BIREM BAYEUN (Waspada) : Tiga jembatan berkonstruksi besi berlantai papan kini kondisinya terancam ambruk dan terdapat lubang besar pada bagian lantainya yang kerab warga terjerembab masuk ke dalamnya, di Gampong Paya Rambong, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (17/6).
Ketiga jembatan tersebut untuk menghubungkan Gampong Alur Teh dimana masyarakat di sana banyak berprofesi sebagai petani kebun yang setiap hari melintasi jembatan tersebut.
Ketiga jembatan tua ini rusak parah dimana pada bagian lantainya sudah pada lapuk papannya dan terdapat lubang besar pada sisi kanan dan kiri pada bagian lantainya.
Kondisi ini bila terus dibiarkan akan berdampak kepada warga yang melintas baik menggunakan sepeda motor maupun roda empat yang harus ekstra hati-hati ketika melintasi jembatan tersebut.
Ada dua jembatan yang parah kondisinya yakni ketika ingin menuju Gampong Alue Teh, pada bagian leger jembatan tersebutpun terlihat semakin keropos termakan usia.
Sedangkan satu jembatan lainnya sudah ada perbaikan dari warga setempat dengan menggantikan lantai jembatan menggunakan batang kelapa melalui swadaya masyarakat setempat dan CSR dari salah satu perusahaan perkebunan sawit.

Kendati demikian, untuk kedua jembatan lainnya masih terdapat kerusakan yang kalau tidak cepat diatasi akan membawa korban warga ketika melintasi.
Sementara itu, Wakil Ketua Tuha Peut (TP) Gampong Paya Rambong, Suyetno ST, yang dikomfirmasi wartawan membenarkan ada tiga jembatan menuju Alur Teh kondisinya rusak berat, oleh karenanya diminta Legislatif dan Pemkab Aceh Timur dapat segera turun tangan untuk mengatasi kondisi tersebut.
“Kita kuatir kalau jembatan itu tidak cepat diatasi takutnya ambruk dan praktis warga Gampong Alur Teh terisolir, karena jembatan itu penghubung gampong tersebut,” terang Suyetno.
Kendati demikian, tiga jembatan itu memang usianya sudah tua dan selayaknyapun dibangun yang lain dan berdasarkan tulisan di salah satu tembok jembatan tertera pekerjaan oleh Dinas PU Pemkab Aceh Timur T.A 1990/1991 silam.
“Kita minta pihak Dewan maupun Pemkab Aceh Timur dapat memperhatikan kondisi jembatan tersebut, mengingat jumlah penduduk di beberapa gampong yang menggunakan jembatan itu tergolong ramai dan juga gampong tersebut penghasil komoditas perkebunan,” pinta Suyetno.
Ditambahkannya, apabila malam hari warga yang ingin melintasi jembatan tersebut haruslah berhati-hati karena tidak ada lampu penerangan dan menurut keterangan warga sebelumnya ada yang terperosok.
Selain itu juga, para guru, bidan yang setiap harinya melintas juga mengeluhkan kondisi jembatan tersebut, “Jangan sampai tunggu ada korban selanjutnya baru ada perbaikan jembatan itu, sayangilah warga,” keluh Suyetno. (crp).