Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan di tahun 2025 ini dilanda dilema. Kondisi keuangannya sedang dalam masa yang sulit. Anggaran pembangunan sarana prasarana fisik di tengah masyarakat, jumlahnya sangat minim.
Di sisi lain, jumlah anggaran untuk Belanja Pegawai membengkak sekitar Rp200 miliar. Sehingga secara keseluruhan, jumlah anggaran Belanja Pegawai Pemkab Tapsel tahun ini mencapai Rp739 miliar.
Anggaran Belanja Modal yang semestinya bisa dipergunakan untuk membangun sarana dan prasarana di tengah masyarakat, terpaksa digeser Rp200 miliar untuk menutupi kebutuhan Belanja Pegawai.
Bengkaknya jumlah anggaran Belanja Pegawai ini, salah satunya disebabkan oleh terlalu banyaknya pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sejak tahun 2021 sampai 2024.
Pengangkatan ribuan orang PPPK itu diduga dibarengi rekrutmen yang tidak selektif. Informasi beredar, Pemkab Tapsel merupakan daerah paling terbanyak mengangkat PPPK di wilayah Provinsi Sumatera Utara.

Sulitnya kondisi keuangan Pemkab Tapsel, diperparah lagi oleh pemotongan anggaran transfer pusat ke daerah. Jumlahnya anggaran Tapsel yang dipotong mencapai Rp113 miliar, dan hal ini sebagai akibat dari program efisiensi anggaran negara secara nasional.
Pemotongan Rp113 miliar ini, berdampak pada dibatalkannya realisasi program-program pembangunan yang telah ditampung dan disahkan di APBD Tapsel tahun 2025. “Dibatalkan karena uangnya sudah tidak ada,” kata anggota DPRD Rawi Ritonga dan Rocky Gultom, Senin (10/3/25).
Dampak dari pengangkatan ribuan PPPK dan pemotongan dana transfer pusat ke Tapsel, membuat kondisi keuangan daerah di tahun pertama kepemimpinan Bupati Gus Irawan Pasaribu dan Wakil Bupati Jafar Syahbudin Ritonga ini menjadi terseok-seok.
“Warisan pemerintahan Tapsel sebelumnya dan akibat program efesiensi keuangan negara. Itu yang membuat struktur APBD tahun 2025 ini tidak ideal. Kondisi keuangan daerah kita terseok-seok,” jelas anggota DPRD Baginda Pulungan dan Irman Siregar.
Karena itu, mereka minta kepada masyarakat agar tahun ini tidak menuntut terlalu banyak program pembangunan kepada Pemkab Tapsel. Syukuri saja dulu apa yang ada. Karena di tahun-tahun depan, diyakini kondisi ini akan stabil.
Jika kondisi keuangan sudah normal, sangat diyakini akselerasi pembangunan di segala sektor akan terwujud. Tapsel Kembali Bangkit sebagaimana visi Bupati Gus Irawan dan Wakil bupati Jafar Syahbuddin, bukan hal yang mustahil untuk diwujudkan.
Berjuang
Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu dan Wakil Bupati Jafar Syahbuddin Ritonga, di berbagai pertemuan dengan masyarakat, mengakui kondisi keuangan Tapsel yang sedang dalam kondisi sulit.
Tetapi, keduanya meyakinkan semua pihak bahwa pemerintahan Tapsel di kepemimpinan mereka tidak akan pernah menyerah pada fakta dan kenyataan yang ada. Mencari sumber-sumber baru pendapatan daerah akan mereka perjuangkan secara maksimal.
“Kita cari tambahan pendapatan daerah, dan kita lakukan rasionalisasi anggaran yang ada. Saya dan pak Jafar telah sepakat tidak membeli mobil dinas baru,” jelas Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu.
Namun demikian, Bupati dan Wakil Bupati Tapsel sangat mengharapkan dukungan serta sinergitas seluruh elemen. Sehingga Pemkab Tapsel bisa menemukan solusi, dan mampu menghadapi fakta serta kenyataan sulitnya keuangan daerah saat ini.

“Tidak mudah menghadapinya. Namun kami sangat yakin, jika kita kompak, bersinergi dan berkolaborasi, maka sulitnya kondisi keuangan daerah ini mampu kita hadapi bersama,” yakin Gus Irawan dan Jafar Syahbuddin.
Cita-cita Tapsel Kembali Bangkit, diyakini akan mampu diwujudkan secara bertahap dan berkesinambungan. Yakni dengan syarat semua kompak bersatu dan menjalankan peran serta fungsi masing-masing secara baik dan benar. (adv)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.