Kitab Tahdzib al Kamal fi Asma’ al Rijal adalah salah satu kitab ‘ulum al hadist yang secara khusus membahas tentang sanad sanad dan perawi hadits. Kitab Tahdzib al Kamal fi Asma’ al Rijal adalah buah karya ilmiah dari ulama ahli hadist pertengahan abad ke-7 Hijriah yaitu imam al Mizziy (المزي). Nama lengkap imam al Mizziy adalah al Imam al Hafidz Abu al Hajjaj Jamaluddin Yusuf Bin al Zakiy Abdurrahman Bin Yusuf Bin Ali Bin Abdul Malik Bin Ali Bin Ali al Zuhri al Kulabiy al Qadha’i al Mizziy.
Selain itu, imam al Mizziy lahir pada tanggal 10 Rabi’ul Akhir 654 Hijriah di kota Halb (sekarang Aleppo) di negeri Syam dan berdarah Arab dari kabilah Kalb al Qudha’i. Kemudian, dari kota Halb, beliau pindah ke Desa Mizzah di Damaskus. Di Desa Mizzah inilah beliau tumbuh dan berkembang menjadi remaja dan pemuda yang sangat energik dalam mempelajari banyak ilmu keIslaman. Selanjutnya di desa Mizzah inilah yang dinisbahkan kepada namanya, sehingga beliau terkenal dengan panggilan imam al Mizziy yang maksudnya adalah pemuka Islam dari desa Mizzah.
Imam al Mizziy wafat pada hari Sabtu tanggal 12 Shafar tahun 742 Hijriah dan dimakamkan disamping makam istrinya Aisyah Binti Ibrahim Bin Shudaiq di Darul Hadits al Asyrafiyyah-Damaskus dalam usia 88 tahun. Imam al Mizziy memulai pengembaraan ilmiyah mendalami ilmu hadist dan hadist di saat berusia 21 tahun, tepatnya di tahun 675 Hijriah. Ilmu hadist dan hadist pertama dipelajarinya dari syekh al musnid al mu’ammar Zainuddin Abi al Abbas Ahmad Bin Abi al Khair Salamah Bin Ibrahim al Dimasyqi.
Adapun kitab yang dikaji adalah kitab al Hilyah karya syekh Abi Nu’aim. Melalui syekh Zainuddin Abi al Abbas inilah, imam al Mizziy mendapatkan kedudukan sanad yang tinggi, sehingga banyak sanad yang tsiqah darinya. Contoh sanad-sanad yang tsiqah tersebut di antaranya Syarafuddin al Dimiyati, Ibnu al Hulwaniyah, Ibnu al Khabbaz, Ibnu al Aththar, al Birzaliy, Ibnu Hajib(belajar pada imam al Mizziy di Arafah pada musim haji tahun 620 Hijriah), dan lain-lainnya. Imam al Mizziy juga belajar ke Quds al Syarif, Himsha, Himah, Ba’labak, Mekkah, dan Madinah, Mesir, Alexandria, Bilbis, dan terakhir ia belajar di kota Kairo sampai tahun 684 Hijriah kepada syekh Shadraddin Sahnun (W.695.H).
Imam al Mizziy memiliki banyak guru yang seangkatan dengannya. Di antaranya adalah, al Haraniy (661-728), Abu Muhammad al Qasim Bin Muhammad al Birzali (665-739), Abu Abdillah Muhammad Bin Ahmad al Dzahabi (673- 748), dan lain-lainnya. Di antara murid-murid imam al Mizziy adalah Fathuddin Bin Sayyid al Naas al Ya’muri, Syamsuddin al Dzahabi, imam Taqiyuddin al Subki, Ilmuddin al Barzali, ‘Imaduddin Ibn Katsir Sharah, dan lain-lainnya.
Kemampuan bahasa Arab imam al Mizziy telah diakui sejak ia masih muda oleh seorang ulama besar bahasa Arab yang bernama syekh Atsiruddin Abu Hayan al Gharnathiy. Menurut imam Syamsuddin al Husaini imam al Mizziy ulama yang berwawasan luas, piawai dalam hal Alquran, ulum Alquran, ilmu hadist, hadist, bahasa dan sastra Arab, fikih, ushul fikih, dan kaedah fikih. Imam al Mizziy juga terkenal zuhud, ‘afif, dan qana’ah. Adapun latar belakang ditulisnya kitab Tahdzib al Kamal Fi Asma’ al Rijal oleh imam al Mizziy adalah untuk menghimpun guru-guru dari ashaab kutub al sittah dan para perawi dari kutub al sittah.
Kitab yang ditulis oleh imam al Mizziy tentang para perawi kutub al sittah, bukanlah kitab pertama menyangkut dengan hal tersebut. Adapun sebelumnya telah ada kitab al Mu’jam al Musytamil ‘Ala Dzikri Asma’ Syuyukh al Aimmah al Nabil karya imam Ibnu Asakir. Setelah itu, disusul oleh Abu Muhammad Abdul Ghani Ibn Abdul Wahid al Maqdisi (W.600.H) dengan kitabnya al Kamal Fi Asma’ al Rijal. Dan imam al Mizziy adalah ulama ketiga yang menulis tentang para guru dan para perawi kutub al sittah secara lebih sempurna.
Kemudian, imam al Mizziy menyelesaikan penulisan kitabnya Tahdzib al Kamal Fi Asma’ al Rijal selama tujuh tahun, yaitu mulai pada tanggal 9 al Muharram 705 Hijriah sampai dengan hari raya Idul Adha tahun 712 Hijriah. Pada dasarnya kitab Tahdzib al Kamal Fi Asma’ al Rijal adalah mukhtasar atau ringkasan dan penyempurnaan dari kitab imam Abu Muhammad Abdul Ghani al Maqdisi sebelumnya yang berjudul kitab al Kamal Fi Asma’ al Rijal. Kitab Tahdzib al Kamal Fi Asma’ al Rijal, memuat lebih dari 11.605 perawi yang disusun dalam 35 jilid.
Di dalam kitab Tahdzib al Kamal Fi Asma’ al Rijal ini, imam al Mizziy memuat guru-guru dan perawi kutub al sittah baik dari kalangan sahabat, tabi’in, dan tabi’ tabi’in secara lengkap. Imam al Mizziy juga menorehkan corak baru di dalam kitab Tahdzib al Kamal Fi Asma’ al Rijal dengan mencantumkan simbol-simbol penulisan.
Misalnya ع sebagai simbol kutub al sittah, ٤ untuk simbol sunan al arba’ah, خ untuk simbol Shahih al Bukhari, م untuk simbol Shahih Muslim, د untuk simbol kitab Sunan Abu Daud, ت untuk simbol kitab Sunan al Tirmidzi, س untuk simbol kitab Sunan al Nasa’i, ق untuk simbol kitab Sunan Ibnu Majah, خت untuk simbol kitab Ta’liqat imam al Bukhari, بخ untuk simbol kitab al Adab al Mufrad imam al Bukhari, ي untuk simbol kitab Raf’u al Yadain imam al Bukhari, عخ untuk simbol kitab Kala Af’al al ‘Ibad imam al Bukhari, ز untuk simbol kitab al Qira’ah Khalfa al Imam karya imam al Bukhari, مق untuk simbol mukadimah kitab Shahih Muslim, مد untuk simbol kitab al Marasil karya imam Abu Daud, dan lain-lainnya.
Kitab Tahdzib al Kamal Fi Asma’ al Rijal yang terdiri atas 35 jilid tersebut, di dalam jilid 1, dimulai dengan pembahasan tentang sejarah Nabi Saw. Kemudian pada jilid 2, mulai mengulas tentang nama-nama perawi yang diawali oleh huruf alif, seperti Abban, Asma’, Ayyub, Isma’il, dan lain lainnya, begitu seterusnya mengikuti urutan huruf hija’iyyah. Pada jilid terakhir yaitu jilid ke-35 dibahas orang-orang terkenal yang dinisbahkan kepada suku, negeri, pekerjaan, dan gelar atau laqab, para perawi yang masih samar, perawi dari kalangan wanita dan kunyah para perawi wanita.
Di antara kelebihan lain dari kitab Tahdzib al Kamal Fi Asma’ al Rijal adalah Pertama, memadukan para perawi yang ada di dalam kitab Tahdzib al Kamal Fi Asma’ al Rijal dengan para perawi kutub al sittah yang belum terdaftar di dalam kitab tersebut. Kedua, Disebutkan sejumlah biografi para perawi agar dapat dibedakan dengan yang lain. Ketiga, memuat sejarah dari para guru ashaab kutub al sittah, para perawinya, jarh wa ta’dil, tahun lahirnya, tahun wafatnya, dan sebagainya.
Keempat, para perawi diklasifikasikan ke dalam empat fishal atau bagian. Yaitu bagian yang terkenal dengan nama ayahnya, kakeknya dan keluarganya. Bagian yang terkenal dengan nama sukunya, negerinya atau kerajaannya. Bagian yang terkenal dengan laqabnya. Dan bagian para perawi yang mubham atau majhul (tidak dikenal). Kelima, seluruh biografi perawi disusun berdasarkan alfabetis. Keenam, terdapat simbol-simbol sebelum nama perawi yang mengindikasikan perawi ada terdapat di dalam kitab tertentu khususnya dari kitab kutub al sittah.
Contoh kutipan dalam kitab Tahdzib al Kamal Fi Asma’ al Rijal berdasarkan kunyah (nama panggilan), perawi nomor 8.779 yang merupakan perawi dari kitab س (Sunan al Nasa’i), yaitu ابو ابراهيم الترجماني اسمه اسماعيل بن ابراهيم بن بسام روى عن شعيب بن صفوان و غيره روى عنه زكريابن يحي السجزي و غيره روى له النساءي و قد تقدم في الاسماء Adapun contoh berdasarkan Laqab (nama gelaran), contohnya perawi nomor 11.111 yaitu ابو ااحواص محمد بن الهيثم بن حماد قاضي عكبرا كنيته ابو عبد الله و ابو الاحواص لقب Sedangkan yang berdasarkan mubhamat atau majhul hal (perawi tidak dikenal keadaannya), contohnya perawi nomor 11.176 yang menjadi perawi di dalam kitab al Adabu al Mufrad imam al Bukhari (بخ) dan perawi dalam kitab Sunan Abu Daud imam Abu Daud (د).
Yaitu ابراهيم بن ابي اسيد البراد عن جده عن ابي هريرة اياكم و البغضة و اياكم و ال و الحسد ان لم يكن جده سالم بن عبد الله البراد مولى القرشيين فلا ادري من هو Contoh perawi berdasarkan huruf mu’jam atau hurug hija’iyyah adalah sebagai berikut احمد بن ابراهيم بن خالد الموصلي، ابو علي نزيل بغداد. Kemudian contoh berdasarkan perawi perempuan dengan nomor perawi 11.414 yang dimuat di dalam semua kitab kutub al sittah (ع) adalah اسماء بنت ابي بكر الصديق زوجة الزبير بن العوام وهي شقيقة عبد الله بن ابي بكر، امهما ام العزى قيلة.
Demikian contoh kecil isi dari kitab Tahdzib al Kamal Fi Asma’ al Rijal karya imam al Mizziy. Sangat terasa bahwa kitab Tahdzib al Kamal Fi Asma’ al Rijal begitu kaya dengan informasi tentang para perawi hadist. Sehingga alangkah sayangnya jika umat Islam tidak mengkaji dan mendalaminya.
Semoga masih terus ada generasi Islam yang menyibukkan diri dengan ilmu dan kitab-kitab turats ilmu hadist, agar ilmu hadist ini tetap hidup dan menerangi umat Islam. Wallahu’alam. WASPADA.id
Penulis adalah Dosen Hadits Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.