TAA Cang Panah Sumut Dukung Keputusan SUBA

- Aceh
  • Bagikan

IDI (Waspada): Kebijakan Pengurus Pusat Solidaritas Ummah Ban Sigom Aceh (SUBA) dalam menghentikan sementara pemulangan warga Aceh, dari negara Malaysia, kini mulai mengalir dukungan. Salah satunya diutarakan Tim Adat Aceh (TAA) Cang Panah Sumatera Utara (Sumut).

“Selama ini kita di Sumatera Utara, ikut membantu dan memfasilitasi pemulangan warga Aceh dari Malaysia. Bahkan jumlahnya mencapai 1.618 orang,” kata Pengurus Tim Adat Aceh (TAA) Cang Panah Sumut, Tgk H Zulkifli Hamzah (foto) menjawab Waspada.id, Selasa (18/1).

Tetapi, lanjut pria yang akrab disapa Abu Zulham Tibor itu, sikap baik yang dilakukan pihaknya dalam membantu dan memfasilitasi seluruh masyarakat Aceh yang dipulangkan tersebut dibalas dengan cacian dan makian. Kata-kata kotor dan tidak sepatutnya diucapkan itu berasal dari beberapa warga Aceh yang dibantu dan difasilitasi pemulangan oleh SUBA.

“Padahal, mereka (warga Aceh—red) ini kita sambut dengan upacara tepung tawar atau peusijuk di bandara saat tiba dari Pulo Batam. Selanjutnya kita fasilitasi pemberangkatan dari Bandara Internasional Kualanamu ke Aceh, menggunakan bus angkutan umum,” sebut Abu Zulham Tibor.

Begitu juga dengan seluruh barang bawaan, dibantu angkat dan dibawa ke dalam bagasi bus. Bahkan rata-rata barang bawaan mereka dalam skala banyak. “Kita akui ada kutipan uang bagasi sebesar Rp50 ribu terhadap sebagian warga Aceh, yang membawa barang banyak, namun itu bukan untuk pribadi kami, melainkan untuk ongkos bagasi bus, karena barang bawaan sebagian penumpang yang pulang dari Malaysia ini kapasitasnya banyak,” timpanya.

Gara-gara tambahan uang Rp50 ribu untuk bagasi bus, Abu Zulham Tibor bersama rekan-rekan TAA Cabang Panah Sumatera Utara, dicaci dan dimaki serta disebut sebagai ‘preman bandara’ oleh beberapa warga Aceh itu. Bahkan bukti rekaman suara cacian itu dikirim ke berbagai media sosial.

“Kami tidak harap pujian atas bantuan yang kami berikan dalam pemulangan warga Aceh ini. Tapi kami tidak tahan dengan cacian dan makian juga. Jika SUBA ingin melanjutkan misi pemulangan warga Aceh dari Malaysia, maka pihaknya mundur dan dipersilakan mencari pihak lain,” kata dia.

Oleh karenanya, Abu Zulham Tibor sangat mendukung kebijakan SUBA Pusat, dalam menghentikan sementara pemulangan lanjutan warga Aceh dari Malaysia. “Kita sudah mengorbankan waktu dan meninggalkan keluarga demi membantu sesama masyarakat Aceh. Tapi sebagian warga Aceh justru menuduh kami sebagai preman bandara di medsos,” tutur Abu Zulham Tibor, seraya mengaku apapun keputusan SUBA dalam menghentikan pemulangan warga Aceh di Malaysia, sangat didukung.

Jika ke depan pemulangan warga Aceh dilanjutkan, Abu Zulham Tibor menyarankan agar dilakukan secara mandiri melalui travel dengan biaya yang sesuai. “Selama ini kita bantu, sehingga biaya pemulangan lebih murah. Tapi melihat perkembangan saat ini, maka sebaiknya pemulangan ke depan dilakukan secara mandiri dengan biaya yang ditetapkan travel,” demikian Abu Zulham Tibor. (b11/C).

Keterangan Foto : Pengurus TAA Cang Panah Sumut, Tgk H Zulkifli Hamzah atau Abu Zulham Tibor. Waspada/Ist.

  • Bagikan