Penyakit Hati

  • Bagikan
Penyakit Hati

Oleh Dr Nada Sukri Pane

“Sesungguhnya yang sangat aku takutkan yang akan menimpa kamu ialah syirik kecil. Nabi Muhammad SAW ditanya tentang apa yang dimaksud dengan syirik kecil itu, maka beliau menjawab; yaitu riya’” (HR. Ahmad).

Seseorang yang diserang penyakit hati terkadang tidak menyadari bahwa hatinya sedang sakit. Justru ia menganggap dirinya normal, bahkan lebih baik, lebih unggul, dan lebih penting dari yang lain. Dalam perspektif Islam, penyakit hati sering diidentikkan dengan beberapa sifat buruk atau tingkah laku tercela (al-akhlaq al-mazmumah), seperti dengki, iri hati, arogan, marah dan seterusnya.

Hasan Muhammad as-Syarqawi dalam kitabnya Nahw ‘Ilmiah Nafsi, membagi penyakit hati dalam sembilan bagian, yaitu: pamer (riya’), marah (al-ghadhab), lalai dan lupa (al-ghaflah wan nisyah), was-was (al-was-wasah), frustrasi (al-ya’s), rakus (tama’), terperdaya (al-ghurur), sombong (al-ujub), dengki dan iri hati (al-hasd wal hiqd). Namun tulisan pendek ini penulis hanya menampilkan empat jenis.

Pertama, riya’ (pamer). Seperti yang dijelaskan oleh As-Syarqawi, bahwa dalam penyakit riya’ terdapat unsur penipuan terhadap dirinya sendiri dan juga orang lain, karena hakikatnya ia mengungkapkan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Penyakit riya’ merasuk dalam jiwa seseorang dengan halus dan tidak terasa sehingga hampir tidak ada orang yang selamat dari serangan penyakit ini kecuali orang arif yang ikhlas dan taat.

Suka memperlihatkan suatu ibadah dan amal shaleh kepada orang lain agar dipuji, disanjung dan dianggap hebat. Riya termasuk perilaku tercela, syirik kecil yang harus dijauhi oleh setiap muslim. Rasulallah bersabda; “Sesungguhnya yang sangat aku takutkan yang akan menimpa kamu ialah syirik kecil. Nabi Muhammad SAW ditanya tentang apa yang dimaksud dengan syirik kecil itu, maka beliau menjawab; yaitu riya” (HR. Ahmad).

Kedua, marah. Adalah memuncaknya kepanikan di kepala, lalu menguasai otak atau pikiran dan akhirnya kepada perasaan. Kondisi semacam ini seringkali sulit untuk dikendalikan. As-Syarqawi mengungkapkan, bahwa marah akan menimbulkan beberapa pelampiasan, caci-makian, kata-kata kotor/keji dan secara fisik akan menimbulkan tindakan-tindakan destruktif. Marah juga dapat menimbulkan sifat dengki, iri hati, cemburu.

Atas dasar inilah maka Nabi melarang orang yang sedang marah untuk melakukan putusan atau memutuskan sesuatu perkara sebagaimana sabdanya: “Seseorang tidak boleh membuat keputusan di antara dua orang (yang berselisih) sementara ia dalam keadaan marah”. (HR. Bukhari). Imam Al-Ghazali mengajarkan cara menanggulangi kemarahan dengan jalan mujahadah untuk kemudian menanamkan jiwa sabar dan kasih sayang.

Ketiga, bangga diri (ujub). Adalah perasaan bangga diri, rasa kagum terhadap diri sendiri, suka membanggakan dan menonjolkan diri sendiri. Kadang-kadang pada sebagian orang emosi ini merupakan tingkah laku yang dominan dalam kepribadian dan dapat menimbulkan sikap sombong, angkuh serta merendahkan orang lain. Menurut As-Syarqawi, bahwa ‘ujub merupakan perasaan senang yang berlebihan.

Ujub dapat juga diartikan merasa diri yang paling baik dan paling sempurna. Sikap ujub adalah penyakit mental yang sangat berbahaya, sebab eksistensinya membuat hati menjadi beku dalam menerima kebaikan dan selalu menutup-nutupi kesalahan. Sebagaimana firman Allah; “Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia ia berpaling dan menjauhkan diri, tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdoa” (QS. Fusilat: 51).

Keempat, iri. Adalah hati yang selalu cemburu melihat orang lain mendapat kebahagian, kesenangan atau mendapat rezeki. Akan tetapi sifat iri ini tidak mudah untuk diketahui, sebab seseorang akan berusaha menyembunyikan iri di hati sebelah kiri, rapi. Rasa iri muncul akibat kegagalan seseorang dalam sesuatu hal. Dikhawatirkan iri yang tak terkendali dapat menimbulkan dengki untuk menyakiti.

(Guru SMAN 16 Medan, Alumni Doktor PEDI UIN SU)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Penyakit Hati

Penyakit Hati

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *