Warga Atim Dan Langsa Korban Pemerasan Oknum Berkedok Petugas BNN

- Aceh
  • Bagikan
Warga Atim Dan Langsa Korban Pemerasan Oknum Berkedok Petugas BNN

Foto ilustrasi pemerasan oleh oknum petugas pemberantas narkotika.Waspada/ist

LANGSA (Waspada): Sejumlah warga berasal dari Aceh Timur dan Kota Langsa diduga menjadi korban pemerasan oleh sekelompok orang yang berkedok mengaku sebagai petugas pemberantasan narkotika/Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk dimintai sejumlah uang dengan modus mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.

Informasi yang wartawan himpun, Senin (10/2) para korban sempat disandera (diinapkan) di salah satu hotel kelas oyo yang berada di Jalan Medan Banda Aceh, Gampong Lhoekbanie, Kecamatan Langsa Barat sebelum dilepas setelah menyerahkan sejumlah uang.

Bahkan, berapa hari sebelumnya sejumlah korban yang berasal dari Aceh Timur dan Kota Langsa sempat diamankan oleh sekelompok orang yang mengaku aparat penegakan dan pemberantasan narkoba ini.

Korban ditangkap dengan barang bukti (BB) narkoba jenis sabu, lalu dibawa dan juga sebagian tempat diinapkan ke salah satu hotel kelas oyo tersebut.

Setelah menyetor sejumlah uang atau uang 86 dengan nilai bervariasi berkisar Rp10 juta, korban barulah dilepas oleh oknum mengaku aparat pemberantasan narkotika tersebut.

Sebelumnya, pelaku meminta hingga Rp100 juta kepada para korban, apabila tidak ingin dibawa ke Banda Aceh, walaupun akhirnya korban hanya menyanggupi menyediakan uang antara Rp10 juta atau lebih.

Modus pelaku bekerja di lapangan cukup terorganisir, karena mereka menunggu para mangsanya di lokasi-lokasi atau titik yang memang adanya peredaran (dijual) narkotika jenis sabu-sabu ini.

Apakah mereka (pelaku) bekerjasama dengan pengedar atau tidak, belum dapat dipastikan, namun hal itu bisa saja terjadi, karena kelompok mengaku aparat itu menunggu para korban di area-area peredaran narkotika.

Wartawan yang menemui pengelola hotel kelas Oyo di Jalan Medan – Banda Aceh itu, Reza, mengaku tidak mengetahui jika ada aktivitas mencurigakan di sana selama berapa hari sebelumnya itu.

Namun ia membenarkan, bahwa berapa hari lalu ada berapa orang yang menginap di sana menggunakan 2 unit mobil jenis Toyota Avanza warna hitam dan Luxio warna abu rokok.

Menurutnya, mereka sempat menginap di hotel itu sekitar seminggu lamanya, tapi pengelola hotel tersebut tidak mengetahui aktivitas mereka dan apa status pekerjaan mereka.

Bahkan, sehari lalu ada aparat keamanan yang datang juga ke hotel ini menanyakan kasus yang sama itu, dan mereka juga sempat meminta melihat rekaman CCTV di hotel.

Sementara hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dan laporan yang diterima dari aparat kepolisian terkait aksi pemerasan dengan modus mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu tersebut.

Menanggapi kasus tersebut, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh Brigjen. Pol. Drs. Marzuki Ali Basyah, MM melalui Kasi Intelijen AKP Jufni, SH, MH ketika dikonfirmasi Waspada, Selasa (11/2) menyampaikan dapat pastikan bahwa tidak ada jajaran kami yang bertugas di lapangan saat kejadian itu.

Sambungnya, kasus seperti ini sering terjadi. Ada pihak-pihak lain yang melakukan penangkapan, namun kemudian mengaku sebagai petugas BNN.

“Kami berharap kepada keluarga dan masyarakat bila ada kasus penangkapan, untuk tetap waspada terhadap oknum yang mengatasnamakan petugas BNN apalagi mereka melakukan tindakan pemerasan,” ujarnya.

Ia mencontohkan kejadian serupa yang baru-baru ini terjadi di Lhokseumawe, Aceh. Jadi dalam kasus tersebut, korban juga diminta menyerahkan uang sebesar Rp200 juta oleh oknum yang mengatasnamakan BNN.

Lantas, keluarga korban sempat menghubungi kami untuk memastikan kebenaran kasus itu. Setelah kami telusuri, ternyata nama yang disebutkan tidak pernah kami tangkap, terangnya.

“Jika ada oknum yang melakukan pemerasan terhadap korban dan pengancaman seperti itu, di-massa-kan saja oknum tersebut! Apa bila da pengancaman dibawa ke BNN Aceh silahkan saja, biar kita proses sesuai hukum,” ujarnya.

Ia menegaskan, mereka itu bukan aparat penegak hukum sebenarnya yang bertugas dalam bidang penanganan narkotika.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspadai untuk memastikan informasi dengan mengonfirmasi langsung ke BNN kabupaten/kota setempat, bila ada pengancaman dan pemeriksaan seperti itu,” tandas Kasi Intelijen AKP Jufni. (b24)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Warga Atim Dan Langsa Korban Pemerasan Oknum Berkedok Petugas BNN

Warga Atim Dan Langsa Korban Pemerasan Oknum Berkedok Petugas BNN

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *