Tafakur Musnad Abi Daud Al Thayalisi: Jejak Muhadist Kota Bashrah-Irak

  • Bagikan
Tafakur Musnad Abi Daud Al Thayalisi: Jejak Muhadist Kota Bashrah-Irak

“Musnad Abi Daud al Thayalisi ( مسند ابي داود الطيالسي ) adalah salah satu kitab induk hadist tertua abad ke-2 Hijriah, yang memuat 3.000 buah hadist. Kitab ini ditulis oleh seorang muhadist besar kota Bashrah, yaitu imam Sulaiman Ibn Daud Ibn al Jarud al Thayalisi. Kitab Musnad Abi Daud al Thayalisi merupakan kitab musnad tertua dengan sanad yang sangat lengkap”

Adapun imam Abu Daud al Thayalisi adalah ulama hadist generasi pertama penulis kitab musnad, yang kemudian diikuti oleh ulama ahli hadits berikutnya, seperti imam Asad Bin Musa, imam Musa al Abbasi, imam Musaddad al Bashri, imam Nu’aim Bin Hammad al Khaza’i, imam Ahmad Bin Hanbal, imam Ishaq Bin Rahawaih, dan imam Utsman Bin Abi Syaibah.

Imam Abu Daud al Thayalisi lahir di Bashrah – Irak tahun 133 Hijriah (750 M) dan wafat di Bashrah – Irak pada tahun 204 Hijriah (819 M) dalam usia 71 tahun. Imam Abu Daud al Thayalisi banyak menggali ilmu khususnya tentang hadits dan ‘ulum al hadist di kota Baghdad. Di kota Baghdad ini, menurut yang dijelaskan oleh imam al Dzahabi di dalam kitab Tadzkirat al Hufaadz ( تذكرة الحفاظ ) , jilid 1, halaman 164, imam Abu Daud al Thayalisi belajar dengan banyak ulama, di antaranya adalah dengan imam Hammad Ibn Salama, imam Abu Awana (W.151.H), imam Hisyam al Dustuwa’iy (W.152.H), imam Muhammad Ibn Abdirrahman, imam Warqa’ Ibn Umar al Yasykuri al Kufi, Fulaih Bin Sulaiman al Jaza’i, imam Malik Ibn Anas dan lain-lainnya.

Kitab Musnad Abi Daud al Thayalisi ditahqiq oleh Doktor Muhammad Abdul Muhsin al Turki. Kitab ini terdiri atas empat jilid dengan rata-rata jumlah halaman perjilidnya 723 halaman. Kitab ini diterbitkan pertama kali atas kerjasama dengan Markaz Buhuts Wa Dirasat al ‘Arabiyyah Wa al Islamiyyah Bi Daar Hijri ( مركز البحوث و الدراسات العربية و الاسلامية بدار هجر ) pada tahun 1419 Hijriah (1999 M). Pandangan ulama ahli hadist terhadap imam Abu Daud al Thayalisi sangat positif, misalnya pandangan imam Ibnu al Madiniy yang mengatakan ما رايت احفظ من ابي داود الطيالسي.

Artinya, Aku tidak pernah melihat orang yang lebih hafal hadits melebihi dari Abu Daud al Thayalisi dan Waki’ mengatakan ما بقى احد احفظ لحديث طويل من ابي داود الطيالسي. Artinya, Tidak ada seorangpun yang lebih hafal tentang hadist-hadist yang panjang melebihi dari Abu Daud al Thayalisi. Waki’ juga mengatakan ابو داود الطيالسي جبل العلم. Artinya, Abu Daud al Thayalisi adalah gunungnya ilmu. Imam al Khathib al Baghdadi mengatakan ابو داود الطيالسي كان حافظا مكثرا ثفة ثبتا Artinya, Abu Daud al Thayalisi adalah orang yang hafal hadist, banyak menguasai hadist, terpercaya dan tetap teguh dalam hal hadist.

Para ulama ahli hadist yang meriwayatkan hadist dari imam Abu Daud al Thayalisi di antaranya adalah Ibrahim Bin Muhammad Abu Ishaq al Halibiy, Ibrahim Bin Marzuq al Bashari, Ahmad Ibn Ibrahim al Dauraqiy, Ahmad Bin Asham al Ashbahaniy, Abu Mas’ud Ahmad Ibn al Farat, Ishaq Bin Manshur al Kusaj, Basyar Bin Samir Bin Basyar al ‘Ujailiy, al Syariy Ibn Yahya Ibn Iyas al Syaibaniy, Sahal Bin Aslam al ‘Adawiy, Shalih Bin Rustam al Mazaniy, Abdullah Bin Bukhair Bin Humran al Tamimiy, Amir Bin Ibrahim Bin Waqid Bin Abdillah al Asbahaniy, Abdurrahman Bin Budail Bin Maisarah al ‘Uqailiy, al Mughirah Bin Muslim al Qasmsliy, Wuhaib Bin Khalid Ibn ‘Ajlan al Bahiliy, Sulaiman Bin al Mughirah al Qaisiy, dan lain-lainnya.

Imam Abu Daud al Thayalisi banyak melakukan perjalanan ilmiah di antaranya ke Khufah, Khurasan, Mekkah, Madinah, Mesir, dan lain lainnya. Menurut imam Yunus Bin Hubaib hasil pengembaraan ilmiahnya membuat imam Abu Daud al Thayalisi menghafal 100 ribu buah hadist (Lihat kitab الرحلته في طلب الحديث halaman,180 dan lihat juga kitab تهذيب التهذيب jilid,4, halaman, 186). Sebagai seorang ulama hadist terkemuka, imam Abu Daud al Thayalisi tentunya memiliki banyak murid, di antaranya adalah Yunus Bin Hazbib Bin Abdul Qahir Abu Basyar al Ashbahaniy, Ahmad Bin Muhammad Bin Hanbal, Muhammad Bin Basyar Bin ‘Utsman Bin Daud Bin Kaisan, Mahmud Bin Ghailan al ‘Adawiy, dan lain-lainnya.

Kitab Musnad Abi Daud al Thayalisi di dalamnya juga membahas syarah atau penjelasan tentang istikhraj zawa’id ( استخراج زواءد ) atau penelusuran tentang hadist-hadist yang ditambahkan di dalam kitab tersebut, tartibiyah ‘ala al atraf ( ترتبية على الاطراف ) atau urutan atas penggalan pada matan hadist, tartibiyah ‘ala al abwabi al fiqhiyah ( ترتبية على الابواب الفقهية ) atau urutan atas bab-bab fikih, istikhraj tsalaatsiyaatuhu ( استخراج ثلاثياته ) atau pembahasan sanad majhul (tidak dikenal) pada hadist marfu’ dalam rentang sanad antara imam Abu Daud al Thayalisi sebagai perawi dengan Nabi Saw sebagai sumber.

Kitab Musnad Abi Daud al Thayalisi pada jilid 1, halaman 86 memulai pembahasan isi kitab dengan hadist-hadist yang diriwayatkan oleh Abu al Shidiq Radhiyallahu ‘anhu ( احاديث ابي بكر رضي الله عنه ). Periwayatan hadits dari sayidina Abu Bakar al Shidiq ini, dimulai dengan penyebutan nama sayidina Abu Bakar al Shidiq secara lengkap sebagai berikut اسمه عبد الله بن عثمان بن عامر بن عمرو بن سعد بن تميم بن مرة القريشى التيمى ابو بكر الصديق بن ابى قحافة خليفة رسول الله ص كان اسمه فى الجاهلية عبد الكعبة فسماه رسول الله ص عبد الله و لقب بالصديق.

Artinya, Namanya, Abdullah Bin Utsman Bin Amir Bin Amru Bin Sa’ad Bin Tamim Bin Murah al Quraisiy al Taimiy Abu Bakar al Shidiq Bin Abi Quhafah Khalifah Rasulullah Saw. Namanya pada waktu masih jahiliyah adalah Abdul Ka’bah maka setelah Islam namanya diganti oleh Rasulullah Saw dengan Abdullah dan laqab (nama panggilannya) al Shidiq.

Kemudian Imam Abu Daud al Thayalisi di dalam kitabnya Musnad Abi Daud al Thayalisi, jilid 1, halaman 87, baru menuliskan hadits pertama riwayat sayidina Abu Bakar al Shidiq berikut ini :حدثنا شعبة قال اخبرنا عثمان بن المغيرة قال سمعت على بن ربيعة الاسدى يحدث عن اسماء او ابى اسماء الفزارى قال سمعت عليا رضى الله عنه يقول كنت اذا سمعت من رسول الله ص حديثا ينفعنى الله عز وجل بما شاء ان ينفعنى قال على و حدثنى ابو بكر و صدق ابو بكر رضى الله عنه ان رسو الله ص قال ما من عبد يذنب ذنبا ثم يتوضا و يصلى ركعتين ثم يستغفر الله الا غفر له ثم تلا هذه الاية و الذين اذا فحشة او ظلموا انفسهم ذكروا الله فاستغفروا لذنوبهم سورة ال عمران ١٣٥).

Artinya, Telah menceritakan kepada kami Syu’bah ia berkata telah mengabarkan kepada kami Utsman Bin al Mughirah ia berkata aku telah mendengar Ali Bin Rabi’ah al Asadiy menceritakan dari Asma’ atau Abi Asma’ al Fazariy ia berkata aku telah mendengar Ali radhiyallahu ‘anhu berkata aku jika mendengar dari Rasulullah Saw hadist yang bermanfaat bagiku di sisi Allah Yang Maha Mulia dengan apa yang dikehendaki bermanfaat bagiku.

Ali berkata dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar dan Abu Bakar adalah orang yang terpercaya semoga Allah meridhainya adalah Rasulullah Saw bersabda tidaklah seorang hamba yang banyak berbuat dosa, kemudian dia berwudhu’ dan shalat dua reka’at kemudian memohon ampunan kepada Allah Swt kecuali Allah Swt akan memberi ampunan kepadanya, kemudian dibacakan surat Ali Imran ayat 135 yang artinya, Dan orang-orang yang apabila berbuat keji (dosa) dan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, segera mereka mengingat Allah, lalu mereka memohon ampunan atas dosa-dosa mereka.

Akhirnya kita akan sampai kepada satu titik kesadaran yang dalam, alangkah besarnya jasa para ulama termasuk imam Abu Daud al Thayalisi dalam mencerdaskan dan membimbing umat, agar mengenal hadist-hadist Nabi Saw sebagai sumber hukum kedua di dalam Islam setelah kitab suci Alquran.

Semoga Allah Swt senantiasa melimpahkan pahala yang sebesar besarnya kepada mereka para ulama dan pecinta ilmu. Aamiin Ya Rabbal’alamiin. Wallahu’alam. WASPADA.id

Penulis adalah Dosen Hadist Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tafakur Musnad Abi Daud Al Thayalisi: Jejak Muhadist Kota Bashrah-Irak

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *