BANDA ACEH (Waspada): Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi Aceh Ustadz Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA. mengingatkan umat Islam untuk senantiasa memperbanyak tadarus Al-Qur’an pasca kepergian bulan Ramadhan ini.
Hal ini disampaikan oleh ustadz Yusran Hadi dalam ceramah Shubuh, Kamis (20/4/23) di Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Meulaboh. Ceramah yang berlangsung selama lebih kurang 30 menit ini diikuti secara antusias oleh para jama’ah shalat Shubuh.
“Namun, bagi sebahagian saudara-saudara kita lainnya berhari raya pada hari Sabtu tanggal 1 Syawal 1444 H/22 April 2023 masih ada tersisa waktu satu atau dua hari lagi untuk berpuasa dan bertadarus Al-Qur’an padanya yaitu hari Kamis dan Jum’at. Maka manfaatkanlah waktu tersisa ini untuk bertadarus Al-Qur’an,” ujar ustazd Yusran Hadi.
Ustaz Yusran Hadi yang juga sebagai ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Syah Kuala Banda Aceh menegaskan pentingnya tadarus Al-Qur’an di setiap waktu setelah Ramadan ini..
Kata dia,Tadarus Al-Qur’an tidak hanya diperintahkan pada bulan Ramadan, namun diperintahkan pada setiap waktu. Hanya saja di bulan Ramadan lebih utama dibandingkan di bulan lainnya karena bulan Ramadan bulan Al-Qur’an dan bulan keberkahan.
“Saya yakin semua kita semangat dalam bertadarus Al-Qur’an selama bulan Ramadan ini. Ada yang mengkhatamkan beberapa kali. Minimal sekali. Ini adalah prestasi yang perlu dipertahankan. Karena sebelum Ramadan, kita tidak mampu melakukannya. Namun selama bulan Ramadan kita melakukannya. Meskipun minimal hanya sekali khatam,” ujarnya.
Maka setelah kepergian Ramadan ini, sebut dia, kita diharapkan istiqamah tadarus Al-Qur’an setiap hari seperti di bulan Ramadan dalam sebelas bulan ke depan. Karena kita sudah terbiasa melakukannya di bulan Ramadan. Inilah tanda kesuksesan Ramadannya dan ciri orang yang bertakwa. Karena bulan Ramadan merupakan bulan training untuk memperbanyak ibadah,” tegasnya.
Doktor Fiqh dan Ushul Fiqh lulusan International Islamic University Malaysia (IIUM) lebih lanjut menjelaskan, tujuan disyaratkannya puasa dan ibadah lainnya di bulan Ramadan.
“Orang-orang yang beribadah pada bulan Ramadan bertujuan untuk menjadi orang yang bertakwa. Karena bulan Ramadan merupakan bulan ketakwaan. Melalui ibadah puasa dan ibadah lainnya yang dilakukan, seseorang akan mendapatkan ketakwaan seperti yang disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 183.”
“Maka diharapkan kita sepeninggal bulan ramadan ini menjadi orang yang bertakwa. Orang yang bertakwa adalah orang yang melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya. Dan di antara ciri-ciri orang bertakwa adalah senantiasa bertadarus Al-Qur’an di setiap waktu,” jelasnya.
Di akhir ceramahnya, ustazd Yusran Hadi mengajak umat Islam untuk senantiasa memperbanyak tadarus Al-Qur’an terutama pada bulan Ramadan.
Sebagai penutup ceramah mari kita memperbanyak tadarus Al-Qur’an pada setiap waktu terutama di bulan Ramadan. Sangatlah rugi orang yang tidak bertadarus Al-Qur’an pada Ramadan ini dan pasca kepergian Ramadan, mengingat banyak keutamaan bulan Ramadan dan keutamaan tadarus Al-Qur’an pada setiap waktu. Semoga kita dapat meraih berbagai keutamaan-keutamaan ini,” pungkasnya.
Hadir pada acara ceramah Shubuh ini Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Meulaboh H. D. I. Nasution, SPdI, MA, Ketua BKM Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Meulaboh Ir. Mahmud Idris dan sejumlah tokoh PDM Meulaboh serta BKM Masjid AT-Taqwa Melaboh.
Selain mengadakan kegiatan ceramah Shubuh Ramadan dan Tarawih selama bulan Ramadan, BKM Masjid At-Taqwa Meulaboh juga mengadakan shalat Qiyamul Lail pada pukul 03.00 sampai pukul 04.00 Wib shubuh menjelang sahur selama sepuluh malam terakhir bulan Ramadan dan program bersahur bersama jama’ah Qiyamul Lail.(b02)