BANDA ACEH (Waspada): Meski Irwandi Yusuf sedang menjalani hukuman kasus korupsi, ia tetap dipertahankan sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Nanggroe Aceh (DPP PNA), sesuai dengan SK lama. Sedangkan di SK baru masuk wajah baru di kepengurusan DPP PNA, diantaranya, Tgk H Syakya menjabat Ketua Harian. Ia menggantikan Samsul Bahri alias Tiyong, berikut nama-nama pengurus sesuai dengan SK kepengurusan baru yang telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Aceh.
Sekretaris Jenderal DPP PNA Miswar Fuady, dalam konferensi pers di Kantor DPP PNA, Rabu (26/1) mengatakan dalam SK tersebut ada perubahan-perubahan kepengurusan, yang tentu juga telah bergabung wajah-wajah baru di dalam kepengurusan PNA khususnya DPP. “Barang kali sebagai perkenalan singkat disebelah kiri saya ini, beliau bernama Haji Tengku Syakya, beliau ini sering kami panggil sebagai Abati, sebagai selaku Ketua Harian menggantikan Samsul Bahri yang menjabat sebelumnya,” kata Miswar.
Miswar menyebutkan, Abatai Syakya ini merupakan salah satu pimpinan dayah di Samalanga, Kabupaten Bireuen dan merupakan orang kepercayaan Ketua umum Irwandi Yusuf.
Kemudian dia juga memperkenalkan beberapa pengurus lainnya diantaranya, Tarmizi sebagai ketua I, Yazir Akramullah sebagi Ketua II, Mohd. Jully Fuady ketua III, Affan Ramli sebagai ketua IV, Bachtiar Syarbaini ketua V, Darwati A. Gani ketu VI, Khairul Husna ketua VII, Nurdin Ramli ketua VIII, Drs Asrul Sani IX serta Asiah Uzia sebagai ketua X.
Adapun Sekretaris Jenderal, Miswar Fuady, Wasekjend I Mahyyuddin Adan, Wasekjend II Mustari Mukhtar, Wasekjend III Tgk. Haidar M.Amin, Wasekjend IV Zamani, Wasekjend V M. Yasir, Wasekjend VI Ruslan Razali, Wasekjend VII Bustamam, Wasekjend VIII Sayuti, Wasekjend XI Syafruddin, Wasekjend Bustami Syarbini.
Selanjutnya sebagai bendahara umum Teuku Ramli Agam, Wakil bendum I Nurmasyitah, Wakil bendum II M.Hasan Basri, Wakil bendum III Dewi Meuthia, Wakil bendum IV Zulfan Zulkifli. “Terakhir, Kepala Sekretariat Partai, Drs Zahrul Munzir,” beber Miswar.
Miswar mengatakan, dengan keluarnya SK pengurus baru yang telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM, maka dipastikan tidak ada lagi gesekan di tubuh Partai Lokal tersebut.
Dia menuturkan, gesekan internal yang selama ini terjadi saat ini sudah selesai dan tuntas serta tidak ada dualisme lagi di tubuh PNA. Serta PNA kedepan akan kembali mefokuskan diri untuk kerja-kerja kemasyarakatan dan kerakyatan.(Kia/b01)