Ustadz Malikul Saleh: Empat Karakter Muttaqin

- Aceh
  • Bagikan
Ustadz Malikul Saleh: Empat Karakter Muttaqin

ACEH BESAR (Waspada): Penyuluh Agama Islam Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, Ustazd Malikul Saleh, S.Sos.I (foto) membahas empat karakter muttaqin (orang yang bertakwa) dalam khutbah Jumat di Masjid Besar Al-Ishlah Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, Jumat (11/04/25), bertepatan dengan 12 Syawal 1446 H.

Ustazd Malikul Saleh menguraikan yang pertama, memiliki iman yang mantap, baik kepada Allah maupun kepada Malaikat, Kitab-kitab, Rasul, Hari Akhir, serta hal-hal yang harus diimani lainnya.

Allah Swt berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 2-5: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, menafkahkan riski yang kami anugerahkan kepada mereka, dan yang beriman kepada kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan kepada kamu dan kitab-kitab sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapatkan petunjuk dari tuhannya dan merekalah orang-orang yang beruntung”.

“Dengan keimanan yang mantap ini seorang yang bertakwa akan selalu terikat dan mau menyesuaikan diri dengan segala ketentuan Allah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah. Itulah konsekensinya dari keimanan yang mantap, seorang muslim memang harus memiliki keimanan terlebih dahulu, makanya yang diperintahkan bertaqwa itu adalah orang-orang yang beriman,” ungkapnya.

Allah Swt berfirman: “Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya bertaqwa dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. (QS Ali Imran: 102)

Ustazd Malikul Saleh menyebutkan karakteristik yang kedua orang yang bertakwa memiliki rasa dekat kepada Allah Swt, sehingga dengan kedekatan dirinya kepada Allah yang tercermin dengan selalu mendirikan shalat, merasa dalam pengawasan Allah dimanapun dia berada dan dalam kondisi bagaimanapun juga, sehingga membuatnya tidak berani menyimpang dari ketentuan-ketentuan Allah Swt.

“Sikap ini merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan demikian seseorang memiliki kemandirian sikap, dalam arti dia menjadi baik bukan karena siapa-siapa, tapi karena Allah saja,” tegasnya.

Oleh karena itu, Rasulullah Saw berpesan agar dimanapun kita berada disitulah kita bertakwa kepada Allah Swt. Beliau bersabda, “Bertaqwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah keburukan dengan kabaikan, ia akan menghapusnya dengan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Hakim dan Baihaqi).

Ketiga, orang bertakwa memiliki kesiapan berkorban dengan harta dan jiwanya di jalan Allah yang dijalaninya dengan penuh kesabaran. Oleh karena itu, dalam sejarah para sahabat misalnya, kita dapati tingkat pengorbanan mereka yang sedemikian besar.

Sahabat Rasul Abu Bakar Siddiq pernah memberikan semua harta yang dimilikinya kepada Rasulullah untuk biaya perang yang memang amat dibutuhkan dan katika Rasul bertanya, “Untuk kamu dan keluarga apa yang tertinggal?” Beliau menjawab, “Untuk kami cukup Allah dan RasulNya.”

Demikian pula, sahabat Usman bin Affan pernah membeli bahan pangan dari kota lain yang dibawa oleh seribu ekor unta untuk dibagikan kepada masyarakat di Madinah. Ketika itu sedang terjadi kekurangan pangan hingga kelaparan melanda dan beliau betul-betul membagikan dagangan secara gratis meskipun ada pedagang-pedagang yang siap membelinya dengan harga yang jauh lebih mahal dengan keuntungan yang berlipat ganda.

“Semuanya itu contoh dan bukti bahwa orang yang bertakwa ciri khasnya memang rela berkorban dengan segala yang dimilikinya, baik dengan harta seperti untuk kepentingan kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, serta musafir yang memerlukan pertolongan,” ujar Ustazd Malikul Saleh.

Selanjutnya, ia menjelaskan karakter keempat orang bertakwa, yaitu memiliki hubungan dekat sesama manusia, sehingga tidak suka mengecewakan orang lain, tetapi justru berusaha semaksimal mungkin bisa membahagiakan mereka. Mereka suka membantu kerabat, anak yatim, orang miskin dan sebagainya. Jika berjanji mereka selalu berusaha untuk bisa menepatinya.

“Dengan demikian menjadi jelas bagi kita, bahwa orang yang bertakwa itu merupakan orang yang amat mulia dalam pandangan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Karena itu setiap kita harus berusaha meraihnya, meskipun hambatan, tantangan dan godaanya yang sangat besar,” pungkas Ustazd Malikul Saleh. (b02)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Ustadz Malikul Saleh: Empat Karakter Muttaqin

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *