SIMEULUE (Waspada): Perlu solusi. Dua hari belakangan terjadi kerumunan antrean di depan gedung utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Simeulue, hingga tengah malam.
Pantauan Waspada Jumat (28/4) sore ratusan orang itu mayoritas para Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) jurusan pendidikan mengurus surat keterangan bebas narkoba dari pihak RSUD.
Seorang guru senior di Simeulue yang populer dan berprestasi, Chairil Anwar dalam sebuah group mengunggah keprihatinannya itu sembari menyertakan video dan menyematkan narasi keprihatinan.
“Kondisi hari kedua pengurusan surat keterangan bebas narkoba, hasil (tes urine). Dari pagi sampai tengah malam. Posisi sekarang pukul 22:56 WIB menjelang tengah malam. Kasihan rekan-rekan yang jauh dari kampung. Adakah solusi ?,” tulis Chairil Anwar dalam sebuah group WhatsApp komunitas Radio Djaya.FM.
Dalam pengurusan surat keterangan bebas Narkoba dari RSUD Simeulue dikabarkan dipungut biaya seratus tiga puluh lima ribu rupiah.
Nota Dinas (ND) Direktur Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kabupaten Simeulue, Nadir Fuadi yang dikonfirmasi Waspada, Sabtu (29/4) pagi mengatakan antrean itu terjadi karena sangking banyaknya yang membutuhkan dan mereka sekaligus datang pada hari bersamaan.
“Bayangkan sekitar totalnya 500 PPPK, tambah 400 orang dari Cabang Dinas. 900 an orang, sekali datang semua mau cepat. Sampai tengah belum selesai,” ulas Nadir.
Kata Nadir, adapun prosesnya selain menunggu hasil atas urine masing-masing juga dilakukan wawancara oleh dokter kejiwaan hasilnya diketik satu per satu.
Menyangkut dengan biaya yang dipungut Rp135.000 resmi dan disetor ke Bendahara Rumah Sakit dan masuk dalam rekening RSUD Simeulue. (b26)