Scroll Untuk Membaca

Aceh

Usai Panen Padi, Pemdes Krueng Cut Dan Blang Leumak Peusijuk Desa

Usai Panen Padi, Pemdes Krueng Cut Dan Blang Leumak Peusijuk Desa
Pemdes Krueng Cut Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya menepungtawari sawah bersama hand traktor di desa setempat, Senin (29/4).(Waspada/Muji Burrahman)

NAGAN RAYA (Waspada): Pemerintah Desa Krueng Cut Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh menggelar peusijuk gampong dan melaksanakan kegiatan peusijuk blang (tepungtawari sawah) sebelum dimulai kembali membajak.

Kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Al-Ikhlas Gampong Krueng Cut Kecamatan Beutong Kabupaten setempat, Senin (29/4).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Usai Panen Padi, Pemdes Krueng Cut Dan Blang Leumak Peusijuk Desa

IKLAN

Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua MAA Nagan Raya H. Muhammad Khaidir. Camat Beutong Said Azman.SE. tokoh masyarakat Said Hamazali MM, Danramil Beutong, Kapsek Beutong, Imum Mukim Pulo Raga, Kades Panton Bayam, para Penyuluh Pertanian Wilayah Bandung, Ali Sadikin Calon Anggota DPRK terpilih tahun 2024 dan undangan lainnya.

Kades Krueng Cut Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Ilyas melalui Imum Chik T. Raja Masur mengatakan peusijuk desa ini suatu agenda tahunan usai panen padi dan karena petani sudah dua tahun gagal panen. “Maka dengan adanya tepung tawari sawah dapat membawa hasil ke depan dibandingkan pada tahun ini,” katanya.

Ia menambahkan, selama ini yang menjadi kendala didaerah Krueng cut umumnya Mukim Pulo Raga dikarenakan saluran irigasi tidak bagus.

Sementara Camat Beutong Said Azman mengharapkan untuk dapat meningkatkan hasil panen para petani, ia meminta kepada pemerintah agar tanggul Krueng Cut dalam Kemukiman Pulo Raga dapat segera ditangani pembangunannya.

“Karena selama ini di saluran irigasi kurang bagus, maka air ke persawahan tidak normal, terkadang para petani waktu saat hujan deras air dapat meluap ke darat hingga masuk ke pemukiman tersebut dan sudah pernah terjadi dibawa dua unit rumah akibat tanggul tidak ada,” ujar camat.

Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Nagan Raya H. Muhammad Khaidir. SE menyampaikan, kegiatan peusijuk desa dan tepung tawari sawah tersebut adat tradisi dari sejak zaman dahulu.

“Untuk itu, kita selalu menjaga kekompakan dalam bermasyarakat dalam bertani agar ke depan tidak ada lagi gagal panen,” imbuh M. Khaidir.

Usai Panen Padi, Pemdes Krueng Cut Dan Blang Leumak Peusijuk Desa

Ia menjelaskan, Majlis Adat Aceh hanya menjalankan tugas sebagai fungsi pengawasan dalam bermacam adat istiadat.

Khaidir selaku lembaga MAA berharap kepada Pemerintah yang membidangi pertanian agar benar -benar dapat membimbiing petani Kabupaten Nagan Raya agar tidak lagi gagal panen untuk tahun depan. “Karena selama ini banyak petani yang mengeluh tentang saluran irigasi,” harap Ketua MAA M Khadir.

Ketua MAA menghimbau kepada Kades dalam Kabupaten Nagan Raya juga para keujruen sawah agar melakukan tepungtawari dan kenduri ule thon (akhir tahun) setelah panen karena itu adat dan reusam sejak dulu.

Sementara usai doa bersama juga dilaksanakan tausiah agama bulan syawal yang disampaikan Said Hamazali.

Di waktu yang sama Desa Blang Leumak Kecamatan Beutong juga melaksanakan tepungtawari desa dan doa bersama yang dilaksanakan halaman Masjid Baiturrahmah.

Kades Blang Leumak Fajarianto mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan juga Kepada Camat Beutong yang hadir kegiatan kenduri tepungtawari desa dan sawah.

Fajarianto menegaskan, kepada petani untuk dapat mulai bajak sawah pada awal bulan Mei tahun 2024. “Sementara untuk tabur bibit kita tunggu informasi dari dinas terkait,” tutupnya.(b22)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE