Demo Masakan India, Kaya Rempah Dan Vegetarian

  • Bagikan
KONSUL Jenderal India di Medan Ravi Shanker Goel (dua kiri) pada demo masakan India di kantornya Minggu (16/2/2025) pagi. Waspada/ist
KONSUL Jenderal India di Medan Ravi Shanker Goel (dua kiri) pada demo masakan India di kantornya Minggu (16/2/2025) pagi. Waspada/ist

MEDAN (Waspada): Sejumlah komunitas mendemokan berbagai varian makanan khas India yang kaya rempah dan didominasi vegetarian.

Konsul Jenderal India di Medan Ravi Shanker Goel meresmikan gelaran demo masak tersebut di halaman Konsulat Jenderal India Medan, Minggu (16/2/2025) pagi.

Hadir di sana para tokoh India di Kota Medan. termasuk Bram atau dikenal sebagai ‘Ketua Limpol’ yang terkenal di media sosial dengan konten komedinya.

Konjen Ravi mengatakan pihaknya menggelar acara demo masakan India ini agar makanan tersebut bisa membudaya di Indonesia, khususnya Kota Medan, Sumatera Utara.

Para komunitas itu akan demo masakan India. Bisa lihat dan langsung berinteraksi dengan para chef yang memasak. Setelah memasak mereka akan membagikan resep bagaimana cara masak tersebut. “Selain itu, mereka juga memiliki usaha yang mungkin bisa membeli produk mereka,” kata Konjen Ravi.

Ravi menyebut India memiliki banyak jenis hidangan makanan. Untuk memasak makanan India butuh banyak bahan dan rempah dan bahannya banyak tersedia di pasar-pasar di Medan. “Jadi nanti bisa diliat apa-apa saja makanan India,” katanya.

India Lovers Community itu tidak hanya demo masak, tapi mereka juga melakukan berbagai tarian India.

Konjen Ravi menyebut India memiliki hubungan kuat dengan Indonesia. Setelah itu mulailah makanan India masuk ke negara ini dan lanjut ke berbagai varian masakan. “Nasi briani itu merupakan makanan khas India, cuma kalau di India dicampur dengan sayur mayur karena masyarakatnya didominasi makanan vegetarian,” jelas Konjen Ravi.

Tujuan demo masak ini, katanya supaya orang-orang Indonesia, Medan dan Sumatera Utara khususnya bisa mengenal dan mengadaptasi makanan India. Juga supaya kalau turis India datang ke sini, mereka tidak susah lagi mencari makanan India, terlebih yang vegetarian.

Memang tak semua orang India itu vegetarian, tapi umumnya lebih banyak yang vegetarian. Jadi makanan vegetarian bisa diadaptasi di sini. “Saya belum banyak melihat ada warung atau restoran yang menjual makanan vegetarian di sini,” ungkapnya.

Menurutnya, menjual aneka makanan luar negeri yang bercitra rasa Asia, termasuk makanan India memberikan peluang besar banyaknya masuk turis India ke daerah ini. “Jadi ketika turis India datang maka makanan vegetarian itu tersedia banyak di sini. Makanan vegetarian itu bagi yang suka enak lo,” katanya.

Tahun lalu, turis India yang datang ke Bali sebanyak 700.000 orang. Namun kenyataan untuk ke Sumut sepertinya turis India belum tertarik, salah satunya karena makanan. “Padahal banyak destinasi wisata Sumut yang tak kalah menarik dengan daerah lain seperti Bali,” kata Konjen Ravi lagi.

Saat ini turis dari India umumnya ke Singapura dan Malaysia karena makanan India memang banyak tersedia di negara-negara tersebut.
Makanan India sangat popular di Singapura dan Malaysia. Untuk itu, Sumut akan popular kalau tersedia makanan khas mereka tersedia juga di sini.

“Tapi karena tak banyak tersedia makanan khas India maka Sumut kurang populer, bahkan mereka tak tahu ke sini, padahal jaraknya sangat dekat dengan Singapura dan Malaysia,” terang Konjen Ravi.

Kalau misalnya pemerintah Sumut gencar mengembangkan destinasi wisatanya, termasuk dilengkapi dengan makanan khas mereka, maka kemungkinan turis India yang ke Singapura dan Malaysia akan datang ke sini. Bahkan mereka mudah bisa langsung ke Sumut seandainya banyak promosi destinasi wisata daerah ini.

“Dengan jarak yang dekat maka setelah mengunjungi Singapura dan Malaysia, para turis India juga akan melanjutkan perjalanan ke Sumatera Utara,” kata Ravi.

Ia berharap pemerintah Sumut ini bisa mengembangkan makanan India, karena berbagai tempat destinasi wisata menarik banyak di sini. Seperti restoran sebaiknya banyak adopsi makanan India dan mereka bisa mengembangkan itu dalam upaya menarik turis luar negeri datang ke daerah ini.

Tiga Menu

Pada demo masak yang digelar Konsulat India ini, komunitas India itu memasak tiga menu, yakni Puri and Chicken Stew, Chai Masala dan Aloo Parata.

Puri and Chicken Stew ala Chef Ning Arimdani, bahan baku utamanya ayam. Tetap ada rempah kapulaga, cengkeh, kayu manis, pasta jahe, daun ketumbar dan lada hitam.

Chai Masala ala Chef Jeihan terbuat dari susu murni, air, teh, gula. Lagi-lagi banyak rempahnya: kapulaga hijau, cengkeh, kayu manis, lada hitam, jahe ditambah cehai.ind chai Masala. Rasa minuman ini enak, segar dan hangat seperti bandrek susu.

Sedangkan Aloo Parata ala Robby Anwar dengan isian kentang, tetap ada rempah seperti jinten bubuk, ketumbar bubuk, daun ketumbar, bawang merah, cabai hijau. Makanan ini sangat enak apalagi dimakan dengan cocolan raitha.

Pengunjung yang melihat demo masak itu sangat antusias, termasuk dilihat langsung oleh Chef dari Hotel Grand Mercure.

“Sebenarnya makanan India ini hampir mirip dengan makanan yang ada di Indonesia, cuma khasnya banyak rempah dan umumnya vegetarian. Makanan India enak,” kata salah seorang pengunjung.

Bram yang dikenal sebagai ‘Ketua Limpol’ bersedia mempromosikan makanan dan budaya India di media sosialnya IG, YouTube dan TikTok, apalagi buyutnya juga berasal dari India. (rel)




Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Demo Masakan India, Kaya Rempah Dan Vegetarian

Demo Masakan India, Kaya Rempah Dan Vegetarian

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *