Oleh Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA (Abu Chik Diglee)
Sunan Sa’id Ibn Manshur ( سنن سعيد بن منصور ) adalah kitab induk hadits tertua dalam bentuk sunan atau disusun berdasarkan tema tema fikih. Kitab Sunan Sa’id Ibn Manshur merupakan karya besar dari al Imam al Hafidz Sa’id Ibn Manshur Ibn Syu’bah al Khurasani al Makki (الاءمام الحافظ سعيد بن منصور بن شعبة الخرساني المكي ). Kitab Sunan Sa’id Ibn Manshur terdiri atas 2 jilid, jilid pertama terdiri atas 408 halaman dan jilid kedua terdiri atas 504 halaman.
Kitab Sunan Sa’id Ibn Manshur berisi 2.978 hadist marfu’ (sumbernya Nabi Saw), hadist maukuf (sumbernya para sahabat Nabi Saw) dan hadist maqthu’ (sumbernya tabi’in). Kitab ini diterbitkan di Beirut oleh penerbit Dar al Kutub al ‘Ilmiyyah ( دار الكثب العلمية) pada tahun 1982 dengan pentahqiq al Ustadz al Muhadits al Syeikh Habib al Rahman al ‘Adzamiy (الاستاذ المحدث الشيخ حبيب الرحمن الاعظمي ). Kitab Sunan Sa’id Ibn Manshur juga ditahqiq oleh Doktor Said Bin Abdullah Bin Abdul Aziz Ali Humaid dengan judul Sunan Sa’id Ibn Manshur Bidayah al Tafsir, terdiri atas 5 jilid.
Di samping itu, kitab Sunan Sa’id Ibn Manshur juga ditahqiq oleh Doktor Sa’ad Ibn Abdullah al Humaid dan Doktor Khalid Bin Abdurrahman, dengan judul Sunan Sa’id Ibn Manshur Takmilah al Tafsir, yang terdiri atas 3 jilid. Adapun nilai lebih yang dimiliki oleh kitab Sunan Sa’id Ibn Manshur di antaranya adalah, Pertama, merupakan satu satunya kitab induk hadist di era abad ke-2 Hijriah yang mengulas atsar sahabat dan tabi’in secara mendalam dalam konteks pendekatan ilmu hadist.
Kedua, kitab Sunan Sa’id Ibn Manshur memiliki sumber sanad ‘Ali yang sangat dekat dengan Rasulullah Saw. Ketiga, tidak sedikit dari kalangan ulama ahli hadist dan ahli tafsir yang menjadikan kitab Sunan Sa’id Ibn Manshur sebagai rujukan pengambilan data hadist. Keempat, sanad-sanad yang ada di dalam kitab Sunan Sa’id Ibn Manshur banyak yang diambil oleh ulama ahli hadist untuk memperkuat sanad-sanad yang lainnya.
Kelima, kitab Sunan Sa’id Ibn Manshur memuat pembahasan fikih dan perbedaan pendapat yang muncul di era sahabat dan tabi’in. Keenam, kitab Sunan Sa’id Ibn Manshur merupakan salah satu kitab sunan yang paling banyak menjadi rujukan dan pegangan di kalangan ulama ahlu sunnah wal jama’ah pada zaman tersebut.
Imam Sa’id Ibn Manshur selaku penulis dari kitab Sunan Sa’id Ibn Manshur diperkirakan lahir pada tahun 137 Hijriah, dan masa kanak-kanaknya dihabiskan di Khurasan. Imam Sa’id Ibn Manshur wafat di Mekkah pada bulan Ramadhan tahun 227 Hijriah dalam usia kurang lebih 90 tahun saat dinasti Abbasiyah berkuasa, yaitu pada masa khalifah al Mu’tashim atau khalifah ke-8 Bani Abbasiyah.
Kemudian, imam Sa’id Ibn Manshur tipologi ulama yang banyak melakukan perjalanan ilmiah dalam rangka mencari dan mendalami ilmu ilmu keIslaman di berbagai wilayah, di antaranya adalah Khurasan, Mesir, Hijaz, Irak, Syam, Madinah dan akhirnya tinggal dan menetap di Mekkah sampai beliau wafat. Imam Sa’id Ibn Manshur sangat masyhur di Mekkah dengan julukan Syaikh al Haram.
Semantara itu, sebagai ulama yang terkenal haus akan ilmu ilmu keIslaman, imam Sa’id Ibn Manshur memiliki banyak guru, di antara guru-gurunya adalah imam al Laits Bin Sa’ad (W.175.H), imam Malik Bin Anas (W.179.H), imam Fulaih Ibn Sulaiman (W.168.H), imam Abu ‘Awanah al Wadhah Bin Abdillah (W. 175.H), imam Sufyan Bin Uyainah (W.198.H) dan lain-lainnya.
Sebagai ulama besar ahli hadist pada zamannya, tentu banyak ulama ahli hadist lainnya yang mengambil hadits dari imam Sa’id Ibn Manshur, di antaranya adalah imam Ahmad Ibn Hanbal pendiri madzhab hanabilah yang wafat pada tahun 241 Hijriah, Abu Tsaur al Kalbi yang wafat pada tshin 240 Hijriah, Salamah Bin Syabib yang wafat pada tahun 247 Hijriah, imam Abu Daud Sulaiman al Sijistani yang wafat pada tahun 275 Hijriah, imam Abu al Husein Muslim Bin Hajjaj al Qusyairi al Naisaburi yang wafat pada tahun 261 Hijriah, dan lain-lainnya.
Selanjutnya, imam Sa’id Ibn Manshur tidak menggunakan metode khusus di dalam penulisan kitab Sunan Sa’id Ibn Manshur, seperti yang dilakukan oleh imam al Bukhari di dalam kitab Shahihnya, yaitu hanya memuat hadist-hadist yang shahih saja. Imam Sa’id Ibn Manshur di dalam kitab Sunan Sa’id Ibn Manshur, masih memuat hadist-hadist secara umum tanpa ada klasifikasi shahih dan dha’if.
Secara umum para ulama memberikan penilaian yang sangat positif terhadap imam Sa’id Ibn Manshur, sebagai ulama ahli hadits yang tsiqah, hafidz, dan termasuk ulama yang memiliki keutamaan dan kejujuran tinggi. Imam Sa’id Ibn Manshur termasuk ke dalam katagori ulama yang banyak meriwayatkan hadits dan juga sekaligus sebagai mukharij hadist, dengan adanya kitab Sunan Sa’id Ibn Manshur yang beliau tulis sebagai salah satu kitab induk hadits tertua di tatanan kitab sunan.
Selanjutnya perlu penulis kutipkan isi dari kitab Sunan Sa’id Ibn Manshur, jilid 2, halaman 103, nomor hadist 537 Bab Man Qaala La Nikaha Illa Bi Waliyin ( باب من قال لا نكح الا بولى ), حدثنا سعيد قال حدثنا هشيم قال حدثنا حجاج عن حبيب بن ابى ثابت عن ابراهيم بن محمد بن طلحة قال قال عمر بن الخطاب لا يزوج النساء الا الاولياء و لا تنكحوهن الا من الاكفاء
Artinya, (Bab Tentang Tidak Ada Pernikkahan Kecuali Dengan Adanya Wali Nikah), Telah menceritakan kepada kami Sa’id ia berkata telah menceritakan kepada kami Hasyim ia berkata telah menceritakan kepada kami Hajjaj dari Habib Bin Abi Tsabit dari Ibrahim Bin Muhammad Bin Thalhah ia berkata telah berkata Umar Ibn al Khathab, Tidak menikah seorang perempuan kecuali dengan wali-wali nikahnya dan seseorang tidak menikahi seorang perempuan kecuali dengan sungguh-sungguh.
Hadist yang termaktub di dalam kitab Sunan Sa’id Ibn Manshur tersebut di atas, adalah hadist mauquf atau hadist yang sumbernya adalah sahabat Nabi Saw dalam hal ini bersumber dari sayidina Umar Bin Khathab. Wawasan ilmu yang termaktub di dalam literatur kitab induk hadist seperti kitab Sunan Sa’id Ibn Manshur ini begitu banyak dan luas, oleh karenanya semangat umat Islam dalam menggali hadist dari kitab-kitab induk hadist harus tetap terus dijaga dan ditumbuh kembangkan. Karena hanya dengan cara seperti itulah ilmu-ilmu keIslaman yang tersimpan di dalam setiap kitab induk hadist dapat tergali dan terpelihara dengan baik. Wallahua’lam.
Penulis adalah Dosen Hadist Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.