi yang berbelit.”

Inspirasi dan Harapan Masa Depan
Dengan penerapan ICS, Destanul berharap setiap rumah sakit, termasuk RSU Haji Medan, bisa menjadi tempat yang lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan bencana, baik itu bencana alam maupun insiden kesehatan yang berskala besar. Ia melihat ICS bukan hanya sebagai alat manajemen, tapi juga sebagai filosofi kerja yang mengedepankan kebersamaan dan efisiensi.

“Ini adalah tentang kita, tentang orang-orang yang ada di garda terdepan, yang berani mengambil langkah nyata untuk keselamatan banyak orang,” ucapnya dengan penuh inspirasi. Workshop yang berlangsung selama sehari itu pun diharapkan tidak hanya menjadi sesi pengajaran, tetapi juga pembuka jalan bagi implementasi ICS di lebih banyak rumah sakit di seluruh Sumatra Utara.

Melalui ICS, Destanul yakin bahwa rumah sakit dapat membangun kemampuan respons yang lebih baik, memastikan keselamatan pasien, dan menghadapi tantangan di masa depan dengan keyakinan bahwa mereka siap untuk segala kemungkinan.

Dengan harapan besar, Destanul Aulia menutup sesi tersebut dengan ajakan kepada seluruh peserta. “Mari kita wujudkan rumah sakit yang lebih aman, lebih tangguh, dan lebih siap. Karena keselamatan adalah prioritas kita semua.” tutupnya.(cbud)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE