Tiga Kecamatan Banjir, Sejumlah SD Dan Ponpes Di Agara Diliburkan

  • Bagikan

        KUTACANE (Waspada): Akibat curah hujan tinggi sejak sore hingga malam hari, delapan desa di wilayah Kecamatan Bambel, Lawe Sumur, dan Lawe Bulan diterjang banjir bandang, Selasa (4/1) malam.

           Pantauan Waspada.id, banjir  bandang  yang disertai lumpur ini terjadi Selasa pada pukul 23.00 WIB, menggenangi pemukiman warga, sekolah, Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Islam di Desa Pinding, dan sejumlah fasilitas umum lainnya hingga mencapai ketinggian satu meter.

         Meski banjir bandang cukup besar yang melanda wilayah ini, belum ada korban jiwa yang dilaporkan, namun sejumlah rumah dan fasilitas umum terpantau rusak ringan.

          Seorang warga Desa Pinding, Basri Tarigan, menyebutkan banjir ini disebabkan tanggul sungai Lawe Kinge jebol, di wilayah Desa Kuta Lisung, Kecamatan Lawe Sumur. “Debit air yang cukup besar diduga tidak kuat menampung arus sungai disertai material bebatuan, dan lumpur yang  menerjang hingga akhirnya menerjang pemukiman warga,” ungkap Basri.

       Banjir terparah meliputi Desa Kutalesung dan Setia Baru (Kecamatan Lawe Sumur). Desa Lawe Hijo Metuah, Lawe Hijo, Pinding, Kuning Satu, Rikit, Kuta Buluh (Kecamatan Bambel), dan Desa Kandang Mbelang (Kecamatan Lawe Bulan).

        Hingga berita ini ditayangkan, kondisi air mulai surut Rabu (5/1) sekira ukul 03.30 WIB. Sejumlah warga yang terimbas banjir masih mengungsi ke tempat keluarga terdekat.

     Sementara, sejumlah alat berat  berupa escavator Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agara mulai dioperasikan untuk menutup tanggul yang jebol di wilayah Desa Kutalisung, Kecamatan Lawe Sumur.

Kemudian, sejumlah SD dan pondok pesantren (dayah) di Desa Pinding terterpaksa diliburkan akibat tertimbun material lumpur setinggi satu meter.(Cseh)

  • Bagikan