Scroll Untuk Membaca

Al-bayan

Edisi Filsafat Alam
FILSAFAT AIR

Oleh : H. Hasan Bakti Nasution

Edisi Filsafat Alam<br>FILSAFAT AIR

Air adalah sebuah contoh kepatuhan dan kepasrahan. Patuh, karena ia selalu mengikuti hukum alam (sunnatullah, causalitas), yaitu mencari tempat terendah. Jadi, ia selalu mengalir ke tempat paling rendah. Jika ia terhenti karena ada rintangan, ia akan mengumpulkan diri sampai hambatan bisa dilewati, dan iapun mengalir kembali mencari tempat terendah.
Air juga adalah makhluk Tuhan paling pasrah, menerima nasib bagian yang diterima, baik duka maupun bahagia. Ia rela sebagai pembersih kotoran, walau ia akan menjadi kotor. Bayangkan, pakaian sekotor apapun akan bisa bersih dengan sentuhan air.
Air juga tidak bangga jika ia dijadikan sebagai simbol kehidupan. “Segala sesuatunya berasal dari air”, begitu kata Thales, filsuf Yunani abad keenam sebelum Masehi (626/623-547/546 SM) ketika membicarakan asal (arche) alam semesta. Al-Qur’an sebagai kitab suci yang sarat dengan informasi keilmuan, mengatakan “Dan Kami menjadikan segala sesuatu dari air menjadi hidup” (Q.S. al-Anbiya’/21: 30). Ungkapan singkat al-Qur’an ini memang dibuktikan belakang oleh kalangan saintis bahwa air bisa membuat kehidupan.
Dalam kehidupan praktis bisa disaksikan secara kasatmata. Bunga yang layu dan menunggu kematiannya akan hidup kembali dengan siraman air. Manusia mampu bertahan hidup jika memiliki air untuk diminum, walau tanpa makan. Tetapi tidak sebaliknya, orang tidak bisa hidup tanpa air. Disebutlah istilah dehidrasi dalam dunia medis sebagai salah satu penyebab kematian.
Begitulah puja puji diberikan kepada air sebagai simbol kepatuhan dan kesabaran. Tapi jangan lupa, air juga bisa menampilkan amarahnya. Lihatlah saat sunami tiba akhir tahun 2004, hanya dalam waktu beberapa menit mampu menghilangkan nyawa 300.000 jiwa lebih dengan kerusakan yang mencapai kerugian trilyunan.
Jangankan sunami, banjir besarpun jika tiba akan mampu menimbulkan kerugian yang mahadahsat, baik jiwa maupun harta. Begitulah jika air tidak diberi porsinya yang secara alami mengalir dan mencari tempat terendah.
Maka perlulah belajar dari air…! (21-12-2022).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE