Oleh Tantomi Simamora
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharap rahmat Allah. Dan Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang” (QS. Al-Baqarah: 218)
Konsep Hijrah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW merupakan ajaran yang sangat berharga bagi umat Islam. Pada masa Nabi, umat Islam sangat memerlukan strategi perang yang jitu, karena zamannya memang sangat membutuhkan itu. Namun kondisi zaman sekarang sangat memerlukan pola pikir yang terus mengalami peningkatan, mengingat fenomena kehidupan yang penuh keberagaman ide, budaya serta ajaran yang belum tentu bernilai positif. Hijrah fikriyah merupakan kebutuhan sangat mendesak karena pola pemikiran umat banyak sekali dipengaruhi budaya yang tidak bernilai Islam. Derasnya arus budaya asing memerlukan pemikiran bertarap tinggi yang didasari dengan aqidah yang benar. Karena kekuatan aqidahlah yang menumbuhkan manusia sebagai manusia, sehingga menjadi khairu ummah.
Berhijrah artinya berpindah tempat. Seseorang dikatakan berhijrah apabila ada yang ditinggalkan dan ada tempat yang dituju untuk melakukan perbaikan. Sedangkan hijrah fikriyah, pengertiannya dalam bukunya Kementerian Agama Republik Indonesia berjudul Sejarah Kebudayaan Islam (2014) disebutkan; fikriyah secara bahasa berasal dari kata fikrun yang artinya pemikiran. Seiring perkembangan zaman, kemajuan teknologi dan derasnnya arus informasi, seolah dunia tanpa batas. Berbagai informasi dan pemikiran dari belahan Bumi bisa diperoleh di dunia maya dengan mudah. Maka hijrah fikriyah dalam rangka meninggalkan pemikiran-pemikiran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Gagasan berhijrah secara fikriyah merupakan kebutuhan urgen karena Medsos yang banyak digunakan masyarakat, banyak sekali membawa berita kebohongan, sehingga sangat sulit membedakan mana info yang benar dan mana yang salah. Sebagai umat Islam harus benar-benar waspada dalam mencerna setiap informasi di media sosial.
Konon pada masa sahabat, tabi’in dan tabiut tabi’in sampai sekarang, ulama, ustadz dan ustadzah, tidak akan akan mampu menafsirkan Al-Qur’an, jika tidak merujuk kepada hadis dan pendapat Ulama. Hal inilah sebenarnya salah satu penyebab umat Islam merasa dihina. Dalam menafsirkan Al-Qur’an tidak bisa sembarangan, tentu dengan kaidah-kaidah yang sudah ditentukan dalam ilmu Tafsir.
Di era globalisasi ini, manusia semakin tergantung kepada Medsos sebagai pencarian informasi. Berbagai info yang didapatkan, memerlukan daya serap tinggi dalam keilmuan seseorang. Pentingnya hijrah fikriyah, agar dalam memikirkan tentang pandangan hidup secara bebas bisa dipahami dengan benar, termasuk dalam mengelola berita atau pemberi informasi kepada publik, tidak menggunakan Medsos atau media apapun sebagai media kejahatan.
Kalimat (Iqra’), dalam surah Al-‘Alaq, tidak hanya sekedar membaca, namun memerlukan pemikiran yang sangat tajam, sampai Malaikat Jibril mengulanginya tiga kali sebagai penegasan, betapa pentingnya membaca dan berpikir. Lebih dari itu, bahayanya penggunaan Medsos karena tidak ada batas, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Bahkan orang memanfaatkan Medsos sebagai gerbong perselingkuhan. Tentu ini akan menjadi masalah besar bagi orang-orang yang tidak bisa mengendalikan diri. Perlu dijelaskan bagaimana sikap seorang Muslim terhadap berita yang tidak jelas.
Firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” (QS. Al-Hujurat: 6).
Semakin merajalelalnya info tentang keburukan saat ini, menuntut umat Islam melaksanakan hijrah pemikiran kepada taraf yang lebih tinggi. Hijrah fikriyah berarti perpindahan pemikiran dari aspek hewani kepada aspek manusiawi. Berhjirah tidak hanya pindah tempat, tetapi hijrah pemikiran bisa lebih penting, ketika banyak terjadi fitnah akibat dari arus informasi yang tidak jelas.
Untuk mengimbangi arus info yang tidak jelas dalam pemberitaan, kiranya sangat penting untuk menggunakan media Islam sebagai tempat penyaluran aspirasi masyarakat. Karena dalam proses hijrah fikriyah, umat Islam tidak hanya waspada terhadap pemberitaan yang miring, namun harus bisa menjadi pelaku penyebaran informasi yang benar, bersumber dari Al-Qur’an dan al-Hadis. Hijrah yang diajarkan oleh Rasul SAW merupakan awal dari keberhasilan umat Islam di Madinah. Nabi Muhammad SAW berhasil menciptakan kebudayaan Islam di Madinah karena berhijrah, melakukan perubahan secara drastis. Bahkan pola pikir Nabi Muhammad SAW dijadikan sebagai Undang-Undang untuk mengatur kehidupan masyarakat Madinah, baik antara kaum Muhajirin dan Anshar maupun antara Umat Islam dengan Yahudi. Undang-undang itu disebut dengan Piagam Madinah.
Keberhasilan nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah dijadikan sebagai penentuan kalender Hijriyah yang kita rasakan saat ini. Tahun 1 Hijriyah dihitung berdasarkan hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah, menandakan bagi umat Islam, bahwa untuk melakukan perubahan, dianjurkan untuk berhijrah. Namun dalam kondisi zaman sekarang, lebih tepat untuk melakukan hijrah fikriyah dalam rangka menjawab argumen-argumen yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dalam mengambil hikmahnya tergantung sampai dimana kita bisa memahami makna hijrah.
Hijrah fikriyah merupakan wujud dari ajaran Nabi Muhammad SAW tentang anjuran berhijrah, agar umat Islam bisa meninggikan tarap pemikiran yang tinggi yang didasari dengan aqidah yang benar. Pemikiran yang bersumber dari aqidah Islam merupakan pemikiran yang hakiki. Sesungguhnya inilah yang disebut dengan hijrah fikriyah, hijrah dalam rangka menuju kecerdasan umat yang kuat dan tangguh, baik sebagai penerima dan pemberi informasi. Dengan hijrah fikriyah, imannya akan selalu terjaga dari hal-hal buruk.
(Guru Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid / PDM Kab. Tapanuli Selatan)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.