KUTACANE (Waspada): Berbagai elemen masyarakat Aceh Tenggara meminta Pj Gubernur Aceh, agar menyampaikan pesan dan usulan pada Presiden Joko Widodo untuk mengabulkan permohonan jalan tembus Kutacane- Langkat.
Usulan tersebut, disampaikan tokoh masyarakat yang juga mantan Bupati Agara, Drs.H.Armen Desky MM, menyikapi derasnya aspirasi masyarakat terkait terealisasinya jalan tembus Kutacane- Bahorok Langkat yang telah lama didambakan masyarakat bumi Sepakat Segenep kepada Waspada, Kamis (9/2).
Jalan tembus Kutacane- Bahorok Langkat, merupakan alternatif dan solusi agar Aceh Tenggara semakin maju dan bisa juga mempercepat peningkatan pendapatan masyarakat, karena potensi Agara sangat besar, terutama di bidang perkebunan dan pertanian serta di bidang pariwisata.
Namun, karena jauhnya jarak tempuh dan belum baiknya hubungan Kutacane menuju Medan, hasil bumi dari bumi Sepakat Segenep yang mencapai 6 sampai 7 jam sulit dipasarkan, bahkan harga hasil bumi dari Aceh Tenggara kerapkali turun.
“Jika jalan tembus Kutacane- Bahorok Langkat terwujud, jarak tempuh Kutacane menuju Medan hanya 3 sampai 4 Jam, bahkan dengan jarak tempuh yang pendek tersebut kualitas hasil pertanian dan perkebunan yang dibawa petani Kutacane ke Medan tetap terjaga dan harga jualnya pun tetap terjamin,” ujar Armen Desky.
Selain memacu peningkatan pendapatan petani dari hasil pertanian dan perkebunan, jarak tempuh jalan tembus Kutacane- Bahorok Langkat yang semakin singkat, juga sangat menguntungkan Aceh Tenggara terutama di bidang lainnya.
Tak bisa dipungkiri, keberadaan Hutan Taman Nasional Gunung Leuser, merupakan keuntungan bagi Aceh Tenggara, karena Flora dan Faunanya yang sangat unik dan spesifik serta jarang ditemukan di daerah lain, selain itu panorama alam Aceh Tenggara juga sangat indah dan tak kalah dari daerah lain.
Sebab itu, jika jalan tembus Kutacane- Bahorok Langkat terealisasi, otomatis akan menambah atensi dan minat wisatawan lokal dan manca negara untuk berkunjung dan liburan ke Aceh Tenggara, dengan demikian sektor pariwisata akan semakin maju dan pada akhirnya akan membuat bidang kerajinan tangan, perdagangan, transportasi, perhotelan dan warung nasi semakin menggeliat dan bisa menambah pendapatan masyarakat.
Terpisah, Kasri Selian, salah seorang anggota DPRK Agara menambahkan, selain jalan tembus Kutacane- Bahorok Langkat yang memang sudah menjadi jalan sejarah bagi warga dua Kabupaten bertetangga, jalan tembus Muara Situlen (Aceh Tenggara) – Gelombang (Kota Subulussalam) juga sangat penting diwujudkan.
Karena, selama ini jika warga Aceh Tenggara ingin bepergian ke Kota Sublussalam dan Kabupaten Aceh Singkil, harus melewati Sumatera Utara lewat Kabupaten Karo, Dairi dan Pakpak Bharat, itu pun dengan kondisi jalan yang buruk dan waktu tempuh yang lama.
Namun, jika jalan tembus Muara Situlen- Gelombang terwujud, jarak tempuh Kutacane – Kota Subulussalam semakin singkat, bahkan akan terpotong 3 jam lebih singkat, jika dibandingkan dengan harus melewati 3 Kabupaten di Sumatera Utara.
Agar masyarakat Aceh Tenggara tidak lebih lama lagi terkurung karena minimnya akses jalan keluar dan masuk, Armen Desky, Kasri Selian dan ratusan tokoh masyarakat bumi Sepakat Segenep, mendesak Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki agar menyampaikan usulan dan aspirasi masyarakat akan realisasi jalan tembus Kutacane- Langkat dan Kutacane – Gelombang Subulussalam pada Presiden RI Joko Widodo, dalam kunjungan kerjanya ke Lhokseumawe Aceh,Jumat (10/2).(b16/cseh)