Scroll Untuk Membaca

AcehFeatures

Tiap Bulan Kapolres Lhokseumawe AKBP Ahzan Santuni Puluhan Anak Yatim.

Tiap Bulan Kapolres Lhokseumawe AKBP Ahzan Santuni Puluhan Anak Yatim.

Ajun Komisaris Besar Polisi Dr Ahzan, SH, SIK, MSM, yang baru seminggu menjabat sebagai Kapolres Lhokseumawe, menyempatkan waktunya mengundang dan menyantuni anak yatim di rumah dinasnya di Kampung Jawa Kec. Banda Sakti, Jumat (18/4).

Awalnya hanya ada 20 anak yatim, namun AKBP Ahzan minta tambah menjadi 40 anak yatim. Karena doa 40 anak yatim setara dengan doa para aulia yang mustajab dan menembus langit.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Tiap Bulan Kapolres Lhokseumawe AKBP Ahzan Santuni Puluhan Anak Yatim.

IKLAN

“Insyaallah tiap bulan akan menyantuni anak yatim. Saya minta 40 anak yatim karena doanya mustajab dan menembus ke langit,” ujarnya.

Kapolres bersama isterinya telah menyediakan banyak makanan mewah untuk anak yatim. Selain memberi santunan, anak yatim juga dibekali peralatan belajar.

Tiap Bulan Kapolres Lhokseumawe AKBP Ahzan Santuni Puluhan Anak Yatim.

Ahzan yang kelahiran Bone, 17 Desember 1980 ini sudah mulai bertugas di Polres Lhokseumawe sejak tahun 2014, dan bukanlah orang baru di Lhokseumawe.

Jabatannya di Polres Lhokseumawe, mulai dari Kasat Intelkam, Kabag Ops, Wakapolres hingga sekarang mengemban tugas sebagai Kapolres Lhokseumawe.

Ahzan merupakan lulus Akpol pada tahun 2005, PTIK tahun 2013, dan Sespimmen tahun 2022.

Ahzan yang dipandu oleh Ustad Junaidi Ilyas sangat mengerti keutamaan menyayangi anak yatim.

Dikutip dari Durratun Nashihin karya Syekh Usman bin Hasan bin Ahmad Syakir Al-Khubawi, mengisahkan Rasulullah seorang anak yatim. Suatu hari ketika Rasulullah pergi melaksanakan shalat ‘Id, Ia melihat anak-anak bermain dengan riang, tetapi ada seorang anak dengan pakaian yang kumal dan ekspresi wajah yang sedih.

Rasulullah bertanya kepadanya, “Wahai anak kecil, mengapa engkau menangis? Mengapa tidak ikut bermain bersama teman-temanmu?”
Anak kecil itu tidak menyadari bahwa orang yang berbicara dengannya adalah Rasulullah, kepala negara.

Dengan berlinang air mata, ia menceritakan, “Wahai orang yang berada di hadapanku, ayahku meninggal saat berperang bersama Rasulullah. Setelah itu, ibuku menikah lagi dan mengambil semua harta warisanku. Kemudian, ayah tiriku mengusirku dari rumah.”

Kini ia tidak punya siapa-siapa lagi dan sedih menatap bahagianya anak lain yang punya ayah yang memberi sandang, pangan dan tempat tinggal.

Rasulullah, pun ikut sedih mendengarnya. “Wahai anak kecil, apakah engkau bersedia jika aku menjadi ayahmu, ‘Aisyah menjadi ibumu, Ali menjadi pamannya, Hasan dan Husein menjadi saudara laki-lakimu, dan Fatimah menjadi saudara perempuanmu?” tanya Rasulullah.

Anak itu terkejut ketika menyadari bahwa orang di hadapannya selama ini adalah Rasulullah.

Tiap Bulan Kapolres Lhokseumawe AKBP Ahzan Santuni Puluhan Anak Yatim.

Anak itu diadopsi Rasulullah juga diberi makanan, pakaian yang indah dan minyak wangi yang harum. Hati anak tersebut berubah menjadi bahagia dan puas.

Ketika kembali bergabung dengan teman-temannya yang sedang bermain, kini giliran anak lain merasa iri, dan mereka berkata, “Andai saja ayah kami syahid dalam peperangan, pasti kami juga akan seperti engkau.”

Setelah Rasulullah wafat, anak yatim tersebut kembali menjadi yatim yang kesepian. Namun, ia diasuh oleh Abu Bakar, sahabat Rasulullah, sepanjang hidupnya. Zainuddin. Abdullah/WASPADA.id

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE