SIGLI (Waspada) : Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sigli, Jumat (2/9) pagi menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie.
Dalam aksinya, mahasiswa menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan meminta pemerintah mencabut kebijakan kenaikan tarif dasar listrik.
Mahasiswa menilai kenaikan harg BBM dan kenaikan tarif dasar listrik akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat. Terutama, masyarakat menengah ke bawah dan pelaku Usaha Kecil Menengah (UMKM).
Ketua HMI Cabang Sigli, Mohan Dinata, sebelum membacakan petisi aksi damai mereka di Gedung DPRK Pidie, menyampaikan bahwa kehadiran mahasiswa mewakili rakyat untuk menyampaikan penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi, dan mendesak pemerintah segera mencabut tarif dasar listrik, karena kebijakan tersebut dinilainya sangat tidak berpihak kepada rakyat.
Puluhan mahasiswa yang hadir di Gedung DPRK Pidie, itu juga menilai rencana kenaikan harga BBM tersebut dapat menurunkan daya beli masyarakat dan berpengaruh terhadap harga bahan pokok dan kebutuhan lainnya.

Kecewa
Dalam aksinya para pendemo merasa kecewa, karena kedatangan mereka di Gedung DPRK Pidie, disambut oleh tiga orang anggota dewan dari total 40 anggota dewan. Mereka adalah T Saifullah TS (Golkar), Awaluddin dan Nasrulsyam (PAN). Para pendemo sangat berharap kedatangan mereka disambut oleh semua wakil rakyat.
Namun setelah bernegosiasi, para pendemo baru bersedia masuk ke dalam melakukan audiensi dengan tiga anggota DPRK Pidie. Dalam pertemuan di ruang Paripurna tersebut, pendemo juga mendengarkan suara peryataan Ketua DPRK Pidie Mahfuddin Ismail, melalui saluran telephone. Mahfuddin absen hadir di kantor DPRK Pidie karena kondisinya sedang tidak sehat.
Anggota DPRK Pidie, T Saifullah TS, mengatakan aspirasi yang disampaikan mahasiswa sudah ditampung dan akan disampaikan kepada pimpinan DPRK Pidie. Menurut polisi Partai Golkar, pihaknya merespon baik tuntutan mahasiswa, karena apa yang disampaikan mereka adalah membawa aspirasi masyarakat.
Tuntutan mereka itu dinilainya sangat wajar, karena bila harga BBM subsidi naik dan tarif dasar PLN tidak dicabut, imbasnya ini berdampak pada semua sektor sendi-sendi kehidupan masyarakat. Diantaranya adalah dengan naiknya harga BBM berimbahs pada kenaikan tarif listrik, bahan pokok.
“Jadi hari ini terlepas dari apapun, walaupun kenaikan harga BBM baru sebatas isu. Aspirasi yang mereka sampaikan ini perlu diperhatikan,” katanya. (b06)