Scroll Untuk Membaca

AcehPendidikan

Tim PKM Unsam Beri Pelatihan Pengolahan Limbah Sabut Kelapa

Tim PKM Universitas Samudra Langsa saat memberikan pelatihan pengolahan limbah sabut kelapa sebagai media tanam cocopeat dan cocofiber Kecamatan Seruway-Aceh Tamiang, khususnya Dusun Kelapa Lima, Rabu (23/8). Waspada/dede
Tim PKM Universitas Samudra Langsa saat memberikan pelatihan pengolahan limbah sabut kelapa sebagai media tanam cocopeat dan cocofiber Kecamatan Seruway-Aceh Tamiang, khususnya Dusun Kelapa Lima, Rabu (23/8). Waspada/dede

TAMIANG (Waspada): Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) Universitas Samudra Langsa memberikan pelatihan pengolahan limbah sabut kelapa sebagai media tanam cocopeat dan cocofiber Kecamatan Seruway-Aceh Tamiang, khususnya Dusun Kelapa Lima, Rabu (23/8).

Tim PKM yang diketuai Tri Mustika Sarjani, S.Pd.,M.Pd didampingi anggota Mawardi, S.Pd.,M.Pd dan Dr. Taufan Arif Adlie, S.T., M.T serta dibantu para mahasiswa.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Tim PKM Unsam Beri Pelatihan Pengolahan Limbah Sabut Kelapa

IKLAN

Ketua Tim PKM Universitas Samudra, Tri Mustika Sarjani mengatakan, Desa Sukaramai Dua, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang mempunyai potensi sumber daya alam berupa perkebunan kelapa, khususnya di dusun desa kelapa lima milik warga setempat.

Adanya perkebunan kelapa milik warga ini menghasilkan buah yang cukup banyak, sehingga memiliki limbah sabut kelapa yang banyak pula.

Kehadiran, tim PKM Unsam bermaksud memberikan pelatihan kepada warga setempat yaitu mengolah limbah yang masih memiliki nilai guna menjadi media tanam cocopeat dan cocofiber, adapun tempat terlaksankannya pelatihan ini yaitu di balai desa sukaramai dua, yang didampingi Datok setempat Tri Eryanto,S.Ag

“Potensi desa ini, dapat dimanfaatkan dengan mengolah hasil limbah kelapa berupa kulit kelapa (sabut kelapa) menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat setempat, karena dapat dimanfaatkan sebagai penghasil produksi media tanam berupa cocopeat dan cocofiber yang dapat dijadikan kerajinan tangan dan memiliki nilai jual,” sebutnyaml.

Sabut kelapa, sambungnya lagi, tidak dapat digunakan secara langsung untuk dijadikan sebagai media tanam karena masih mengandung zat tanin yang bersifat menghambat penyerapan unsur hara bagi tanaman, sehingga sebelum diolah menjadi cocopeat sabut kelapa ini terlebih dahulu direndam dengan menambahkan tawas selama dua hari untuk membuang zat taninnya.

Selain itu, lanjut Tri Mustika Sarjani, tujuan kegiatan pengabdian adalah memanfaatkan limbah kelapa yang tidak dipakai dan dibuang oleh masyarakat menjadi alternatif sumber pendapatan tambahan bagi kelompok wanita tani ‘Ïbu Bijak’.(b13)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE