LANGSA (Waspada): Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Samudra (Unsam) melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat melalui penerapan aplikasi Self Pro di SLB Negeri Langsa yang berada di wilayah Gampong Teungoh, Kec. Langsa Kota, Kamis (18/7). Kegiatan ini didanai melalui Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan dan Studi di bawah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).
Ketua tim PKM dikoordinasi oleh Yemima Desi Sinamo dengan anggota Dian Evanita Lubis, Maulidina Chairiyah Jambak, Putri Ayu Lestari yang dibimbing oleh Zulfan Arico, S.Si., M.Si.
Sekolah Luar Biasa atau yang akrab disebut dengan SLB ialah sekolah yang melaksanakan proses pembelajaran khusus untuk para siswa yang memiliki kondisi berbeda dengan siswa pada umumnya. Menurut Yemima, pembelajaran menggunakan media yang mengikuti zaman dan sesuai dengan kebutuhan belajar anak berkebutuhan khusus adalah salah satu solusi efektif untuk membuat seorang anak merasa nyaman dan mampu menyerap pengetahuan secara utuh sehingga prestasi belajar anak dapat meningkat dan mampu bersaing dengan masyarakat setelah mereka lulus dari sekolah.
Namun, untuk prestasi mahasiswa akademik SLB Negeri Langsa masih belum maksimal. Para siswa di SLB Negeri Langsa memiliki berbagai keterbatasan dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Belum maksimalnya media pembelajaran yang diterapkan di SLB Negeri Langsa tersebut membuat hal ini menjadi fokus kegiatan PKM-PM ini.
Tim Program Kreativitas Mahasiwa (PKM) Universitas Samudra menjadi pencipta aplikasi Self pro yang diterapkan di SLB Negeri Langsa sehingga menciptakan aktivitas belajar yang kreatif dan menarik. Aplikasi Self Pro adalah aplikasi berbasis android yang didalamnya terdapat materi pembelajaran dengan kombinasi game edukatif. Aplikasi Self Pro dapat dijalankan secara offline sehingga siswa tidak diberatkan dengan ketersediaan kuota internet. Di falam Aplikasi Self Pro juga terdapat kumpulan soal sehingga para siswa dapat mengukur kemampuan belajarnya secara mandiri.
“Siswa berkebutuhan khusus memerlukan pendekatan yang berbeda dan dipersonalisasi agar dapat terlibat penuh dalam proses pembelajaran. Contohnya, bagi siswa dengan disabilitas intelektual, mereka menjadi lebih aktif di luar kelas. Dengan menggunakan aplikasi Self Pro ini membuat siswa-siswa menjadi lebih tenang dan aktif berpartisipasi dalam pembelajaran, mereka juga lebih mudah dibujuk tanpa emosi yang berlebihan,” ujar Yemima.
Kepala sekolah SLB Negeri Langsa juga sangat berterima kasih atas kegiatan ini dikarenakan, anak-anak lebih antusias dalam menjalankan ativitas belajar. Dia berharap ke depannya aplikasi ini dapat berkembang sehingga dapat diterapkan di seluruh SLB di Aceh.(m05)