Tafakur Al Mushannaf Li Ibni Abi Syaibah: Karya Tsiqah Muhadits Kufah

  • Bagikan
Tafakur Al Mushannaf Li Ibni Abi Syaibah: Karya Tsiqah Muhadits Kufah

Kitab Al Mushannaf Li Ibni Abi Syaibah ( المصنف لابن ابي شيبة ) adalah karya monumental dari al Imam al Hafidz Abu Bakar Abdullah Bin Muhammad Bin Abi Syaibah Ibrahim Bin Utsman Bin Khuwasti al Abbasi. Kunyahnya adalah Abu Bakar al Abbasi dan juga masyhur dengan julukan Sayyid al Huffadz, karena kepakarannya dalam bidang ilmu hadits dan hadist. Kitab Al Mushannaf Li Ibni Abi Syaibah diterbitkan di Kairo – Mesir oleh penerbit al Faruq al Haditsiyah.

Cetakan pertama dari kitab Al Mushannaf Li Ibni Abi Syaibah, diterbitkan pada tahun 2008 Miladiah. Kitab ini terdiri atas 25 jilid dan ditahqiq oleh Abu Muhammad Usamah Bin Ibrahim Bin Muhammad. Kitab Al Mushannaf Li Ibni Abi Syaibah, secara keseluruhan (25 jilid) berisi 40.754 buah hadist, dengan ulasan sanad terakhir di jilid ke-25 halaman 501, yaitu Yunus Ibn ‘Aun ( يونس ابن عون ) yang menerima hadits dari Ibnu Siiriin ( ابن سيرين ). Imam Abu Bakar Abdullah Ibnu Abi Syaibah lahir di Kufah – Iraq pada tahun 159 Hijriah (menurut Ibnu Zubair dan Al Khathib Al Baghdadi) sebagaimana yang tertulis di dalam kitab Tarikh Baghdad, jilid 10, halaman 66, kitab Siiru A’lam al Nubalaa’, jilid 11, halaman 122, dan kitab Tarikh Maulid al ‘Ulamaa’ Wa Wafyaatuhum, jilid 1, halaman, 372.

Menurut imam al Bukhari, imam al Dzahabi, dan imam al Khatib al Baghadi, imam Abu Bakar Abdullah Ibnu Abi Syaibah wafat di Kufah pada malam Kamis waktu shalat Isya’ bulan al Muharram tahun 235 Hijriah dalam usia 76 tahun. Kufah ( الكوفة ) sebagai kota kelahiran imam Abu Bakar Abdullah Ibnu Abi Syaibah terletak di Iraq, tepatnya 10 kilometer di Timur Laut Najaf atau 170 kilometer di Selatan Baghdad ibukota negeri Iraq.

Kufah adalah salah satu kota penting di Iraq, arena di era sayyidina Ali Bin Abi Thalib menjadi khalifah, beliau pernah memindahkan pusat administrasi pemerintahan dari Madinah al Munawarah ke Kufah. Dan di kota Kufah inilah sayyidina Ali Bin Abi Thalib wafat akibat tikaman pedang khanzar Ibnu Muljam. Beberapa situs sejarah Islam penting di Kufah di antaranya adalah Masjid Agung Kufah, makam Zaid Bin Ali, rumah Ali Bin Abi Thalib, makam Maitsam al Tsammar, makam Kumail Bin Ziyad, dan masjid al Sahlah.

Adapun tokoh-tokoh muslim yang pernah singgah dan menetap di Kufah adalah sayyidina Ali Ibn Abi Thalib, Husein Bin Ali, al Kindi, Abu Hanifah, Sufyan al Tsauri, Alqamah Bin Qais, Daud al Zhahiri, Abdullah Bin Mas’ud, Al Aswad Bin Yazid, Masruq Bin Al Ajda, dan Al Mukhtar al Tsaqafi. Imam Abu Bakar Abdullah Ibnu Abi Syaibah ulama yang gemar menuntut ilmu sedari kecil.

Pertama kali ia belajar kepada imam Syarik Bin Abdullah al Qadhi (W.177.H). Kemudian dilanjutkan mencari ilmu kepada banyak guru, di antaranya adalah, Utsman Bin Abi Syaibah, al Qasim Bin Abi Syaibah, Ibrahim Bin Abi Bakar, al Hafidz Abu Ja’far Muhammad Bin Utsman, imam Ahmad Bin Hanbal, imam Ishaq Bin Rahawaih, Ali Bin al Madini, Yahya Bin Ma’in, dan lain lainnya. Imam Abu Bakar Abdullah Ibnu Abi Syaibah memiliki banyak murid, di antaranya adalah Abu al Ahwash Sallam Bin Sulaim, Abdussalam Bin Harb, Abdullah Bin Mubarak, Jarir Bin Abdil Hamid, Abu al Khalid al Ahmar, Sufyan Bin Uyainah, Ali Bin Mushir, Ibad Bin Awwam, Abdullah Bin Idris, Khalaf Bin Khalifah, Abdul Aziz Bin Abdussamad al Amiyyi, Umar Bin Ubaid al thanafisi, Ali Bin Hasyim al Barid, Husyainm Bin Basyir, Waki’ Bin al Jarrah, dan lain-lainnya.

Di antara ulama yang meriwayatkan hadist dari beliau adalah imam al Bukhari, imam Muslim, imam Abu Daud al Sijistani, imam al Nasa’i, imam Ibnu Majah, Abu Zur’ah, Muhammad Bin Wadlah, al Hasan Bin Sufyan, Abu Ya’la al Maushuli, dan lain lainnya. Adapun komentar ulama tentang imam Abu Bakar Abdullah Ibnu Abi Syaibah adalah sebagai berikut: imam Ahmad Bin Hanbal mengatakan bahwa imam Abu Bakar Abdullah Ibnu Abi Syaibah adalah shaduq atau sangat jujur.

Imam Amru Bin Ali al Fallas mengatakan aku belum pernah melihat orang yang lebih kuat hafalannya di zaman itu melebihi dari hafalan imam Abu Bakar Abdullah Ibnu Abi Syaibah. Imam al Khathib al Baghdadi mengatakan bahwa imam Abu Bakar Abdullah Ibnu Abi Syaibah adalah imam yang mutqin (kuat hafalannya). Imam Ibnu Hajar al Asqalani mengatakan bahwa imam Abu Bakar Abdullah Ibnu Abi Syaibah adalah ulama Kufah yang tsiqah (terpercaya) lagi hafidzh dan memiliki banyak karya kitab-kitab hadist dan fikih.

Karya ilmiyah yang ditulis oleh imam Abu Bakar Abdullah Ibnu Abi Syaibah selain kitab Mushannaf adalah kitab al Tarikh yang saat ini tersimpan di perpustakaan Berlin dengan nomor register 9.409. Kitab al Iman, kitab al Adab, kitab Tafsir Ibnu Abi Syaibah, kitab al Ahkam, kitab Taab al Qur’an, kitab al Jumal, kitab al Raddu ‘Ala Man Radda ‘Ala Abi Hanifah, kitab al Futuh, dan kitab al Musnad.

Jilid 1, kitab Mushannaf Li Ibni Abi Syaibah berisi kata pengantar, biografi pengarang, uraian tentang pokok pokok materi di dalam kitab, dan daftar isi kitab. Jilid 2, menguraikan tentang thaharah dan adzan. Jilid 3, membahas tentang shalat wajib dan dan beberapa shalat sunat, sujud tilawah, sujud sahwi dan kaifiyatnya dalam shalat. Jilid 4, tentang sujud sahwi dan amalnya di dalam shalat, shalat jum’at, shalat idain, shalat sunat dan hal hal yang menyangkut dengan imam shalat. Jilid 5, sambungan tentang shalat-shalat sunat, imamah dan puasa. Jilid,6, lanjutan tentang puasa, zakat, dan jenazah. Jilid 7, lanjutan tentang jenazah, sumpah, nazar, kafarat, dan haji. Jilid 8, lanjutan tentang haji. Jilid 9, membahas tentang pernikahan. Jilid 10, melanjutkan tentang pernikahan dan perceraian.

Adapun jilid terakhir (jilid ke-25) membahas tentang al fawa’id al haditsiyah (faedah-faedah hadist). Keuggulan kitab Mushannaf Li Ibni Abi Syaibah terletak pada pemaparan dan pemahamannya yang banyak merujuk kepada hadist-hadist Nabi Saw, atsar-atsar sahabat, dan pandangan tabi’in. Metodologi yang digunakan di dalam kitab Mushannaf Li Ibni Abi Syaibah lebih mengacu kepada tsiqah dan ‘adalahnya sanad hadist yang akan digunakan. Metode penulisannya mengacu kepada pembagian bab-bab fikih agar mudah dalam pencarian materi yang dibutuhkan.

Karakteristik dari kitab ini Pertama, Imam Abu Bakar Abdullah Ibnu Abi Syaibah memasukkan pandangan fikihnya ke dalam kitab Mushannafnya jika ia memandang hadistnya shahih dengan sanad sanad yang tsiqah dan adil. Kedua, Setiap mencantumkan riwayat yang berasal dari gurunya ke dalam kitab Mushannafnya, selalu diawali dengan kalimat akhbarahu atau anba’ahu. Ketiga, terdapat bab khusus yang menolak pandangan hukum tertentu dari imam Abu Hanifah, jika dipandang berbeda jauh dengan ketentuan hadits Nabi Saw.

Contoh hadits di dalam kitab Mutsannaf Li Ibni Abi Syaibah, jilid 1, halaman 30 adalah sebagai berikut : عمر نا ابن ابي شيبة نا الحسين بن علي الجعفي عن زاءدة عن منصور عن هلال بن يساف عن ربيع بن حشيم عن عمرو بن ميمون عن عبد الرحمن بن ابي ليلى عن امراة من الانصار عن ابي ايوب الانصاري قال قال رسول الله ص من قرا قل هو الله احد فكانما قرا ثلث القران . Artinya, telah mengabarkan kepada kami Umar telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abi Syaibah telah mengabarkan kepada kami Husein Ibn Ali al Ja’fi dari Zaidah dari Manshur dari Hilal Bin Yasaf dari Rabi’ Ibn Husyaim dari Amru Bin Maimun dari Abdirrahman Ibn Abi Laila dari perempuan Anshar dari Abi Ayub al Anshariy ia berkata telah bersabda Rasulullah Saw Barang siapa mengucapkan surat al Ikhlash (Qul Huallahu Ahad), maka bagaikan membaca sepertiga Alquran.

Hamparan cakrawala ilmu membentang tanpa batas semoga para pemberi dan penerima ilmu yang ikhlas senantiasa mendapatkan ridha dan ampunan dari Allah Swt, demikian juga tentunya imam Abu Bakar Abdullah Ibnu Abi Syaibah. Wallahu’alam. WASPADA.id

Penulis adalah Dosen Hadits Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tafakur Al Mushannaf Li Ibni Abi Syaibah: Karya Tsiqah Muhadits Kufah

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *