Scroll Untuk Membaca

AcehEkonomi

Usaha Sembako Binaan Yayasan Wakaf Baitul Asyi, Mitra Abadi Catat Laba Di Tahun 2024

Usaha sembako binaan Yayasan Wakaf Baitul Asyi' Mitra Abadi memperoleh laba pada tahun 2024 sebesar Rp119.429.000. (Waspada/T.Mansursyah)
Usaha sembako binaan Yayasan Wakaf Baitul Asyi' Mitra Abadi memperoleh laba pada tahun 2024 sebesar Rp119.429.000. (Waspada/T.Mansursyah)

BANDA ACEH (Waspada): Toko Sembako Mitra Abadi besutan Yayasan Wakaf Baitul Asyi dan Dayah Wakaf Barbate berhasil mencatatkan laba bersih pada tahun 2024 sebesar Rp119.429.000.

Laba ini mengalami lonjakan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, usaha sembako dari dana wakaf produktif ini hanya mencatatkan laba sebesar Rp70.575.000.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Usaha Sembako Binaan Yayasan Wakaf Baitul Asyi, Mitra Abadi Catat Laba Di Tahun 2024

IKLAN

Saat ini, toko sembako Mitra Abadi yang beralamat di Jl. Angsa No. 7 Pasar Batoh Banda Aceh telah memiliki aset sebesar Rp269.429.000

Laporan keuntungan usaha disampaikan oleh pengelola usaha Mitra Abadi Saimi Usman, SE dalam rapat tahunan bersama pengurus Yayasan Wakaf Baitul Asyi sebagai pemegang saham dan pengurus Dayah Wakaf Barbate sebagai pihak pengelola pada Rabu, (06/11/24).

Saimi Usman yang juga owner dari UD Makmur Jaya Peunayong menyebutkan bahwa lonjakan laba ini di luar ekspektasi. Berdasarkan pengalamannya selama ini, jarang ada di Banda Aceh toko sembako yang dapat mencatatkan laba bersih di atas 100 juta dalam waktu dua tahun. Ini merupakan keberkahan dari dana wakaf yang dikelola oleh Yayasan Wakaf Baitul Asyi dan doa anak yatim, mualaf dan fakir/miskin Dayah Wakaf Barbate yang menjadi mauquf alaihi (penerima manfaat wakaf).

Dalam rapat tahunan tersebut, Ketua Pembina Yayasan Wakaf Baitul Asyi, Prof Dr Nazaruddin AW, MA menjelaskan bahwa usaha Mitra Abadi dapat jadi contoh model pengembangan wakaf produktif. Mantan Kepala Baitul Mal Provinsi Aceh ini juga menjelaskan, selain Dayah Wakaf Barbate, manfaat wakaf pada tahun ini juga akan disalurkan kepada pembangunan rumah dhuafa yang dikelola oleh Jama’ah Shubuh BBC dan dayah-dayah lain yang membutuhkan bantuan.

Prof Nazaruddin juga mengajak masyarakat untuk berwakaf. Saat ini Yayasan Wakaf Baitul Asyi lembaga resmi yang mendapat legalitas dari Kemenkumham RI dan BWI untuk mengumpulkan dan mengelola dana wakaf, sehingga dana wakaf terjaga keabadiannya dan manfaat wakafnya didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan.

Dalam pengelolaan dana wakaf dari masyarakat, Yayasan Wakaf Baitul Asyi bekerjasama dengan Bank Aceh Syariah yang telah berstatus sebagai Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU). Saat ini Baitul Asyi dan Bank Aceh Syariah telah mengembangkan dua produk wakaf uang. Yaitu: Wakaf Uang Mutlak dan Cash Wakaf Linked Deposito (CWLD). Dengan kedua produk wakaf itu, masyarakat semakin banyak pilihan dalam mengabadikan amal jariyahnya.(b02)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE