SIGLI (Waspada): Pemerintah Kabupaten Pidie melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) fokus kembangkan industri garam geomembran.
“Kami sekarang lebih fokus melakukan pengembangan inovasi garam dengan pembangunan rumah tunnel garam geomembran. Ini dalam upaya meningkatkan garam rakyat berkualitas tinggi” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pidie Safrizal S.TTP, M.Ec, Dev, Senin (19/6).
Dia mengatakan, Kabupaten Pidie sebagai salah satu daerah sentra garam di Provinsi Aceh, akan menjadi pilot project dari program pengembangan Sentra Ekonomi Garam (SEGAR). Bahkan sebut Safrizal, program tersebut telah tercantum dalam Keputusan Menteri DKP-RI, Nomor 7/2023 tentang Sentra Ekonomi Garam Rakyat. “Program ini hasil kerja sama KKP-RI, DKP Aceh dan DKP Kabupaten Pidie untuk menghasilkan garam rakyat yang berkualitas tinggi,” kata Safrizal.
Sebut dia, dalam mendukung program SEGAR, pihaknya telah memilih dua lokasi yaitu di Kecamatan Simpang Tiga dan Kota Sigli. Menurut Safrizal, program SEGAR, ini akan terus dikembangkan, bila berjalan sukses. Karena itu dia berharap dengan adanya program ini kesejahteraan masyarakat yang bernomisili di kawasan pesisir dapat terangkat, sejurus dengan mereka mampu meningkatkan produksi garam.
Tidak sebatas itu saja, kata Safrizal, pihaknya juga berharap produksi garam petani garam Pidie bisa bersain dengan garam impor. Diamana produksi garam petani Pidie, ini juga dapat digunakan, salah satunya bisa dimanfaatkan untuk bahan buatan alat kecantikan, kesehatan dan sebagainya. “Dengan demikian masyarakat pesisir kita yang berdomisili di kawasan pesisir, terkhusus masyarakat petani garam bisa mendapatkan nilai tambah, dan produksi garam rakyat semakin baik,” katanya.
Safrizal mengungkapkan, sekira tahun 2022 inovasi garam geomembran ini pernah dikembangkan oleh petani garam di Gampong Cebrek, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie. Dampaknya, si penerima manfaat dari pengembangan garam geomembran waktu itu sangat bagus karena mampu meningkatkan perekonomiannya.
Pada tahun 2023 DKP Kabupaten Pidie dan DKP Aceh ingin mengulang sukses dengan berkomitmen membangun mini tunnel geomembran di wilayah Kemukiman Lancang, Gampong (desa) Cebrek Kecamatan Simpang Tiga untuk menambah produksi petani garam. Kata Safrizal, wilayah tersebut merupakan lokasi program sentra ekonomi garam rakyat.
Pembangunan tunnel garam ini untuk mendorong dan memfasilitasi petambak garam di kawasan pesisir Kabupaten Pidie, sehingga mereka dapat beradaptasi dengan teknologi produksi dengan metode geomembran. Dengan begitu, para petani garam tersebut dapat dengan mudah dalam mengurangi biaya produksi, meningkatkan hasil produksi, meningkatkan kualitas, meningkatkan pendapatan petambak garam, dan mempermudah proses produksi sehingga terwujudnya petambak garam yang maju, mandiri, berinovasi dan sejahtera. (b06)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.