Tafakur Al Tafsir Al Wasith: Karya Emas Grand Syaikh Al Azhar Abad Ke-21 Miladiah

  • Bagikan
Tafakur Al Tafsir Al Wasith: Karya Emas Grand Syaikh Al Azhar Abad Ke-21 Miladiah

Oleh Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA (Abu Chik Diglee)

Al Tafsir Al Wasith Li Al Qur’an Al Karim ( التفسير الوسيط للقران الكريم ) adalah sebuah kitab tafsir Al Qur’an buah karya dari Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawiy (شيخ محمد سيد طنطاوى) seorang Grand Syaikh (شيخ الازهر الشريف) atau Imam Besar Al Azhar (الامام الاكبر الازهر) era tahun 1986 sampai dengan tahun 2010 Miladiah. Grand Syaikh merupakan jabatan ulama Islam Sunni yang dihormati dan sekaligus jabatan publik penting di Mesir (Lihat Beettie, Kirk J, Egypt During The Sadat Years, Palgrave Macmillan, 2000, halaman, 225).

Gelar yang diberikan oleh Al Azhar University kepada Grand Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawy adalah gelar resmi yang ada di Al Azhar University dengan merujuk kepada Undang-undang Nomor 103 tahun 1961 mengenai Pengembangan Universitas Al Azhar, dengan dibubarkannya Dewan Ulama Senior Al Azhar dan digantikan dengan Akademi Riset Islam. Dengan dikeluarkannya peraturan ini, maka Syaikh Al Azhar merupakan Imam Besar Al Azhar dan sekaligus imam yang diminta pendapatnya mengenai urusan-urusan keagamaan, yang sesuai dengan Al Qur’an dan ilmu ilmu Islam.

Pengangkatan Imam Besar Al Azhar sesuai dengan Keputusan Presiden Mesir yang diambil dari Anggota Akademi Riset Islam. Meskipun gelar Imam Besar Al Azhar pertama kali digunakan mulai tahun 1961, tetapi sejak abad ke-14, Masjid Al Azhar dan Universitas Al Azhar telah dipimpin oleh Musyrif Al Azhar, kemudian gelar itu diganti menjadi Nazhir Al Azhar. Selanjutnya, pada masa Kesultanan Utsmaniyah gelar tersebut menjadi Grand Syaikh Al Azhar atau Syaikh Besar Al Azhar (Lihat Bannett, Clinton, Muslims And Modernity: An Introduction To The Issues And Debates, 2005, halaman, 220).

Kitab Al Tafsir Al Wasith Li Al Qur’an Al Karim karya Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawy terdiri atas 15 jilid, diterbitkan pertama kali di Kairo oleh penerbit Dar al Sa’adah pada tahun 1997 Miladiah. Kitab Al Tafsir Al Wasith Al Qur’an Al Karim ditulis dengan menggunakan metode tahlili yaitu tertib mengikuti tertib mushaf atau ayat, dimulai dari surat Al Fatihah sampai surat Al Nas.

Selain itu, kitab Al Tafsir Al Wasith Al Qur’an Al Karim terdiri atas 7000 halaman yang ditulis dalam kurun waktu sepuluh tahun, yaitu sejak tahun 1965 sampai tahun 1975. Kitab Al Tafsir Al Wasith karya Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawi di dalam penulisannya menggunakan corak penafsiran Adabi Wa al Ijtima’i.

Corak penafsiran ini lebih menitikberatkan kepada pemahaman terhadap sosiologi Islam bukan pada aspek balaghah atau sastra, nahwu, dan perbedaan madzhab. Dengan demikian, kitab Al Tafsir Al Wasith karya Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawy ini lebih sederhana dan mudah dipahami serta disesuaikan dengan peristiwa yang terjadi, baik berupa kemasyarakatan maupun tatanan peradaban.

Adapun sumber penafsiran yang digunakan di dalam kitab Al Tafsir Al Wasith adalah perpaduan antara tafsir bi al ra’yi dan tafsir bi al ma’tsur yang biasa disebut dengan istilah tafsir bi al Iqtirani, yaitu cara menafsirkan Al Qur’an dengan didasarkan pada perpaduan antara sumber tafsir riwayah yang kuat dan shahih dengan ijtihad hasil pemikiran yang sehat.

Salah satu contoh penafsiran yang ada di dalam kitab Al Tafsir Al Wasith karya Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawy tentang surat al Fatihah pada jilid, 1, halaman, 13, adalah sebagai berikut : سورة الفاتحة : سورة الفاتحة هى السورة الوحيدة التى امر الاسلام اتباعه ان يقرؤها فى كل صلاة و فى جميع الركعات و فى كل الاوقات و لهذا اصبح حفظها ميسورا لكل مؤمن

Artinya, Surat Al Fatihah adalah satu surat yang memerintahkan untuk diikuti dan dibaca pada setiap shalat dan dibaca di dalam setiap rekaat dan dibaca di dalam setiap waktu shalat.

Hal ini membantu mempermudah bagi setiap orang beriman dalam menghafalnya. Kitab Al Tafsir Al Wasith karya Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawy memiliki beberapa karakter tertentu, di antaranya adalah menggunakan metode tahlili yang bersifat analisis, menggunakan pendekatan multidisipliner, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, lugas, dan sederhana, tidak menggunakan riwayat-riwayat Israiliyat dan tanpa fanatisme madzhab, menguraikan ayat Al Qur’an secara terperinci dan menyeluruh, menjelaskan asbab al nuzul ayat bagi ayat-ayat yang ada asbab al nuzulnya secara shahih dan terpercaya, dan mengacu kepada kitab-kitab induk tafsir dengan berbagai manhajnya.

Selanjutnya, penting juga untuk mengetahui lebih dalam tentang biografi Grand Syaikh Al Azhar periode tahun 1986 sampai dengan tahun 2010 Miladiah, yaitu Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawy. Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawy dilahirkan di desa Saleem Syarqiyah Thoma Sohag (Suhaj) – Mesir pada tanggal 28 Oktober 1928 dan wafat di Riyadh – Arab Saudi pada tanggal 15 Maret tahun 2010 dalam usia 81 tahun karena mengalami sakit serangan jantung.

Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawy untuk pertama kalinya menjadi dosen di Institut Agama Iskandariah pada tahun 1944, ia berhasil meraih gelar Doktor dalam bidang Tafsir Hadist pada tanggal 5 September 1966, dengan predikat Cumlaude (Imtiyaz) dan kemudian diberi mandat oleh Al Azhar University menjadi Ustadz Musa’id (Professor Madya) di Universitas Madinah.

Kemudian dilanjutkan menjadi anggota dosen di fakultas Ushuluddin pada tahun 1968 dan tahun 1972 Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawy menjadi dosen di fakultas bahasa Arab dan Studi Islam di Universitas Islam Libya. Selanjutnya, pada tahun 1980 sampai dengan tahun 1984 Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawy pindah ke Arab Saudi dengan posisi sebagai Ketua Jurusan Tafsir di pascasarjana Universitas Islam Madinah. Setelah itu Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawy kembali ke Mesir pada tahun 1985 untuk menjabat sebagai Dekan pada Fakultas Dirasat al Islamiyah di Institut Agama Aleksandria Cairo.

Setelah itu, pada tanggal 28 Oktober 1986 Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawy ditunjuk sebagai Mufti Besar Mesir tepat di usianya yang ke-58 tahun, dan jabatan itu diembannya selama 10 tahun, sampai ia diangkat menjadi Imam Besar Masjid Al Azhar dan sekaligus dinobatkan menjadi Grand Syaikh Universitas Al Azhar oleh Presiden Mesir Hosni Mubarak pada tanggal 27 Maret 1996.

Sebagai Grand Syaikh Al Azhar, tentunya Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawy memiliki banyak karya akademik, di antaranya adalah kitab Tafsir Al Wasith (15 jilid), kitab Al Qissah Fi Al Qur’an Al Karim (2 jilid), kitab Banu Israil Fi Al Qur’an Wa Al Sunnah (2 jilid), kitab Hadist Al Qur’an ‘An Al Awatir Al Insaniyyah, kitab Adab Al Hiwar Fi Al Islam, kitab Al Mar’ah Fi Al Islam, kitab Al Saraya Al Harbiyah Fi ‘Ahdi Al Nabawiy, kitab Jawami’ Al Du’a Min Al Qur’an Wa Al Sunnah, kitab Al Sunan Al Maqbul, kitab Fatawa Syar’iyyah, kitab Ahkam Al Haj Wa Al ‘Umrah, kitab Al Ijtihad Fi Al Ahkam Al Syar’iyyah, kitab Muamalat Al Bunuk Wa Ahkamuha Al Syar’iyyah, dan lain-lainnya.

Menurut Muhammad Rajab Bayyomi, kitab Al Tafsir Al Wasith karya Syaikh Muhammad Sayyid Thanyhawy sejajar dengan kitab tafsir ulama kontemporer lainnya, seperti kitab tafsir Al Manar karya Rasyid Ridha, kitab tafsir Fi Dzilal Al Qur’an karya Sayid Qutub, dan kitab tafsir Sya’rawy karya Muhammad Mutawally Sya’rawy. Akhirnya, tanpa terasa kita diantarkan kepada satu titik kesadaran yang dalam, bahwa betapa kayanya dunia Islam dengan berbagai macam ilmu, baik yang berasal dari era klasik maupun era kontemporer.

Mudah-mudahan, semangat keilmuan itu dapat terus terpelihara pada diri umat Islam dan kepada Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawy kita berterimakasih atas kitab Al Tafsir Al Wasith dan kitab kitab lain yang beliau persembahkan untuk dunia Islam.

Semoga Allah Swt memberikan limpahan pahala yang tidak terhingga kepada Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawy atas semua ilmu yang telah didarmabaktikan kepada umat Islam. Wallahua’lam. WASPADA.id

Penulis adalah Dosen Hadist Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *