Scroll Untuk Membaca

AcehKesehatan

Tiga Faktor Penting Stimulus Penurunan Stunting

Pj.Ketua PKK Aceh, Ayu Marzuki, saat menyampaikan materi tentang Pola Asuh Anak di Kantor Keuchik Lampulo, Banda Aceh, Rabu (25/01/23). (Waspada/T.Mansursyah)
Pj.Ketua PKK Aceh, Ayu Marzuki, saat menyampaikan materi tentang Pola Asuh Anak di Kantor Keuchik Lampulo, Banda Aceh, Rabu (25/01/23). (Waspada/T.Mansursyah)

BANDA ACEH (Waspada): Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Ayu Marzuki, mengatakan, ada tiga faktor penting yang menjadi stimulus penurunan stunting pada anak yaitu, pola asuh, pola makan dan akses sanitasi dasar yang bagus.

Hal itu disampaikan Ayu dalam peningkatan kapasitas kader PKK terkait parenting yang berlangsung di Kantor Keuchik Gampong Lampulo, Banda Aceh, Rabu (25/01/23).
Ayu menjelaskan, stunting adalah sebuah kondisi gangguan gizi kronis pada anak yang mengakibatkan gagal tumbuh anak, sehingga membuat anak menjadi lebih pendek dari anak lainya. Selain itu stunting juga akan berdampak pada pertumbuhan inteligensi anak yang juga ikut terhambat.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Tiga Faktor Penting Stimulus Penurunan Stunting

IKLAN

Lebih lanjut, kata Ayu, untuk mencegah atau menanggulangi stunting pada anak, harus dilakukan intervensi yang akan difokuskan pada perempuan mulai dari usia remaja guna mempersiapkan fisik mereka sebagai calon ibu di masa depan.

Upaya intervensi pencegahan stunting pada remaja putri yaitu pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) mingguan bagi remaja putri dari usia sekolah mulai SMP dan SMA sederajat, serta dibarengi dengan dorongan aktivitas fisik dan konsumsi makanan bergizi seimbang.
“Intervensi ini dilakukan untuk memastikan dan mempersiapkan remaja putri tidak kekurangan zat besi dan gizi sebelum mereka hamil nantinya,” kata Ayu.

Kemudian, intervensi pada ibu hamil mulai pemberian TTD, pemeriksaan kehamilan rutin, pemberian makanan tambahan pada ibu hamil, dan pemantauan perkembangan janin dengan pemeriksaan ibu hamil minimal enam kali selama sembilan bulan. Semua itu harus tercukupi, lantaran hal tersebut menjadi faktor penting pada ibu hamil untuk mencegah kekurangan energi kronis/gizi dan zat besi pada ibu hamil.

Lalu, intervensi pada 1000 hari pertama kelahiran, yaitu dengan pemberian asupan ASI eklusif bagi bayi 0-6 bulan, kemudian pada anak usia 6-24 bulan dilanjutkan dengan pemberian makanan tambahan yang tinggi protein hewani. Sebab pada usia tersebut stunting meningkat signifikan, akibat kurang protein hewani pada MP-ASI yang mulai diberikan sejak enam bulan.

Namun demikian, Ayu menegaskan, semua intervensi itu tidak hanya menjadi beban kaum perempuan atau ibu saja, tapi itu juga harus ada dukungan dan kerjasama para bapak dan suami, agar stunting dapat dicegah sedini mungkin.(b02)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE