Warga Sigli Kritik Pemda Akibat Tak Mampu Kendalikan Harga

- Aceh
  • Bagikan
Warga Sigli Kritik Pemda Akibat Tak Mampu Kendalikan Harga
Wakil Bupati Pidie, Alzaizi didampingi Muspida setempat memantau pasar jelang Ramadhan, Selasa (25/2). Waspada/Muhammad Riza

SIGLI (Waspada) : Sejumlah masyarakat Kota Sigli, Kabupaten Pidie mengkritik pemerintah daerah setempat yang melakukan kegiatan seremonial pantau pasar, namun dianggap belum mampu menstabilkan harga sembako jelang Ramadhan.

Sementara Wakil Bupati Pidie, Alzaizi mengungkapkan bahwa harga sembako di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Pidie masih stabil dan terjangkau 

Sukmawati, 39, salah seorang ibu rumah tangga di Kota Sigli, mengeluhkan tentang banyak komoditas harga barang kebutuhan pokok yang harganya naik. Dia pun berharap pejabat terkait Pidie tidak saja melakukan kegiatan seremonial pantau pasar,tetapi yang terpenting harus mampu mengendalikan harga barang sehingga masyarakat tidak dibuat pusing setiap berbelanja dengan harga barang yang naik mencekik leher.

“Kita harapkan bapak DNA ibu pejabat kita jangan hanya datang datang ke pasar,tetapi harus mampu juga menekan harga barang. Bek Meu hai that nah” demikian disampaikan Sukmawati bertepatan dengan agenda kegiatan Muspida Pidie yang dipimpin Wabup Pidie Alzaizi memantau pasar di Pasar Pante Teungoh,Kecamatan Kota Sigli dan Pasar Kecamatan Gorong-Grong, Kabupaten Pidie Selasa (25/2) pagi.

Dalam kegiatan itu, Wabup Pidie Alzaizi didampingi, Sekda Pidie Samsul Azhar, Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana, Kadis Pertanian dan Pangan Hasballah, Kadis Perindagkop Cut Afrianidar, serta sejumlah pejabat lainya.

Menurut ibu tiga anak itu, kenaikan harga jelang Ramadhan ini seolah menjadi fenomena yang wajar terjadi setiap tahun. Mestinya ada satu kebijakan supaya jangan tiap tahun naik.

“Kan kalau tiap tahun harganya naik, kan kita jadi curiga juga, ada apa ini. Masa pemerintah tidak tahu” katanya.

Achmad, salah satu pedagang di Pasar Pante Teungoh, Kota Sigli, mengatakan hampir setiap hari ada saja barang sembako yang naik. Dia khawatir bila harga terus merangkak naik maka akan sepi minat pembeli. Dia menyebutkan ada beberapa komoditas pangan yang dijualnya mengalami kenaikan harga dari distributor.

Meski begitu, mau tidak mau dia sebagai pedagang mau tidak mau terpaksa menaikkan harga agar tidak merugi. Dia menyebutkan Minyak goreng misalnya minyak Sanco ukuran 2 Kg, sebelumnya Rp 40.000, sekarang Rp 45.000/2 Kg. Sedangkan minyak CPO curah dijualnya Rp 19.000/Kg

Ditambahkannya, untuk beras sebelum puasa Rp 210.000/ karung 15 Kg, sekarang dijual Rp 212.000/ karung ukuran 15/Kg.

” Memang harga tergantung kualitasnya. Demikian juga dengan Gula Pasir, dari 17 ribu naik menjadi 20 ribu per kilonya. Jujur ya, kenaikan luar biasa” katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Pidie Alzaizi bersama rombongan melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Pasar Grong-Grong. Dalam kegiatan itu, Wabup Alzaizi nenemuai sejumlah pedagang tradisonal termasuk ikut berkomunikasi dengan,  pedagang beras, penjual ayam, ikan dan sayur.

Kata Alzaizi, kegiatan sidak pasar ini dilakukan guna memastikan ketersediaan dan kestabilitas harga kebutuhan pokok serta komoditas pangan jelang bulan puasa.

“Alhamdulillah, stok beras untuk bulan puasa aman tidak ada masalah” katanya.

Dari pasar Grong Grong, Alzaizi bersama rombongan menuju Pasar Pante Tengeh Kota Sigli. Di Kota Sigli, Wakil Bupati Pidie yang diusung Partai Aceh,P Golkar dan Partai Gerindra,ini juga melakukan hal yang sama, ia memastikan harga dan persediaan sembako.

Sejumlah pedagang di Pasar Pante Teungoh, diwawancaranya untuk mendapatkan informasi akurat terhadap harga Sembako dan kendala yang dihadapi para pedagang. Dia juga berkomunikasi dengan para pedagang sembako.

Beberapa harga komoditas seperti, cabai, bawang, beras, minyak goreng ikut diimput harga terkini di pasar tersebut. Hasilnya, ia menemukan bahwa harga sebagian besar komoditas masih relatif stabil.

“Alhamdulillah untuk harga cabai, bawang putih, bawang merah, daging ayam dan sayur bisa terjaga dan harganya stabil,” kata Alzaizi.

Berdasarkan data portal informasi bahan pokok Disperindag Kabupaten Pidie  per 25 Februari 2025, harga komoditas utama, diantarnya Beras Walet dan Rajawali: Rp13.200kg, Tepung terigu: Rp14.000/kg, Minyak goreng curah: Rp18.000/kg, Cabai Keriting: Rp40.000/kg, Cabe Rawit Rp45.000/Kg, Gula Pasir Curah: Rp19.000/kg,  ⁠Bawang Putih: Rp42.000/Kg, ⁠Bawang Merah: Rp35.000/Kg, dan Telur Ayam Kampung: Rp60.000/Kg.

Alzizi  berharap harga kebutuhan pokok tidak mengalami lonjakan yang signifikan. Ia juga memastikan bahwa kondisi inflasi di Kabupaten Pidie masih terkendali. (b06)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Warga Sigli Kritik Pemda Akibat Tak Mampu Kendalikan Harga

Warga Sigli Kritik Pemda Akibat Tak Mampu Kendalikan Harga

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *