IDI (Waspada): Setelah terjadi di sejumlah daerah, protes keberadaan etnis Rohingya juga terjadi di Kabupaten Aceh Timur. Bahkan sejumlah elemen sipil mendesak pemerintah setempat segera menyerahkan imigran asing dari bumi Aceh.
“Etnis Rohingya ini bukan tanggungjawab pemerintah, tetapi tanggungjawab United Nation High Commissioner for Refugees (UNHCR). Oleh karenanya, kami berharap UNHCR segera mengangkat Rohingya dari Aceh Timur,” kata Koordinator Aksi, Aris Munandar, ketika melakukan protes etnis Rohingya di Gedung Lapangan Futsal Komplek Idi Sport Center (ISC) Aceh Timur di Idi, Kamis (21/12).
Dia mempertanyakan ke Pemkab Aceh Timur, pernahkah masyarakat Aceh yang ditangkap di luar negeri diperlakukan seperti imigran gelap etnis Rohingnya saat ini di Aceh, seperti saat nelayan Aceh Timur ditangkap di Myanmar dan Thailand? Jika tidak, maka segera keluarkan etnis Rohingya dari Aceh, apalagi kedatangan mereka tanpa ada dokumen apapun.

Aksi itu dilakukan seratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Aceh Timur Bersatu, seperti Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Aceh Timur, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Sosial Pemuda Pesisir Aceh (GSPP), Himpunan Mahasiswa Aceh Timur (HIMAT), Pelajar Islam Indonesia (PII) dan masyarakat Aceh Timur.
Awalnya massa berkumpul di Lapangan Upacara Pemkab Aceh Timur. Kemudian massa bergerak ke Kantor Bupati Aceh Timur dan seterusnya bergerak ke lokasi penampungan etnis Rohingya di Komplek ISC. “Kehadiran etnis Rohingya ke Aceh hari ini bukan lagi dipicu konflik di negaranya, namun lebih ke motif ekonomi dan melibatkan pihak tertentu,” kata Ketua HMI Aceh Timur, Raja Abdul Razi.
Pihaknya meminta Pemkab Aceh Timur tidak mengizinkan Lapangan Futsal di Komplek ISC, sebagai tempat penampungan pengungsi etnis Rohingnya, karena lapangan tersebut sebagai lapangan olahraga Cabor Futsal.
Pihaknya mengultimatum Pemkab Aceh Timur agar segera memindahkan etnis Rohingya itu dari Lapangan Futsal. “Jika pemerintah tidak bersikap, maka kami akan memindahkan imigran asing itu dari lokasi penampungan ke Kantor Bupati Aceh Timur,” kata Raja Abdurrazi.
Selesai berorasi, perwakilan massa diterima Asisten I Setdakab Aceh Timur, Syahrizal Fauzi SSTP, M.AP. Hadir juga Kaban Kesbangpol H. Iskandar, Kadis Sosial Elfiandi, Kasatpol PP Teuku Amran, Kasat Intelkam AKP I Ketut Suyatna, Kasat Reskrim Iptu M. Rizal, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
Menanggapi tuntutan massa, Pj Bupati Aceh Timur Ir Mahyuddin M.Si, melalui Asisten I Setdakab Aceh Timur, Syahrizal Fauzi, mengatakan, pihaknya bersama-sama adik-adik ikut mendukung pemindahan etnis Rohingya dari Aceh Timur. “Kita sudah koordinasi dan komunikasi dengan kementerian terkait, namun saat ini masih proses pendataan. Bersabar, pemindahan akan segera dilakukan pihak terkait, apalagi lokasi penampungan juga tidak memadai,” demikian Syahrizal Fauzi.
Menanggapi aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah elemen sipil, Kapolres Aceh Timur AKBP Andy Rahmansyah SIK MH, mengatakan bahwa pihak UNHCR hingga saat ini masih mengangkat isu kemanusiaan. “Tetapi hasil penyelidikan sementara, mereka bukan pengungsi, melainkan pencari kerja yang tujuan utama adalah Malaysia,” pungkas Andy. (b11).