ACEH TAMIANG (Waspada): Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Nora Idah Nita meminta Pemerintah Aceh untuk segera melakukan langkah tanggap darurat terkait jebolnya tanggul dikawasan Pekan Seruway, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang.
“Jebol tanggul di Kecamatan Seruway perlu segera dilakukan penangganan darurat, kita minta tanggap darurat cepat Pemerintah Aceh untuk membantu Pemerintah Aceh Tamiang,” tegas Nora Idah Nita dalam keterangan pers yang diterima media ini, Senin (14/10) siang.
Nora Idah Nita anggota DPRA dari daerah pemilihan Langsa – Aceh Tamiang juga mengatakan, penangganan ini perlu segera dilakukan, mengingat curah hujan yang semakin tinggi dan arus air semakin deras.
Menurutnya, kehadiran Pemerintah Aceh dalam hal ini Pj Gubernur tentu sangat diharapkan oleh Pemerintah Aceh Tamiang untuk memberi pelayanan dalam kondisi yang dialami masyarakat yang saat mengalami kecemasan dilanda banjir akibat jebolnya tanggul.
Baca juga:
Nora mengutarakan, disamping untuk membantu Pemerintah Aceh Tamiang dalam penanganan darurat, Pemerintah Aceh juga dapat melihat langsung beberapa tanggul yang perlu pembenahan tanggap darurat.
“Intensitas curah hujan tinggi, jadi penanganan darurat juga perlu dilakukan,apalagi letak geografis perkampungan yang berada dalam wilayah Kecamatan Seruway lebih rendah dari keberadaan sungai yang saat ini hanya mengandalkan tanggul ,” tegasnya.
Kondisi ini menurut Nora, diperparah lagi dengan kondisi Ibu Kota Kecamatan Seruway dilanda banjir dengan air yang deras. “Perekonomian lumpuh, dan masyarakat sangat susah untuk mendapatkan logistik untuk penanganan darurat,” tegasnya.
Kemudian dengan hadirnya Pemerintah Aceh dapat melihat langsung jika kedepannya dibangun harus permanen dibuat dengan perencanaan yang matang.
“Mengingat tanggul tersebut sudah beberapa kali dikerjakan pembenahannya tetapi masih jebol, jadi harus dipelajari kondisi kultur tanah agar dapat dibangun tanggul yang kokoh, ” sebutnya seraya mengatakan, sehingga kedepannya tidak terjadi hal seperti saat ini yang dapat mengancam nyawa manusia serta kerugian bentuk lainnya.
Nora menegaskan juga, bahwa dirinya sudah berkoordinasi dengan Ketua DPRA dan mencoba menghubungi Pj Gubernur dan SKPA terkait untuk dapat membantu Pemerintah Aceh Tamiang menangani persoalan yang saat ini sedang dihadapi, bahkan perlu penangganan darurat yang dilakukan oleh pemerintah propinsi dengan cepat dan tepat. (b15).