Musnad Abi Ya’la al Maushiliy (مسند ابي يعلى الموصلي ) adalah salah satu kitab induk hadist di luar kutub al tis’ah (sembilan kitab induk hadist) dan merupakan kitab induk hadist abad ke-2 Hijriah yang sangat masyhur pada zamannya.
Musnad Abi Ya’la al Maushiliy (مسند ابي يعلى الموصلي ) adalah salah satu kitab induk hadist di luar kutub al tis’ah (sembilan kitab induk hadist) dan merupakan kitab induk hadist abad ke-2 Hijriah yang sangat masyhur pada zamannya.
Kitab Musnad Abi Ya’la al Maushiliy ditulis oleh imam Abu Ya’la Ahmad Bin Ali Bin al Musanna Bin Yahya Bin Isa Bin Hijaj Bin Dinar al Tamimi al Maushiliy. Imam Abu Ya’la Lahir pada tanggal 13 Syawal tahun 210 Hijriah di Maushil sebelah Utara kota Baghdad dan wafat di Iraq pada tanggal 14 Jumadil Awal tahun 307 Hijriah dalam usia 97 tahun.
Sementara Imam Abu Ya’la sendiri seangkatan dengan imam al Nasa’i, hanya saja dari sisi usia, imam Abu Ya’la lebih tua 5 tahun dari imam al Nasa’i. Kota Maushil atau Mosul tempat kelahiran imam Abu Ya’la, merupakan ibu kota Governorat (kegubernuran) Ninawa yang terletak 396 km sebelah Utara Baghdad. Kota Maushil atau Mosul bermuara di sungai Tigris dengan jumlah penduduk kota ini berdasarkan data tahun 2002 berjumlah 1.739.800 jiwa dan merupakan kota terbesar ke tiga di Iraq setelah Baghdad dan Bashra.
Sejarah kota Maushil dimulai sejak abad ke-25 sebelum Masehi dan selama 13 abad kota ini dikuasai sepenuhnya oleh bangsa Asiria, bahkan di masa lampau kota Maushili pernah lebih besar dari kota Babylon. Kota Maushil adalah kota penting di Mesopotamia, karena kota itu tempat lahirnya peradaban, dengan penemuan penemuan penting seperti roda, bercocok tanam biji bijian, dan penggunaan tulisan tangan. Maushil atau Mosul artinya titik penghubung, karena terletak di tengah rute yang menghubungkan Mesopotamia Utara dengan Anatolia.
Sejak abad ke-7 Masehi, Maushil yang terletak di tepi Barat sungai Tigris bersebrangan dengan kota Asiria kuno Nineveh di tepi Timur. Kondisi tersebut yang menyebabkan orang-orang Muslim Arab, Kurdi, dan Turki mudah masuk ke wilayah itu. Pada tahun 637 Masehi, kota Maushil dianeksasi oleh kekhalifahan Rashidin di bawah pimpinan Utba Bin Farqad al Salami dan pada tahun 1538 Masehi, sultan Sulaiman merebut Maushil dari kekuasaan Persia serta menjadikannya bahagian dari Kekaisaran Turki Utsmani.
Selanjutnya, di dalam biografinya tertulis bahwa Imam Abu Ya’la mendalami ilmu hadist dan hadist-hadits Nabi Saw ke berbagai wilayah, di antaranya ke Mesir, Kufah, Bashrah, Hamzan, Abdan, Mekkah, Madinah dan lain lainnya. Imam Abu Ya’la juga memiliki banyak guru, di antaranya adalah Muhammad Bin al Farraj, Ahmad Bin Hanbal, Ali Bin al Madini, Ibnu Ma’in, Utsman Ibnu Abi Syaibah, Amru al Naqid Ali Bin al Ju’di, Ahmad Bin Isa al Tustari, Ahmad Bin Ibrahim al Maushili, Ahmad Bin Mani’, Ahmad Bin Muhammad Bin Ayyub, Khslid Bin Murdas, Khalifah Bin Khiyath, dan lain lainnya.
Menurut imam Abu Ya’la ia menggali ilmu kepada tidak kurang dari 278 orang guru, di antaranya seperti yang telah disebutkan di atas. Imam Abu Ya’la memiliki banyak murid yang mengambil hadist dari beliau, di antaranya adalah al Hafidz Abu Abdurrahman al Nasa’i yang meriwayatkan hadits dari Abu Ya’la di dalam kitab al Kunna, al Hafidz Abu Zakaria Bin Muhammad Bin Azdi, Abu Hatim Bin Hibban, Abu al Fath al Azdi, Abu Ali al Husain Bin Muhammad al Naisaburi, Hamzah Bin Muhammad al Kinani, al Thabrani, Abu Bakar Muhammad Bin Ibrahim al Isma’ili, Abu Ahmad Abdullah Bin Abdi, Ibnu al Sunni, Abu Amri Bin Hamdan al Hain, Abu Bakar Muhammad Bin Ibrahim al Maqra’, al Qadhi Yusuf Bin al Qasim al Mayanaji, Muhammad Bin al Nadhr al Nukhas, dan lain-lainnya.
Pandangan ulama ahli hadist tentang Abu Ya’la al Maushiliy sangat mengapresiasi. Imam al Daraquthni mengatakan bahwa imam Abu Ya’la al Maushiliy adalah tsiqah ma’mun. Yazid Bin Muhammad al Azdy mengatakan bahwa imam Abu Ya’la al Maushiliy sangat menjaga agama dan akhlaqnya. Imam Abul Fida’ Ismail Bin Katsir mengatakan di dalam kitabnya al Bidayah Wa Nihayah, bahwa imam Abu Ya’la adalah ulama yang menjaga hafalan dan karangannya dengan baik, adil dalam periwayatan haditsnya serta dhabit dalam apa yang diucapkannya.
Beberapa kitab populer karya dari imam Abu Ya’la al Maushiliy adalah kitab Hadist Muhammad Bin Bundar, kitab Mu’jam Abi Ya’la al Maushiliy, dan kitab al Mafarid Li Abi Ya’la al Maushiliy. Adapun yang paling monumental dari karya imam Abu Ya’la al Maushiliy adalah kitab Musnad Abi Ya’la al Maushiliy. Kode catatan kaki yang digunakan dalam kitab Musnad Abi Ya’la al Maushiliy adalah ت untuk yang diriwayatkan oleh imam Tirmidzi, د untuk yang diriwayatkan oleh imam Abu Daud, م untuk yang diriwayatkan oleh imam Muslim, خ untuk yang diriwayatkan oleh imam al Bukhari, حم untuk yang diriwayatkan oleh imam Ahmad Bin Hanbal, ق untuk yang diriwayatkan oleh imam Ibnu Majah, س untuk yang diriwayatkan oleh imam al Nasa’i, دي untuk yang diriwayatkan oleh imam al Darimiy, ط untuk yang diriwayatkan oleh imam Malik dalam kitab الموطا مالك dan pada bahagian akhir kitab Musnad Abi Ya’la al Maushiliy, terdapat faharis atau indeks, guna memudahkan dalam melacak hadistyang ada di dalam kitab Musnad Abi Ya’la tersebut.
Daftar indeks di dalam kitab Musnad Abi Ya’la, dibagi menjadi dua bahagian, Pertama, Indeks untuk mencari hadits berdasarkan tema yang ingin dicari (indeks tematik) yang penyusunannya menggunakan metode alpabetis atau berdasarkan urutan huruf hija’iyah. Kedua, Indeks berdasarkan periwayat, yaitu ibdeks yang disusun berdasarkan urutan para sahabat yang terdapat di dalam kitab Musnad Abi Ya’la al Maushiliy.
Selanjutnya, kitab Musnad Abi Ya’la al Maushiliy memiliki kelebihan tertentu, Pertama, Menjadi rujukan dari banyak para ulama pada zamannya. Kedua, Disusun berdasarkan nama sahabat yang memudahkan dalam mencari hadits, yaitu cukup hanya dengan melihat nama perawi a’la nya saja. Ketiga, Kitab Musnad Abi Ya’la disertai catatan kaki yang lengkap yang menunjukkan bahwa hadist-hadist yang diriwayatkan di dalam kitab Musnad Abi Ya’la, juga ada diriwayatkan dalam kitab hadits lain, khususnya kitab kutub al sittah. Keempat, Kitab Musnad Abi Ya’la ini juga memuat hadits hadits tematik fikih, yang memudahkan dalam pencarian hadits, berkaitan dengan tema fikih tertentu. Kelima, Kitab Musnad Abi Ya’la al Maushiliy paling banyak memuat hadits hadits marfu’ (bersumber dari Nabi Saw) dari pada hadits mauquf (bersumber dari sahabat) dan maqthu’ (bersumber dari tabi’in).
Adapun sisi kurang dari kitab Musnad Abi Ya’la al Maushiliy ini di antaranya, tidak menyebutkan tentang kualitas hadist yang ada di dalam kitab tersebut. Kemudian, kitab Musnad Abi Ya’la al Maushiliy telah ditahqiq oleh Husein Bin salim Asad al Darani dan telah dicetak di Damaskus oleh penerbit Dar al Ma’mun pada tahun 1404 Hijriah (1984.M) dan kemudian kitab Musnad Abi Ya’la al Msushiliy juga dicetak di Jeddah Saudi Arabia oleh percetakan Dar al Qiblah pada tahun 1988 Miladiah.
Selain itu, bagi penggemar ilmu yang sedang mendalami kitab zawa’id, maka kitab Musnad Abi Ya’la al Maushiliy juga sudah dihimpun sebagai kitab zawa’id bagi kutub al sittah oleh al hafidz Ali Bin Abi Bakar al Haitsami (W.807.H) dalam kitabnya yang berjudul المقصد العلي فى زواءد ابي يعلي الموصلي dan kitab ini telah diterbitkan di Beirut, oleh penerbit Dar al Fikri pada tahun 2006 Miladiah.
Di akhir tulisan ini, penulis membuat perumpamaan, bahwa danau ilmu tidak pernah kering, meskipun air ilmunya tenang tanpa riak dan gelombang, namun indah menentramkan bagi para peminat dan pencari ilmu.
Semoga imam Abu Ya’la al Maushiliy dan semua para ulama yang telah mendarmabhaktikan hidupnya untuk pengembangan ilmu, demi tercerahkannya umat, mendapatkan keberkahan dan ampunan serta limpahan pahala yang tiada tara dari Allah Swt. Aamiin Ya Rabbal’alamiin. Wallahu’alam. WASPADA.id
Penulis adalah Dosen Hadits Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.