Berita Dusta

  • Bagikan
Berita Dusta
hidayatullah

Oleh Dr Nada Sukri Pane

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya” (QS. Al-Israa’: 36)

Sekarang ini banyak berita dusta berseleweran di media sosial (medsos). Semua jadi pintar memberikan komentar, pendapat, dan teori. Ada comen yang baik, namun tak sedikit yang mengandung kebencian, agitasi, provokasi, mengajak orang untuk mempercayai setatus bohong karyanya. Kadang pernyataan yang dibuat nyaris masuk akal. Tapi sayangnya komen tersebut tak dapat dibuktikan. Karena komen tersebut adalah “bohong semata.”

Padahal tentang berita dusta, Allah berfirman; “Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya, dan siapa di antara mereka yang bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar” (QS. An Nur: 11).

Ada empat cara menghindari agar jangan terlena dengan berita dusta di medsos. Pertama, sabar. Hendaklah kita bersabar mendengar atau menerima berita angan-angan dusta dari media sosial. Pelajari terlebih dahulu akurat tidaknya berita. Karena banyak sekali sekarang ini sekelompok orang mengarang angan-angan berita dusta dan berharap rakyat mempercayainya, demi keuntungan tertentu.

Kedua, jangan berburuk sangka. Janganlah mudah menuduh, berburuk sangka dengan berita dari medsos. Kecuali ada empat barang bukti yang mendukung berita tersebut. Untuk apa pemerintah membuat suatu program, tentu ada maksud dan tujuan baik. Jangan berburuk sangaka tak tentu arah. Padahal, “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah).

Karena bisa jadi program pemerintah tersebut buat kesejehteraan rakyat. Hanya butuh waktu untuk membuktikannaya. Jangan terburu di usik dengan komen yang membuat orang tak mendukung program tersebut. “Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang Mukminin dan Mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: “Ini adalah suatu berita bohong yang nyata” (QS. An Nur: 12).

Ketiga, jangan mudah percaya dengan sedekah gratis. Pelajari dulu dengan orang yang sudah mengalami, atau dari sumber yang dapat dipercaya. Karena sekarang ini banyak sekali penipu dengan modus baru inovasi tinggi agar tak tercium korban. Mungkin Anda korban selanjutnya. “Cukuplah seseorang itu sebagai pendusta (pembohong), ketika dia menceritakan semua (berita) yang dia dengar” (HR. Muslim dan Abu Dawud).

Keempat, jangan dishare. Jangan mudah menshare angan-angan dusta ini kepada teman dan handai tolan. Pastikan terlebih dahulu tingkat kebenaran. Karena “Orang pertama yang kamu lihat, dia adalah seorang pendusta. Dia membuat kedustaan dan dia sebarkan ke seluruh penjuru Dunia. Dia dihukum seperti itu sampai hari Kiamat, kemudian Allah memperlakukan orang tersebut sesuai yang Dia kehendaki” (HR. Ahmad).

Kelima, jangan tergiur. Berita dusta ini, apapun jenisnya dapat menelen korban. Alih-alih mendapat untung, justru kita kehilangan uang. Jangan pernah tergiur, karena sangat mustahil panen tanpa menanam. “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungajawabannya” (QS. Al-Israa’: 36).

Seseorang yang membuat berita dusta ini sebenarnya Dia telah terkena hembusan shaitan memperdaya manusia. Shaitan merancang hayalan seolah nyata. Karena shaitan mahir merancang kebenaran palsu. “Sungguh Setan itu adalah musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya Setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni Neraka yang menyala-nyala” (QS. Al Fatir: 6).

(Guru SMAN 16 Medan, Alumni Doktor PEDI UIN SU)




Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Berita Dusta

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *