Menu
Pusat Berita dan Informasi Kota Medan, Sumatera Utara, Aceh dan Nasional

Wabah PMK, Daya Beli Daging Sapi Di Pasar Kualasimpang Menurun

  • Bagikan

KUALASIMPANG (Waspada): Menyusul merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap sapi di wilayah Aceh Tamiang sehingga berimbas menurunya hasil penjualan daging sapi di pasar daging kota Kualasimpang.

“Harga penjualan daging sapi masih stabil yaitu berkisar Rp120.000 – Rp130.000 perkilonya, tapi merebaknya wabah PMK hasil penjualannya turun dratis dan sampai mengalami kerugian,” kata Maniyem, salah seorang pedagang daging sapi di pasar daging Dusun Amaliah, Kampung Kota Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Jum’at (13/5).

Menurutnya, sebelum isu wabah PMK penjualan normal dan banyak langganan pembeli daging sapi, sekarang ini kondisinya banyak langganan hilang yang kemungkinan tidak berani membeli untuk konsumsi daging sehingga daging yang dijualnya tersisa dan akhirnya tidak layak dikonsumsi lagi.

“Biasanya penjualan daging sapi yang saya jual bisa habis sehari, akibat wabah PMK dagangannya sering tersisa,” keluh Maniyem seraya mengharapkan wabah ini dapat segera berakhir dan masyarakat tidak lagi khawatir untuk membeli daging sapi baik dikonsumsi pribadi maupun untuk kebutuhan lainnya.

Dalam kesempatan itu, Maniyem juga meminta pemerintah daerah untuk mengeluarkan himbauan terkait konsumsi daging sapi tidak berbahaya, meskipun situasinya masih berada ditengah-tengah merebaknya wabah PMK yang menerpa sapi- sapi masyarakat. “ Himbauan ini penting agar masyarakat tidak takut membeli daging sapi yang dijual pedagang,” pungkasnya.

Seperti diketahui bersama, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo dalam kunjungan kerjanya di Aceh Tamiang juga menyampaikan, bahwa PMK ternak tidak menular kemanusia, sapi yang terpapar PMK dagingnya bisa dan layak dikonsumsi, kecuali daging di area mulut dan jeroan itu dibakar.

Rasa kekhwatiran masyarakat untuk konsumsi daging sapi juga disampaikan oleh Zulfikar yang akrab disapa Adek Doles, warga Kampung Muka Sungai Kuruk, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, dimana dirinya bersama keluarga paska merebak isu – isu wabah PMK telah membatasi konsumsi daging sapi.

“Terlebih lagi untuk salah satu anak saya yang boleh dibilang sangat sering menkonsumsi daging,” ungkap Adek Doles seraya mengatakan, apalagi daerah tempat tinggalnya itu diketahui ada hewan sapi ternak yang wabah PMK.

Ditegaskannya, meskipun pemerintah telah membolehkan daging terkena wabah PMK ini bisa untuk di konsumsi, tetapi Adek Doles bersama keluarganya tetap merasa khawatir untuk mengkonsumsi daging sapi ditengah kondisi saat ini.

Adek Doles berharap agar wabah penyakit mulut dan kuku bagi ternak sapi ini dapat segera usai sehingga masyarakat tidak lagi khawatir untuk mengkonsumsi daging. “ Saya apresiasi kinerja instansi terkait dijajaran Pemkab Aceh Tamiang yang cepat tanggap dengan kondisi wabah PMK,” pungkasnya. (b15).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *