KUALASIMPANG (Waspada): Curah hujan yang tinggi selama dua pekan terakhir ini mengakibatkan jebolnya tanggul di aliran Sungai Tamiang, tepatnya di Kampung Mesjid Raja, Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang.
Untuk mengantisipasi luapan air sungai memasuki pemukiman, masyarakat bersama Danramil 04/Bendahara Lettu Inf Faisal Hadi pada Rabu (21/12) melakukan gotong royong menangani tanggul jebol sepanjang 8 meter akibat terjangan air sungai, dalam kegiatan itu juga harus menggunakan alat berat eskapator.
Kegiatan gotong royong yang dipimpin Danramil 04/Bendahara Lettu Inf Faisal Hadi tersebut memang belum bisa maksimal, karena derasnya arus air. “Dalam pelaksanaan penanganan tanggul yang jebol belum bisa berhasil karena derasnya arus sungai malam hari dan sangat membahayakan,” kata Lettu Inf Faisal Hadi.
Lettu Inf Faisal Hadi telah menginstruksikan seluruh anggotanya untuk segera menyelesaikan objek yang terkena dampak akibat tanggul jebol sungai tamiang di Kampung Mesjid Raja, serta berkoordinasi dengan salah seorang warga setempat pemilik alat berat escapator agar dapat diturunkan untuk penanganan sementara titik lokasi tanggul yang jebol.
Dijelaskannya, personel Koramil 04/Bendahara bersama warga juga turut membantu perbaikan tanggul jebol secepat mungkin agar ketika hujan deras turun pemukiman warga yang ada di sekitar tanggul tersebut tidak lagi terkena dampak yang merugikan warga.
Sebagaimana diketahui, pada Selasa (20/12) kemarin situasi dan kondisi beberapa kampung diwilayah Kecamatan Bendahara mulai mengalami banjir, adapun kampung-kampung tersebut meliputi, Kampung Marlempang, Lubuk Batil, Mesjid Bendahara, Cinta Raja, Rantau Pakam, Teluk Halban, Teluk Kemiri, Teluk Kepayang, Kampung Raja, Lambung Blang, Balai, Seuneubok Dalam Masjid, Mesjid Sungai Iyu, dan Bandar Baru.
Sebelumnya juga, Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Imam Asfali melalui Kapolsek Bendahara, Iptu Tarmidi mengatakan, dari hasil pemantauan dilapangan pihaknya bahwa banjir disebabkan adanya curah hujan tinggi di daerah hulu sungai tamiang sehingga air sungai tamiang tinggi dan meluap dari tanggul sungai Kampung Marlempang serta tanggul sungai Kampung Rantau Pakam yang sudah ambruk.
“ Akibat jebol tanggul ini sehingga air sungai masuk keareal pemukiman warga serta di pengaruhi dengan pasang surut air laut,” terang Iptu Tarmidi seraya menambahkan, akibat banjir dialami oleh masyarakat Kecamatan Bendahara, sampai saat ini belum ada yang mengungsi keluar kampung, hanya mengungsi ditempat keluarga atau tetangga yang tidak terkena banjir.
Kapolsek Bendahara juga menghimbau kepada masyarkat melalui Datok Penghulu agar tetap waspada terhadap banjir, bahkan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Camat Bendahara tentang bantuan sembako kepada masyarakat mengalami musibah banjir serta selalu meminta informasi dari Datok Penghulu dan perangkat kampung terkait perkembangan debit air.(b15).