BLANGPIDIE (Waspada): Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), meminta dan mendorong Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh, agar segera menciptakan lapangan pekerjaan, bagi para siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang tersebar dalam 23 Kabupaten/Kota se Aceh, khususnya bagi para siswa SMK yang memiliki keahlian khusus, dalam kejuruan masing-masing.
Menurut Ketua YARA Pusat, Safaruddin SH Senin (5/12), para siswa lulusan SMK dengan beragam kejuruan itu, memiliki potensi besar serta keahlian khusus, yang mereka dapatkan selama belajar di SMK. Contohnya, salah seorang siswa SMK berprestasi jurusan animasi di Banda Aceh, yang pernah mengikuti kompetensi dan mendapat juara dua se-Asia. “Pertanyaannya, kemana lulusan itu sekarang. Padahal ada potensi besar yang dimiliki siswa itu, namun dibiarkan begitu saja. Untuk itu, kedepannya, potensi semacam ini harus dikelola dengan baik. Lulusan SMK di Aceh, memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan, namun sejauh ini tidak ada lapangan kerja bagi mereka,” ungkapnya.
Demikian juga halnya dengan siswa SMK di Aceh Timur, yang bisa membuat robot dengan sensor bergerak. Serta masih banyak siswa-siswi SMK lainnya di Provinsi Aceh, yang memiliki potensi besar di berbagai bidang keahlian, yang harus dikelola dan diberikan lapangan kerja.
Kemudian ada juga siswa SMK yang bisa membuat tinta spidol, membuat baju, membuat kue. Begitu juga dengan siswa SMK kejuruan otomotif dan bidang-bidang lain. Malah di Teunom Aceh Jaya, ada siswa SMK yang bisa membuat senjata. “Mereka ini merupakan aset bangsa yang harus diberdayakan, diberikan lapangan pekerjaan yang sesuai,” tegas Safaruddin.
Salah seorang lawyer senior di Aceh ini menambahkan, andai Pemerintah Aceh serius mengelola dan menyediakan lapangan pekerjaan untuk siswa-siswi lulusan SMK itu, disamping dapat mengurangi pengangguran, roda perekonomian Aceh pun, juga akan meningkat dengan sendirinya. “Sejauh ini, ada Rp 1 triliun lebih sumber APBA, yang dibelanjakan produk dalam E-katalog. Uangnya tentu beredar di Medan dan Jakarta. E-katalog itu boleh saja, tapi alangkah baiknya barang-barang yang dibeli itu produk sendiri, yang memiliki kualitas bagus serta berdaya saing, tentu uangnya tetap beredar di Aceh,” urainya.
Lawyer yang dikenal sangat vokal dalam menyorot keinerja Pemerintah Aceh ini menyebutkan, YARA bekerjasana dengan Disdik Aceh, akan terus berupaya menciptakan lapangan pekerjaan bagi lulusan SMK, termasuk memberikan pelatihan dan keterampilan, kepada warga binaan di Lapas sebagai upaya mengentaskan kemiskinan di Provinsi Aceh ini. Karena, kemiskinan ini terjadi akibat terbatasnya akses pendidikan. “YARA akan membuka akses pendidikan ini. Bukan untuk anak muda saja, tapi juga kepada warga-warga binaan di Lapas,” demikian Safaruddin.(b21)