IDI (Waspada): Otoritas Pemerintah Thailand kembali menangkap KM Nakri bersama belasan nelayan asal Aceh Timur, di perairan negara berjulukan gajah putih itu. Sejak ditangkap hingga saat ini masih diamankan dan pihak kepolisian setempat di Phuket, Thailand.
Nelayan yang ditangkap yakni Hamdan atau Zidan (nahkoda), Muslim Ishak, Irwan Saputra, Mukhtar, Syahrul, Alazuwan, Khairullah, Atan, M Yusuf, Ahmad Jalani. Berdasarkan informasi yang dihimpun, KM Nakri yang dinahkodai Zidan.
Seluruh nelayan yang ditangkap pihak keamanan Thailand ini berasal dari Kabupaten Aceh Timur. Mereka ditangkap, Minggu (19/6). Belum diketahui usia dan alamat lengkap ke-11 nelayan yang ditangkap itu, namun sebagian dari mereka beralamat di Idi Cut, Kecamatan Darul Aman.
Ketika ditangkap, KM Nakri berada di perairan Phuket, Thailand. Mengingat kapal asal Indonesia itu melanggar wilayah negara, sehingga kapal bersama nahkoda dan anak buah kapal (ABK) diamankan untuk pemeriksaan.
Pihak kepolisian setempat dikonfirmasi membenarkan adanya belasan nelayan tersebut yang ditangkap otoritas Thailand. Bahkan pihaknya telah melakukan pengecekan jenis kapal dan nelayan yang ditangkap ke UPTD Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi, namun tidak terdata.
“Kapal yang kabarnya ditangkap otoritas Thailand, tidak terdata di PPN Idi, karena saat melaut keluar melalui dermaga TPI Idi Cut, bukan dari dermaga PPN Idi,” ujar Kapolres Aceh Timur AKBP Mahmun Hari Sandy Sinurat SIK, MH, melalui Kasat Polair AKP Zainurusydi, kepada Waspada, Rabu (22/6).
Anggota DPD RI, H Sudirman, dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya belasan nelayan asal Aceh Timur, dilaporkan ditangkap otoritas keamanan laut Thailand. “Kita sudah terhubung dengan Konsulat Republik Indonesia (KRI) di Songkhla, dan ke 11 nelayan masih diperiksa terkait dugaan illegal fishing di negara itu,” ujar H Sudirman.
Senator asal Aceh itu mengingatkan, para nelayan agar memanfaatkan alat navigasi kapal, sehingga aktivitas di laut lepas tidak masuk ke perairan negara tetangga. “Selama ini nelayan kita kerap ditangkap otoritas keamanan Thailand dan Myanmar. Ini semua karena keterbatasan alat navigasi,” kata H Sudirman, akrab disapa Haji Uma.
Terkait nelayan asal Aceh Timur, yang ditangkap otoritas Thailand, pihaknya mengaku akan membangun koordinasi dan komunikasi dengan pihak KRI di Songkhla. “Hasil komunikasi kita dengan pihak KRI, semua nelayan yang ditangkap itu sehat,” timpa Haji Uma, seraya berharap, proses hukum berjalan lancar dan dipermudah dan terbebas dari berbagai tuduhan. (b11).
Teks Foto : Salah satu Kapal Motor (KM) saat keluar dermaga PPN Idi, Aceh Timur, untuk melakukan penangkapan di perairan Selat Malaka. Foto diambil belum lama ini. Waspada/M Ishak