Oleh Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA (Abu Chik Dilee)
“Seiring hadirnya senja di penghujung Ramadan 1446 Hijriah, di saat ghurub terbenamnya matahari terakhir di tanggal 30 Ramadan 1446 Hijriah, sayup-sayup gema kumandang takbir mengagungkan Asma Allah dan menggenggam kesucian Idul Fitri berlangsung dengan sangat hikmat dan penuh rasa syukur yang luar biasa kehadirat Allah Maha Pencipta dan Maha Pemelihara Yang Agung. الله اكبر الله اكبر الله اكبر و لله الحمد. Artinya Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Segala Puji Hanya Bagi-Nya”
Begitulah perintah Allah Swt di dalam surat Al Baqarah, ayat, 185 agar umat Islam mengumandangkan takbir pada tanggal 1 Syawal hari raya Idul Fitri. Di dalam surat Al Baqarah ayat, 185 Allah Swt berfirman: و لتكملوا العدة و لتكبروا الله على ما هداكم و لعلكم تشكرون Artinya, Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas perinjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.
Di dalam hadist riwayat imam Ahmad, Nabi Saw bersabda: زينوا اعيادكم بالتكبير Artinya, Hiasilah (perindahlah) hari hari rayamu dengan kumandang takbir. Pada sisi yang lain di dalam hadist yang diriwayatkan oleh imam al Thabrani, disebutkan sebuah hadits yang berbunyi : اكثروا من التكبير ليلة العيدين فانهم يهدم الذنوب هدما. Artinya, Perbanyaklah melafadzkan kalimat takbir pada malam dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), karena dapat melebur dosa-dosa.
Selanjutnya di dalam kitab Fathul Qarib karya imam Muhammad Bin Qasim al Ghazi, berkaitan dengan mengumandangkan takbir dijelaskan sebagai berikut: و يكبر ندبا كل من ذكر و انثى و حاضر و مسافر فى المنازل و الطرق و لمساجد و الاسواق من غروب ليلة العيد اي عيد الفطر الى ان يدخل الاءمام فى الصلاة.
Artinya, disunnahkan membaca takbir bagi laki-laki dan perempuan, di rumah maupun di perjalanan, di mana saja, di jalanan, di masjid-masjid, di pasar pasar dimulai dari terbenamnya matahari malam Idul Fitri sampai dengan imam melaksanakan shalat Idul Fitri.
Idul Fitri bukan hanya rangkaian peristiwa tentang rentang panjang ibadah di dalam bulan Ramadan yang berlanjut dengan suasana penuh haru dan kegembiraan di bulan Syawal, namun Idul Fitri juga mememiliki makna sosial dan kaya dengan nilai nilai humanistik. Jutaan Muslim di Indonesia, rela bersusah payah untuk bisa mudik atau pulang ke kampung halaman, agar bisa berlebaran Idul Fitri bersama kedua orang tua, sanak keluarga, handai tolan, karib kerabat, dan jiran tetangga di kampung halaman, yang selalu mengundang kerinduan.
Jutaan mata sering tanpa disadari mengalirkan air mata kerinduan dan keharuan, karena rasa berbahagia bisa berjumpa dan berkumpul di kampung halaman. Suasana humanistik atau kemanusiaan pada saat hari raya Idul Fitri begitu menyentuh perasaan, menggugah semangat dan menjadi wasilah dimana manusia dapat kembali menemukan jati dirinya sebagai homo homoni sosius (makhluk bermasyarakat).
Banyak kandungan hikmah di dalam setiap kehadiran Idul Fitri, di antaranya adalah dimana nikmat iman dan nikmat Islam terasa lebih merasuk membasahi dahaga jiwa untuk menumbuhkan kembali kesadaran batin menuju taqwa kepada Allah Swt., munculnya kembali semangat bersilaturrahmi setelah terkadang selama sebelas bulan dimana hari hari tergerus oleh banyak kepentingan profan duniawiah, berpeluang untuk merajut kembali kebersamaan, persaudaraan, dan persatuan ukhwah Islamiyah, ukhhwah wathaniyah, dan ukhwah insaniyah.
Hari Raya Idul Fitri juga dapat dimaknai sebagai hari kemenangan atas kesuksesan menjalankan perintah Allah Swt untuk berpuasa dengan segenap keikhlasan dan kesungguhan. Idul Fitri adalah hari raya yang membawa kepada suasana fitrah kesucian dengan harapan semua dosa telah diampuni dan taubat telah diterima.
Idul Fitri juga merupakan salah satu bentuk refleksi diri, penuh dengan rasa syukur bagi setiap hamba Allah yang beriman. Hari Raya Idul Fitri telah mengantarkan jiwa jiwa orang yang beriman yang gelisah menjadi tenang, melalui do’a do’a yang dimohonkan para mustahik penerima zakat kepada para muzakki atas zakat yang telah mereka tunaikan, di dalam al Qur’an surat al Taubah ayat 103 di sebutkan : خذ من اموالهم صدقة تطهرهم و تزكيهم بها و صل عليهم ان صلوتك سكن لهم والله سميع عليم.
Artinya, Ambilah zakat dari sebahagian harta mereka, dengan zakat itu, kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu membuat jiwa mereka menjadi tentram dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Selanjutnya para mustahik zakat senantiasa mendo’akan para muzakki dengan do’a berikut ini : اجرك الله فيما اعطيتذ و بارك فيما ابقيت و جعله لك طهورا.
Artinya, Semoga Allah Swt memberikan pahala atas apa yang kamu berikan, dan semoga Allah Swt memberikan berkah atas hartamu yang tersimpan dan menjadikan hartamu sebagai pembersih bagi dirimu. Adapun bagi para muzakki mereka berdo’a di saat zakat mereka tunaikan dengan do’a sebagai berikut: اللهم اجعلها مطهرة للنفس و مزكية للمال و بارك لنا فيما اعطيت و اجعلنا من الشاكرين.
Artinya, Ya Allah jadikanlah zakat ini sebagai penyuci bagi jiwa dan pensuci bagi harta. Berkahilah kami dalam apa yang Engkau berikan, dan jadikanlah kami termasuk orang orang yang bersyukur.
Kemudian dianjurkan juga bagi para muzakki untuk melanjutkan do’a seperti yang termaktub di dalam surat al Baqarah ayat, 127 berikut ini : ربنا تقبل منا انك انت السميع العليم Artinya, Ya Allah Ya Tuhan kami ! terimalah (amal) dan ibadah dari kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Idul Fitri bagi umat Islam yang beriman, bukanlah hanya sekedar simbol kehidupan tentang kemenangan dan kegemilangan dalam sebuah pencapaian atas hamba yang beriman terhadap apa yang Allah Swt perintahkan kepada mereka, namun lebih dari itu, Idul Fitri sekaligus merupakan penyegaran terhadap kegersangan jiwa yang barangkali banyak terkontaminasi oleh hiruk pikuk dan gemerlap tipu daya duniawiah.
Dengan Idul Fitri orang Islam yang beriman meyakini setelah ibadah puasa yang dilalui selama sebulan penuh, dosa dosa dan kekhilafan mereka telah luluh dan lebur, sehingga setiap hamba Allah yang beriman kembali bersih dari noda dosa dan tampil sebagai pemenang atas penghambaan diri yang maksimal.
Selama berpuasa orang-orang yang beriman mengharapkan hadirnya malam Lailatul Qadar sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan, sambil tanpa henti berdo’a kepada Allah Swt dengan kalimat yang diajarkan Nabi Saw kepada Istrinya Aisyah sebagai berikut : اللهم انك عفو تحب العفو فاعف عني Artinya, Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan menyukai kemaafan, oleh karenanya maafkanlah kami.
Dilanjutkan dengan do’a berikut ini: اللهم اعتق رقابنا من النار و رقاب اباءنا و ازواجنا و ذريتنا من النار يا ارحم الرحمين Artinya, Ya Allah hapuslah nama kami dari neraka dan nama kedua orang tua kami, dan hapuskanlah juga nama pasangan kami dan nama anak keturunan kami dari neraka, Ya Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Akhirnya seiring dengan semakin malam menjelang dinihari, maka suasana kumandang takbir semakin terasa menggetarkan relung jiwa, terasa betapa luar biasanya keagungan Allah Yang Maha Memelihara alam semesta, dan tanpa disadari mengalir air mata kerinduan dan rasa syukur atas kedekatan dan karunia Allah Swt. Selamat Idul Fitri 1446 Hijriah, mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan, semoga Allah Swt menerima amal ibadah kami juga menerima amal ibadah kamu dan menerima puasa kami dan puasa kamu ( تفبل الله منا و منكم صيامنا و صيامكم). Wahai Rabb Yang Maha Pemelihara Alam Semesta Hanya Engkau yang kami sembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.
Tunjukanlah kepada kami agar kami terus tetap di jalan-Mu yang lurus, selamatkan dan bahagiakan kami di dunia dan di akhirat. Ampuni dosa-dosa kami dan dosa-dosa kedua orang tua kami, ampuni pula dosa-dosa semua orang Islam dan orang-orang yang beriman yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.
Mari ber-Idul Fitri dengan penuh kegembiraan walaupun barangkali masih dalam keadaan yang penuh dengan kesederhanaan. Wallahua’lam. WASPADA.id
- Penulis adalah Dosen Hadist Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.