Toke Se’um Sesalkan Pergantian Direktur RSUD Langsa

  • Bagikan
Mantan Wali Kota Langsa dua periode, Tgk Usman Abdullah SE atau yang akrab disapa Toke Se'um. Waspada/Ist
Mantan Wali Kota Langsa dua periode, Tgk Usman Abdullah SE atau yang akrab disapa Toke Se'um. Waspada/Ist

LANGSA (Waspada): Mantan Wali Kota Langsa dua periode, Tgk Usman Abdullah SE atau yang akrab disapa Toke Se’um menyesalkan adanya pergantian Plt Direktur RSUD Langsa, dr Helmiza Fahry, Sp.OT yang dikabarkan akan dicopot dari jabatannya yang rencananya pergantian atau pelantikannya akan digelar, Jumat (14/6) siang ini.

Diketahui bahwa isu pergantian terus bergulir di banyak kalangan dan sangat disesalkan termasuk salah satunya mantan Wali Kota Langsa yakni Toke Se’um.

“Jika isu itu benar, saya selaku mantan wali kota yang pernah memimpin Kota Langsa selama 10 tahun sangat prihatin di mana saat ini banyak torehan prestasi di bawah tangan dr Helmiza,” tegas Toke Suum, kepada wartawan, Jumat (14/6).

Toke Se'um Sesalkan Pergantian Direktur RSUD Langsa
Tampak bagian depan RSUD Langsa, Jumat (14/6). Waspada/Ist

Menurutnya, dr Helmi merupakan putra daerah Kota Langsa sudah banyak membuat perubahan dan kebaikan untuk membenahi rumah sakit, baik dari segi pelayanan maupun dari keuangan.

Toke Se’um menegaskan, jika benar dr Helmi diganti maka ada keanehan dari Pj Wali Kota Langsa, Syaridin, cara menilai kinerja bawahannya yang telah banyak mengukir prestasi.

Ia memaparkan, beberapa prestasi yang berhasil diraih oleh dr Helmiza Fahry selama menjabat sebagai Plt Direktur RSUD Langsa, seperti memperoleh akreditasi paripurna sejak berdirinya rumah sakit. Lalu, salah satu rumah sakit di Aceh yang membayarkan jasa medis tepat waktu.

Kemudian, kekompakan tim yang solid di rumah sakit baik dokter dan perawat, serta penunjang yang sebelumnya terpecah. Tetapi sejak di bawah kepemimpinan dr Helmi bisa lebih kompak dan solid.

Lanjut Toke Se’um, klaim rumah sakit yang sebelumnya hanya mencapai Rp5 miliar sampai Rp6 miliar per bulan. Tetapi, sekarang sudah naik menjadi Rp9 miliar hingga Rp12 miliar per bulan.

Komunikasi antara RSUD Langsa dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya jauh lebih kondusif. Yang tidak kalah pentingnya dr Helmi terbuka terhadap masukan dan kritikan, demi kemajuan rumah sakit.

Prestasi-prestasi yang sudah diraih itu seharusnya diapresiasi oleh Pj Wali Kota Langsa. Bukan, sebaliknya menggantinya dengan orang lain yang belum diketahui kinerjanya.

“Saat ini jarang kita dengar masyarakat mengeluh akan pelayanan RSUD Langsa. Ini artinya masyarakat sangat puas dengan kinerja dr Helmi. Dan, ini harus dipertahankan, jangan sampai dengan pergantian beliau rumah sakit milik pemerintah tersebut menjadi menurun lebih buruk dari saat ini,” tandasnya. (crp).


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *